Acara tersebut di ikuti oleh 34 komunitas perfilman dan UKM yang telah terseleksi di seluruh Indonesia, dalam kesempatan itu di hadiri Dipo Alam seorang video maker Lintas Nusantara.
Dalam penjelasanya di hari ke 3 ini, ia menyampaikan tentang Cara mandistribusikan perfilman Indonesia dengan metode yang murah tapi menguntungkan yaitu salah satunya dengan metode layar tancap, melalui sekema yang efektif.
Dalam sesi tanya jawab Dipo menjelaskan bahwa prospektif pemutaran di wilayah Provinsi Aceh sangat tepat.
Hal demikian dikarenakan masyarakat Aceh yang begitu banyak dan di dukung kurang nya tempat hiburan atau area bioskop membuat pemutaran layar tancap di Aceh akan menguntungkan serta dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
Berikut ujar nya, " Peluang untuk memutar film di Aceh sangat besar, karna salah satunya Aceh itu penduduk nya tidak sedikit, terus kedua secara fakta di lapangan area pemutaran Film sangat minim, saya belum pernah melakukan pemutaran di Aceh tapi saya sudah pernah ke Aceh pada tahun 2016 dan saya berkeinginan membuat pemutaran di Aceh".
Kemudian ia melanjutkan, apabila di lakukan dengan perencanaan yang matang kita dapat membangun perekonomian masyarakat dan untuk Film-film nya, pasti akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat nya.
Terkhusus untuk pemuda Aceh, katanya, terlebih yang bergelut dalam dunia perfileman agar jagan pernah menyerah atau berhenti serta selalu bergerak terus dan yakin bahwa apa yang dilakukan pasti akan mempunyai dampak baik kedepan nya. [As].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar