Ilustrator : Google |
Oleh : Muhammad Faishal
Zawiyah News | Opini - Sudah menjadi tradisi muslim Indonesia, mudik setiap menjelang hari raya. Mudik ke kampung halaman, karena rindu kepada orang tua, keluarga dan sanak saudara. Setiap orang yang hendak mudik pasti memersiapkan segala sesuatu yang akan dibawa pulang, baik sebagai bekal di perjalanan maupun untuk bekal selama berada di kampung halaman. Fasilatas perjalananpun sangat tergantung dengan hasil usaha (amalan),apakah dengan menggunakan kendaraan cepat seperti pesawat atau hanya dengan menggunakan motor tua.
Untuk mudik ke kampung halaman di dunia yang sementara saja butuh bekal yang cukup. Apalagi untuk mudik ke kampung akhirat yang kekal. Pasti membutuhkan bekal yang benar benar cukup. Karena tidak mungkin kembali ke dunia untuk mengambil atau berusaha kembali untuk menutupi kekurangan bekal yang dibawa.
Untuk itu sebelum waktu mudik itu tiba, wajib memperhatikan apa saja kebutuhan yang harus dibawa. Tidak boleh ada yang kekurangan apalagi ketinggalan. Sudah pasti kehadiran kita tidak akan diterima. Maka perhatikanlah sebaik baiknya, sebagaimana firman Allah SWT:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ ١٨
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.59:18)
ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰاب١٩٧
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Q.S.2:197)
Hidup di dunia adalah tempat usaha, ladangnya sangat besar untuk mencari bekal yang akan dibawa pada saat mudik besar nanti. Modal utamanya adalah taqwa. Karena berulang ulang Allah menyuruh kita bertaqwa. Allah telah memberikan berbagai fasilitas kepada kita. Pergunakan baik baik fasilitas tersebut dan perluaslah lapangan dan jaringan usaha, serta kelolalah sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang berlipat ganda.
Pastikan perjalanan mudik kita aman dan selamat sampai tujuan. Pilihlah jalan yang lurus. Taati seluruh rambu dan aturan yang telah ditentukan oleh pengatur jalan (Allah). Jangan coba coba menyalahi aturan tersebut, jika ingin selamat. Pakailah sabuk pengaman. Sebaik-baik ‘sabuk pengaman’ adalah iman. Berhati -hatilah di jalan kehidupan. Tengok kanan dan kiri. Perhatikan baik baik mana jalan yang diperintahkan masuk dan mana jalan yang dilarang. Kenalilah rambu rambu jalan. Al-Quran dan As-Sunnah adalah sebaik-baik dan sejelas rambu jalan, maka patuhilah. Sampai jumpa, semoga kita bertemu di kampung halaman kita, kampung asal kita, yaitu syurga.
Penulis Adalah Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di Kampus Institut Agama Islam Negeri Langsa atau tim redaksi Zawiyah News.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar