Muhammad Jailany Presiden Mahasiswa IAIN Langsa. |
Sebagaimana yang di beritakan oleh media Massa, ada tiga isu penting yang disebutkan oleh Zadit Taqwa di antaranya yaitu, Gizi buruk di asmat, penghidupan kembali dwifungsi POLRI/TNI dan yang menarik tentang peraturan baru organisasi kemahasiswaan oleh Menristek dikti. Kamis (8/2/18).
Presiden Mahasiswa IAIN Langsa Muhammad Jailany kepada media zawiyahnews.com mengatakan kalau keterkaitan pedoman baru organisasi kemahasiswaan di lingkungan Menristek dikti yang "ditolak" oleh BEM UI. Sama halnya seperti Pedoman organisasi kemahasiswaan di tingkat Perguruan Tinggi Agama Islam yang di keluarkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam No.4961 tahun 2016.
"kita menolak itu karena bertentangan dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Langsa serta menyempitkan ruang gerak untuk organisasi mahasiswa (Ormawa).” Sampainya.
Kemudian lanjut Jailany, sebelumnya ini sudah menjadi kajian internal Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) IAIN Langsa dan Insyaallah bersamaan dengan penolakan ini kita akan sampaikan sebagai rekomendasi dari Aceh dalam Musyawarah Nasional (Munas) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM–SI) yang akan digelar di Universitas Riau pada 18 Februari Mendatang.
Jailany juga berharap semoga konsolidasi di Riau mendapatkan hasil yang maksimal “harapan kita rekomendasi yang kita bawa dari Aceh semoga mendapatkan hasil yang baik dan disambut baik oleh kawan kawan mahasiswa seluruh Indonesia nanti”. Tutupnya.[Adek].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar