Muhammad Fajri sebagai Ketua Umum BEM FEBI IAIN Langsa saat berpidato |
ZAWIYAHNEWS|Langsa-Terkait aksi yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa yang menamakan dirinya solidaritas mahasiswa peduli IAIN Langsa beberapa waktu lalu, mendapat kecaman dari berbagai pihak di IAIN Langsa, tidak terkecuali oleh Ketua Umum BEM FEBI IAIN Langsa Muhammad Fajri.
Dalam aksi yang dipelopori oleh beberapa oknum mahasiswa di lingkungan kampus IAIN Langsa yang meminta panitia penjaringan Rektor melakukan verifikasi ulang kelengkapan berkas persyaratan administrasi bakal calon Rektor IAIN Langsa periode 2019-2023 dan juga membatalkan pengumuman hasil seleksi administrasi bakal calon Rektor dan menunda tahapan penjaringan bakal calon Rektor, itu dinilai tidak taat aturan pada AD / ART KBM IAIN Langsa, sebagaimana tersebutkan bahwa Pemerintahan mahasiswa adalah lembaga tertinggi di lingkungan kampus IAIN Langsa sehingga segala sesuatu dan tahapan aspirasi serta advokasi itu mesti lah di sampaikan terlebih dahulu kepada PEMA dan atau disampaikan melalui Dewan Perwakilan Mahasiswa IAIN Langsa sebagai lembaga legislatif tertinggi di kampus ini", kecam nya.
Sebagai orang nomor 1 di FEBI ini juga menambahkan " kalau diperhatikan, hampir seluruh massa dari aksi tersebut adalah mahasiswa aktif di FTIK, sebagai Ketua BEM di FEBI, saya menilai ketua ketua ORMAWA di FTIK sangat memprihatinkan, seeyogya nya, selaku ketua ormawa harusnya mampu berperan aktif untuk mengakomodir aspirasi yang kemudian menyampaikan secara tertulis kepada lembaga yang lebih tinggi yakni PEMA dan DPM sehingga jelas bahwa mereka sebagai Ketua itu ada dan bekerja. Bukan kemudian malah "menunggangi" aksi tersebut, dimana jelas terlihat pada aksi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DEMA FTIK serta ketua HMJ PGMI", sambungnya
Kehadiran saudara Azmi (DEMA FTIK) dan saudari Fitriana (HMJ PGMI) itu jelas mempertontonkan bahwa DEMA FTIK dan HMJ PGMI itu tidak mampu bekerja dan berperan sebagai lembaga besar di fakultas dan jurusan nya atau mereka sendiri tidak faham bagaimana struktural dalam berorganisasi sehingga wajar saja itu terjadi", kesalnya.
Oleh karena itu saya mewakili seluruh lembaga ormawa di FEBI ini meminta kepada pihak Presiden Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa untuk menindak tegas guna memberikan sanksi organisatoris kepada lembaga lembaga terkait guna memberikan edukasi taat hukum (AD / ART) agar tidak ada lagi oknum oknum yang melanggar AD ART KBM IAIN Langsa sebagaimana yang telah kita sepakati pada Sidang Umum Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Langsa ini", tutupnya.
Terkait hal diatas Menteri Dalam Negeri PEMA IAIN Langsa Ahmad Fikri kepada zawiyahnews.com melalui via whatshap mengatakan "terkait aksi yang dilakukan beberapa mahasiswa yang mengatasnamakan solidaritas mahasiswa peduli IAIN Langsa itu pada hakikinya jelas melanggar ketentuan berorganisasi di kampus ini, yang harusnya mereka melakukan proses administrasi serta nanti kita akan lakukan mediasi atau audiensi bersama sehingga upaya upaya sikap yang akan kita lakukan pun terukur dan efektif, kemudian masalah sanksi organisatoris untuk beberapa oknum juga sudah kita bahas pada Rapat Harian PEMA dan sudah mendapatkan keputusan, namun sebelum itu kita sampaikan ke publik, kita juga harus meninjau dan mengkaji ulang keputusan tersebut bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa IAIN Langsa sehingga keputusan kita ini tidak bertentangan pada AD / ART serta ketentuan ketentuan lainnya di lingkungan kampus IAIN Langsa ini", jelasnya.
(MJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar