Breaking News
recent

Kearifan Lokal Jamu di Tengah Pandemi

 

Foto : Doc.Istimewa

Zawiyah News | Serba Serbi - Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI  NO.003/MenKes/Per/I/2010, Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang menggunakan bahan atau ramauan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelemik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan sebagai pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat.

Menurut data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, sekitar 60% penduduk Indonesia yang berumur lebih dari 15 tahun pernah minum jamu. Selain itu, 95% dari mereka yang meminum jamu dapat merasakan manfaatnya. Pengobatan tradisonal dengan ramuan atau jamu dikomsumsi oleh sekitar 30% rumah tangga diindonesia.

Jamu sudah mengakar pada kebudayaan masyarakat Indonesia. Hampir seluruh daerah di Indonesia memiliki warisan jamu tradisional yang menjadi andalan dalam menyembuhkan beragai penyakit, meningkatkan stamina tubuh, hingga menjaga kecantikan. Tak hanya terkenal di Negara kita sendiri tetapi jamu sudah tersohor hingga ke mancanegara.

Jamu tradisional bersifat herbal dimana tidak mengandung bahan kimia dan berasal dari tanam-tanaman ibat yang berkhasiat. Dalam ensiklopedia, jamu tradisional disebut sebagai ramuan obat yang diolah menurut tradisi , sudah dikenal secara turun- temurun .

Bahan-bahan jamu yang paling sering dipakai adalah jahe, kencur, kunyit, lengkuas, temulawak, daun secang, kayu manis, asam jawa dan jeruk nipis. Dan gula jawa atau gula batu juga digunakan untuk menambah rasa manis pada jamu yang cenderung pahit.

Mengolah bahan-bahan untuk dijadikan jamu tidak terlalu rumit. Karena air jamu adalah sari dari perasaan ramuan herbal. Ada juga bahan yang ditumbuk halus dan dicampur dengan air, atau direbus sampai saripati yang ada pada jamu becampur dengan air rebusan. Dan yang perlu diperhatikan adalah takaran tiap-tiap bahan dan waktu selama merebusnya.

Di Aceh Tamiang masih terdapat beberapa UMKM jamu, salah satu pemilik UMKM jamu tepatnya berada di desa pekebunan pulau tiga yaitu ibu satinem. Beliau menyatakan penjualan jamu yang digeluti sejak lama sangat membantu perekonomian keluarganya dimasa pandemi covid-19.

Awalnya ibu satinem memulai usaha jamu dikarenakan kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan lalu beliau berfikir bagaimana bisa membantu perekonomian keluarganya, berkat keterempilan yang dimilikinya beliau dapat menjual jamu yang dibuatnya, karena manfaat jamu yang begitu banyak bagi kesehatan tumbuh jadi mulailah banyak permintaan jamu dari warga sekitar.

Jamu yang ibu satinem jual dengan harga Rp. 5000 rupiah untuk kemasan kecil, dan Rp.15.000 untuk kemasan besarnya. Pada masa pandemi permintaan jamu sangat meningkat karena jamu bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan imunitas, sehingga pada saat ini banyak masyarakat desa ini yang mengkonsumsi jamu. Sehingga pada saat pandemi permintaan jamu jauh meningkat dibanding hari biasanya.

Pada saat pandemic covid-19 yang sudah setahun kita alami bukan alasan lagi untuk berdiam diri tetapi kita harus berkarya. Sebagiamana yang diketahuai dan kita rasakan hampir semua sektor terkena dampak pandemi baik sektor ekonomi maupun sektor pendidikan. Dalam sektor ekonomi semua penjualan bisa kita alihkan awalnya offline menjadi online guna untuk terus menjalankan roda perekonomian.  Sebagaimana yang dilakukan ibu satinem beliau menjual jamu nya dari salah satu media sosial yaitu facebook  sehingga jamu yang dijual sudah dikenal dan diminati banyak orang.

Selain ibu satinem salah satu penjual jamu yang popular didesa ini yaitu ibu nasyiah, beliau memulai usaha jamu karena beliau hobi bercocok tanam tanaman herbal sehingga dengan mudah ia mendapatkan bahan yang dikelola menjadi jamu.  Beliau tidak hanya menjual jamu saja tetapi juga mengajarkan anak milenial didesanya untuk membuat jamu, agar jamu bisa terjaga kearifan lokalnya dan juga bisa menjadi usaha anak milenial, karena mengingat banyak manfaat dari jamu tradisonal yang baik untuk kesehatan tubuh.

Ibu nasyiah awalnya hanya menjual jamu secara offline saja, namun kami sebagai mahasiswa KPM IAIN Langsa memberikan edukasi kepada beliau untuk menjual jamu buatanya secara online dan menggunakan sistem delivery, supaya penjualan jamunya tetap eksis walapun pada saat pandemic covid-19.

Terlebih dalam situasi pandemic ini  kementrian kesehatan RI mengelurkan surat edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02/02/IV/2243/2020 tentang pemanfaatan obat tradisional  untuk pemeliharan kesehatan, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan. Kementrian kesehatan menyarankan masyarakat memanfaatkan obat tradisonal berupa jamu obat herbal berstandar, dan fitormaka. Pemanfaatan obat tradisional sebagai uapaya untuk memilihara kesehatan, meningkatkan daya imun tubuh, penyegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa pandemi covid-19.

Adapun manfaat jamu bagi tubuh yaitu :

1.  Menambah Daya Tahan Tubuh

Seperti yang disebutkan jamu bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Salah satunya adalah jamu temulawak. Menurut publis Kemetrian Kesehatan Temulawak memiliki kandungan senyawa kimia seperti fallandrean dan turmenol. Selain itu ada pula kandungan glokosida, foluymetik, karbinol. Minyak astiri, kamfer, dan kurkuminoid.

2.  Mencegah Kanker

Beberapa bahan dasar jamu mengandung zat imunomodulator ada yang bersifat sitotostik yang membunuh sel kanker, imunomodulator terdapat dibahan herbal jahe merah. Beberapa kandungan khusus seperti etil p-mektosisinamat didalam jamu beras kencur dapat menghambat  perkembangan sel karsinoma hepatuseluler hambatan tersebut bisa mencegah terjadinya penyakit kanker.

3.  Mencegah serangan jantung 

Jamu berbahan kunyit yang mengandung kurkumin disebut dapat mencegah pengumpulan plak yang dapat menyubat arteri  sehingga memicu serangan jantung. Riset di Thailand menyimpulkan pigmen kuning pada kunyit atau kurkumin mengandung atioksidan dan anti-inflasi yang membantu n

4.  Anti peradangan

Penelitian di universitas Arizona menyimpulkan kunyit merupakan salah satu obat anti peradangan  yang manjur. Kurkumin dalam kunyit mampu meredahkan peradangan dalam jangka waktu panjang. Mengkonsumsi kunyit setiap hari juga dapat meningkatkan fungsi ginjal pada pederita radang ginjal.

5.  Meredahkan ganguan pencernaan

Selain kunyit jamu berbahan dasar jahe juga mampu mencegah ganguan pencernaan. Sebab jahe dapat mengurangi asam lambung yang menjadi pemicu gangguan pencernaan.

Sebagai generasi milenial kita harus melestarikan kearifan lokal daerah kita, baik dari sektor kebudayaan, kuliner, maupun wisata. karena tanggung jawab kita sebagai generasi millenial dalam mengembangkan kearifan lokal. salah satu contoh sederhana nya dengan meminum jamu herbal, selain dapat menjaga stamina tubuh dan meningkatkan imunitas, jamu herbal juga dapat menyembuhkan berbagai keluhan penyakit lainnya. Ayo lestarikan jamu didaerahmu.

Penulis adalah Rindi Pransiska Dewi,  Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.