Foto. Google |
Sri Nurhayati
Mahasiswa IAIN Langsa
ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengajian rutin masyarakat di Gampong Payabujok Kota Langsa dan untuk mengetahui bagaimana peran pengajian dalam pembentukan karakter islami pada masyarakat Gampong Payabujok Kota Langsa. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil kegiatan ini diketahui bahwa pelaksanaan pengajian di Gampong Payabujok Kota Langsa secara garis besar melalui beberapa langkah, yaitu: 1) Metode yang digunakan dalam pendidikan karakter adalah metode menghafal dan memahami ayat-ayat Alquran, 2) Teknik implementasi pngajian dilakukan satu minggu sekali, yaitu Minggu malam Senin. 3) Bahan ajar pengajian yaitu Alquran dan materi keagamaan pada umumnya.
Kata kunci: Karakter Islami, Pengajian.
ABSTRACT
This activity aims to find out how the routine recitation of the community recitation is carriet out in the village Payabujok Langsa city and to find out how the role of the koran in forming islamic character in society the village Payabujok Langsa city. The method used is qualitative. Data collection technique is done by interview. The results of this activity note that the implementation of the recitation in village Payabujok Langsa city, broadly speaking through several steps, namely 1. The method used in character education is the method of memorizing and understanding the verses of the Al-Quran 2. Recitation implementation techniques are carried out once a week, namely Monday night 3. Recitation teaching materials namely Al-Quran and religious materials in general.
Keywords: Islamic character, Recitation.
A. PENDAHULUAN
Karakter didefinisikan sebagai sebuah panduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda khusus dalam hal memedakan manusia yang satu dengan yang lainnya. (Kautsar, 2009).
Masyarakat sangat perlu mengembangkan pendidikan karakter terutama karakter Islami. Hal ini dapat berupa rutin mengikuti pengajian - pengajian yang ada di masyarakat yang diperuntukan untuk membentuk karakter Islami masyarakat.
Berdasarkan hasil observasi penulis di Gampong Payabujok Kota Langsa diketahui bahwa pengajian yang rutin dilaksanakan adalah pengajian Ibu-Ibu yang dilaksanakan seminggu sekali. Namun pengajian Bapak-Bapak dan pengajian Remaja tidak ada. Hal ini perlu kiranya diperhatikan khususnya bagi generasi muda atau remaja, pengajian Islami sangat perlu dilaksanakan agar dapat membantu membentuk karakter Islami remaja agar memiliki pengetahuan dan karakter yang baik yang sesuai dengan Syariah Islam. Karena berdasarkan hasil pengamatan penulis masyarakat saat ini mulai malas dalam menuntut ilmu agama dan lebih senang menghabiskan waktu dengan hal-hal duniawi hingga lupa waktu. Akibat dari hal ini, akan sulit menemukan karakter diri seseorang tersebut dengan baik.
Salah satu solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut ialah dengan adanya bimbingan keagamaan yang berupa kajian keislaman yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Agama Islam.
Salah satu contoh kegiatan pengajian meliputi diadakannya perkumpulan setiap satu minggu sekali dengan diadakan sebuah kegiatan yaitu kajian keagamaan, membaca Al-Qur’an, istighosah, arisan, dan ramah tamah setelah kegiatan selesai.
Bagaimana peran masyarakat dalam mengikuti pengajian dan membentuk karakter yang Islami membuat penulis tertarik untuk mengamatinya dan penulis memilih mengamati hal ini pada masyarakat Gampong Payabujok Kota Langsa.
B. METODE
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang dilakukan kepada masyarakat Gampong Payabujok Kota Langsa.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Kegiatan Pengajian di Gampong Payabujok Kota Langsa
Kegiatan pengajian yang dilaksanakan setiap malam senin sangat bermanfaat bagi masyarakat Gampong Payabujok. Kegiatan dilakukan dengan melaksanakan sholat maghrib berjamaah, berzikir dan berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan pengajian.
Adanya pelaksanaan pengajian ini membuat karakter masyarakat menjadi disiplin dalam mengikuti pengajian yang dilaksanakan. Pembinaan karakter Islami melalui kegiatan pengajian diharapkan agar masyarakat mencintai Al-Quran dengan rrajin membacanya setiap hari
Masyarakat yang selalu beriman dan bertaqwa kepada Allah akan selamat dunia dan di akhirat. Pada setiap kegiatan yang dilasanakan tidak selalu berjalan dengan sempurna. Meskipun program pengajian telah tercapai dan sesuai dengan tujuan, namun pasti terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya kegiatan yang direncanakan, diantaranya faktor lingkungan masyarakat yang mempunyai pengaruh teman dalam kesehariannya kurang mengikuti kegiatan yang islami, maka hal tersebut akan mempengaruhinya. Adanya beberapa masyarakat yang bermain smarthphone dan berbicara dengan temannya ketika mengikuti pengajian dan jika pada musim penghujan jumlah masyarakat yang hadir sedikit dalam mengikuti pengajian.
2. Hasil Pengajian Masyarkat Terhadap Karakter Islami di Gampong PayaBujok Kota Langsa
Pengajian dapat
menjadi jalan penghubung atau mempererat silahturrahmi. (Horikoshi,
2017). Pengajian tidak hanya
berhubung dengan aspek religius semata, tetapi juga dapat berhubungan dengan
aspek sosial, pendidikan dan politik. (Thohir, 2006).
Pengajian merupakan pendidikan non formal yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Gampong Payabujok Kota Langsa sebagai bentuk perkumpulan majlis dan silaturrahmi antar warga masyarakat. Pengajian juga diartikan sebagai proses pembinaan keagamaan untuk mempelajari dan mendalami ilmu agama. Pengajian tidak hanya membina aspek religius akan tetapi juga membina aspek sosial, politik dan ekonomi masyarakat.
Akhlak dan moral yang baik adalah cerminan dari karakter islami. Setiap keluarga pasti sangat menginginkan anaknya memiliki karakter sifat yang baik. Setiap masyarakat bahkan negara sekalipun mengharapkan warga masyarakatnya memiliki akhlak yang mulia. Mengingat akan pentingnya perilaku akhlak yang mulia dari para warganya, maka pendidikan akhlak menjadi sesuatu yang penting bagi remaja milenial.
D. KESIMPULAN
Pelaksanaan pengajian di Gampong Payabujok Kota Langsa melalui berberapa langkah yaitu: 1) metode yang digunakan pada pendidikan karakter adalah metode hafalan dan pemahaman ayat Al-Qur’an, 2) Teknik pelaksanaanya yaitu satu minggu satu kali yaitu hari minggu malam senin. 3) Materi pengajian remaja yaitu materi Al-Qur’an dan materi kegamaan secara umum. Faktor penghambat pengajian adalah faktor sarana prasarana jalan terutama pada saat penghujan dan faktor malas dari diri tersebut dalam mengikuti pengajian.
Hasil dari pembentukan karakter islami melalui pengajian di Gampong Payabujok Kota Langsa yaitu pertama dalam hal membaca Al-Qur’an, masyarakat menjadi lebih rajin dalam membaca Al-Qur’an dan mengamalkanya Kedua dalam hal berdakwah, seseorang lebih siap dalam tampil ditempat umum seperti, khutbah jum’at, pidato saat mengisi acara peringatan hari besar Islam dan acara dilingkungan Ketiga dalam hal beribadah dan bertingkah laku, secara tidak langsung seseorang menjadi lebih disiplin dan rajin dalam melakukan ibadah shalat. Sopan santun, berakhlak mulia dan menghormati terhadap orang tua dan masyarakat. Sedangkan bagi perempuan mulai berpakaian yang syar’i sesuai tuntunan agama Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Irwan, Tantangan Pembangunan Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Alfisyah, Pengajian dan Transformasi Sosiokultural Dalam Masyarakat Muslim Banjar, Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol. 3, No. 1, Banjar, IAIN Purwokerto, 2009.
Horikoshi, Hiroko, Kyai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 2017
Kautsar, Zulfani Indra, “Kegiatan Pengajain Remaja dan Kontribusinya Terhadap Pembentukan Akhlak Generasi Muda”, Jakarta, Skripsi Tidak Diterbitkan, 2009.
Thohir, Mudjahirin, Orang Islam Jawa Pesisiran, Semarang: Puslit Sosial Budaya Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro dan Fasindo Press, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar