Essay-Apasih peran agama
untuk kesehatan mental? beberapa penelitian membicarakan tentang depresi,
mereka memberikan motivasi terkait
tentang kesehatan mental. Tahukah kamu
respon apa yang mereka dapat? dari sekian banyak komentar sebenarnya sudah
jelas mereka berfikiran kamu tidak butuh mental health profesional, karena seharusnya
kamu sudah punya bantuan dari Tuhan. Kalau saya baca komennya nih saya akan
merasa dituduh jadi orang yang tidak punya iman karena curhatnya sama manusia
bukan sama Tuhan. Kesannya mengidap depresi aja hitungannya sudah dosa karna
dianggap kurang dekat sama Tuhan. Jadi isu yang harus dibahas disini adalah Agama
dan Depresi. Apakah benar orang
religius itu tidak butuh psikolog? apakah orang religius itu kebal terhadap
mental illnes?Ilustrasi: Google
Mental manusia
sebenarnya sangatlah renta terpengaruhi oleh keadaan dan situasi, seseorang
yang awalnya dalam keadaan mental baik-baik saja bisa menjadi down secara
tiba-tiba karena dipicu oleh beberapa hal. Misalnya, tiba-tiba saja kamu
mendapatkan kabar duka, gagal ujian masuk PTN, atau di pecat dari tempat kerja
dll. Menurut WHO (World health Organization) kesehatan mental adalah
kondisi dimana seseorang dapat menyadari potensi yang ada dalam dirinya, mampu
menghadapi rasa stress yang dialami di keseharian, bisa melakukan produktifitas
yang baik, serta dapat memberikan kontribusi yang baik dalam masyarakat.
Depresi itu apa
sih? Depresi itu kondisi dimana seseorang secara konsisten merasakan perasaan
sedih, hampa, bahkan kehilangan gairah untuk berkegiatan. Semua orang pasti
pernah merasakan kesedihan. Nyatanya orang yang tingkat religiusitasnya lebih
tinggi memiliki keadaan psikologis yang lebih baik dibandingkan dengan orang
yang tingkat religiusitasnya lebih rendah. selain itu orang yang punya tingkat
religiusitas lebih tinggi juga lebih sedikit mengidap depresi dan lebih jarang
menggunakan obat terlarang. Seseorang yang mengalami depresi bukan karena lemah
iman, seperti stigma yang beredar di masyarakat. Mereka juga beranggapan bahwa
orang yang depresi adalah orang yang sedang dalam keadaan gangguan jiwa atau
gila dan menandakan kurang nya iman dan takwa.
Apasih ciri ciri
orang depresi? Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian
besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan
subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal:
terlihat seperti ingin menangis). Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap
semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir
setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain). Hilangnya
berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat
badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan
sebelumnya dalam satu bulan. Insomnia atau Hipersomnia hampir setiap hari. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir
setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan
kegelisahan atau merasa lambat). Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir
setiap hari. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan
atau tidak wajar(bisa merupakan delusi), dan mengganggap bahwa sumber dari
setiap masalah adalah dirinya. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau
berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh
laporan subjektif atau pengamatan orang lain). Berulang-kali muncul pikiran
akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk
bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang
spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri.
Gejala-gejala tersebut
juga harus menyebabkan gangguan jiwa yang cukup besar dan signifikan sehingga
menyebabkan gangguan nyata dalam kehidupan sosial, pekerjaan atau area penting
dalam kehidupan seseorang. Apakah kamu mampu menentukan presentase kesehatan
mental kamu? Oh, tentu tidak mudah. Cara menentukan dimanakah posisi kesehatan
mental kamu, misalnya dengan cara menyadari “oh, saya berpotensi dibidang ini,
dan saya bisa maksimalkan produktifitas saya disana, dan hasilnya saya akan
berbagi dengan lingkungan sekitar saya”, kondisi seperti ini artinya kesehatan
mentalmu sedang dalam keadaan baik-baik saja karena disaat menjalaninya kamu
merasa senang. Begitupun sebaliknya, jika kamu merasa kamu tidak bisa menemukan
potensi kamu dimana, tidak bisa fokus, merasakan kecemasan berlebih dan mungkin
saja saat ini kamu sedang mengalami gangguan mental.
Bagi masyarakat
yang masih beranggapan bahwa orang depresi adalah kurang iman, kita
mengibaratkan seperti ini. Jika kita sedang sakit pasti kita pergi berobat kedokter.
Siapa yang menyembuhkan? tuhan pastinya. Dokter dan obat hanyalah perantara.
Sama halnya dengan depresi psikolog dan orang sekitar hanyalah perantara.
Stigma masyarakat awam mengatakan bahwa kalau mau sembuh dari gangguan jiwa,
khususnya gangguan depresi “yang bisa menyembuhkan dirimu adalah dirimu
sendiri!” itu tidak benar. Gangguan jiwa apapun tidak bisa menunggu kemauan
untuk pulih tanpa dibawa berobat ke psikiater atau konsultasi ke psikolog.
Justru membutuhkan dukungan pengobatan dari psikiater dapat membantu
menyeimbangkan kimia diotak sehingga moodnya akan meningkat dan merasa lebih
baik.
Sekarang kita
dapat menyimpulkan bahwa tingkat keimanan seseorang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan mental namun, untuk menyembuhkan diri dari depresi, seseorang harus
percaya diri untuk kesembuhannya. Jika dia ingin pulih namun dia tidak percaya
diri dengan hal itu, maka tidak akan mengganggu pikiran dan akan menyebabkan
penghambatan untuk kesembuhannya. Untuk sembuh dari suatu depresi, maka kita
pergi ke psikolog untuk mendapatkan arahan bagaimana cara mengatasinya. Setelah
itu barulah bisa diharapkan muncul kemauan untuk pulih. Dukungan dari orang
terdekat dan lingkungan sekitar sangatlah penting. Karena itu bagi masyarakat
awam, tokoh agama dan sesama anggota komunitas keagamaan, mari kita saling
peduli dan mendukung orang sekitar kita yang sedang mengalami depresi dengan
menghapus stigma kurang iman.
Kamu tidak harus
memilih antara Tuhan dan mental health profesional. Karena mental health
profesional adalah perantara Tuhan untuk memberikan kesembuhan kepada kamu,
tanpa kamu melupakan proses usaha dan berdoa. Intinya adalah jangan menjudge
orang penderita depresi dan mental illness. Karena kita tidak tahu seberapa
survive mereka berjuang untuk tetap hidup.
Penulis : maulida yulina sari Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar