(Doc.Istimewa) |
Zawiyah News | Serba Serbi - Pendidikan agama
islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam.
Agama islam
memerintahkan kepada umatnya untuk mempelajari serta mengajarkan kitab suci
Al-qur'an. Jika dilihat pada umumnya saat ini orang tua lebih menitik beratkan
pada pendidikan umum saja dan kurang memperhatikan pendidikan agama termasuk
pendidikan membaca Al-qur'an. Banyak sekali terdapat orang/umat islam saat ini
buta akan Al-qur'an yang menunjukkan indikasi prestasi meningkat, hal ini perlu
segera diatasi, dikrenakan umat islam akan mengalami kemunduran diberbagai bidang.
karena Al-qur’an merupakan pedoman hidup manusia. Mengajarkan Al-qur’an kepada
anak-anak merupakan untuk dekat dengan pedoman hidupnya dan selalu dekat dengan
Allah.
Alquran juga
sumber segala ilmu pengetahuan. Sehingga dengan isi kandungannya, umat muslim
sepanjang zaman dapat memelajari keajaiban alam semesta untuk dimanfaatkan bagi
kemaslahatan manusia. Maka sebagai umat muslim wajib Mengaji atau mempelajari
dan membaca ayat suci Al-qur'an
Mengaji merujuk
pada aktivitas membaca Al qur'an atau membahas kitab-kitab oleh penganut agama
Islam. Aktivitas ini dalam agama Islam termasuk ibadah dan orang yang
melakukannya akan mendapatkan ganjaran dari Allah. Secara bahasa mengaji
memiliki arti belajar atau mempelajari.
Belajar mengaji
sehartusnya ditanamkan dari mulai usia dini karena diusia dini mereka masih
sangat bersih dan mampu memahami dan
menirukan secara cepat dan sangat mudah mengajari anak usia dini. kesempatan
ini bisa dipakai untuk memudahkan dalam belajar mengaji sesuai dari dasar.
Di masa pandemi
Covid-19 Era New Normal ini kebijakan dari Iain langsa melaksanakan kegiatan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) namun wajib dilakukan di tempat tinggal
masing-masing mahasiswa, hal ini dengan tujuan agar mahasiswa tetap dapat
melaksanakan kegiatan KPM dengan mengurangi risiko terjadinya penularan
Covid-19 dan memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk melakukan
pengabdian diwilayahnya masing-masing.
Anak-anak didesa
Bunin,Kecamatan serbajadi, kabupaten Aceh timur sangat antusias mengikuti
kegiatan mengaji yang diselnggarakan oleh mahasiswa Iain langsa pada saat
menjelang magrib. Mereka selalu menumbuhkan keingintahuannya dan minatnya dalam
belajar mengaji.
Pada saat pandemi
ini kegiatan mengaji yang biasa
dilaksanakan anak-anak menjadi terhambat karena melihat kondisi seperti ini
belum bisa dilaksanakan dengan tatap muka.Sementara itu mengaji adalah kegiatan
yang wajib dikerjakan oleh para seorang muslim. Apalagi anak-anak di seusianya,
kegiatan mengaji adalah hal yang baik agar kelak dewasa bisa mengerti ayat-ayat
Al-Quran sebagai pegangan dihidupnya. Oleh karena itu agar anak-anak tetap
mendapatkan ilmu dan Pengetahuan tentang mengaji Anak-anak harus tetap mengaji
dan memberikan motivasi agar anak-anak yang tidak mengerti akan berartinya
membaca ayat suci Al-qur'an bisa dapat bersemangat
dalam belajar mengaji.
kemauan anak-anak
untuk belajar mengaji harus digiatkan
dan dilakukan berulang ulang untuk mengingatkan mereka bahwa mengaji itu
penting. Penting bagi mereka dimasa yang akan datang, karena mengaji Al-qur’an
adalah sebuah ibadah dimana jika melakukannya mendapatkanan pahala. Al-qur’an
adalah pedoman hidup umat Islma maka dari itu kita harus mempelajarinya dan
memahami isinya.
Mahasiswa Iain langsa antusias mengajarkan
mengaji kepada anak-anak di Desa Bunin kecamatan serbajadi, kabupaten
Aceh timur. Agar kegiatan mengaji tetap berjalan seperti biasanya, karena
setelah adanya covid-19 tidak ada lagi anak-anak mengaji di musholla tempat
biasa mereka mengaji maupun dirumahnya masing-masing, anak-anak lalai dengan kesenangannya
sendiri dan mengabaikan hal yg wajib yaitu mengaji, orang tua dari anak-anak
itu pun tidak terlalu memaksakan anak-anaknya. Oleh karena itu mahasiswa iain
langsa sangat antusias dalam mengajari anak-anak mengaji kembali di musholla
desa bunin tersebut, namun tetap menjaga protokol kesehatan seperti mencuci
tangan sebelum masuk ke musholla tempat pengajian dan berjarak dua meter.
Mahasiswa iain
langsa berkeinginan mewujudkan citra anak yang sholeh dan sholehah yang benar-benar dapat terwujud,dengan cara
mengajari mereka dengan pengajaran yang positif, seperti mengajari mengaji,
mengenali huruf-huruf hijaiyah sehingga anak-anak semakin cerdas dalam
menanggapi pengajaran ayat suci Al-qur'an dan juga tentunya dapat menggenapi
amanah besar kehidupan pada saat menjadi ayah-bunda dan pendidik yang antusias
dan bertanggung jawab dimasa depan.
Mengaji di masa
Pandemi Ini juga merupakan kegiatan yang sangat positif, selain membantu
anak-anak dalam pembelajaran, juga membiasakan anak-anak untuk menggunakan
waktu nya dengan hal-hal yang positif.
biasanya anak
lebih cuek dan enggan, terkadang kita mengalami kesulitan mengajari anak-anak
karena mereka lebih cenderung menolak dan memilih aktivitas lainnya.
Anak-anak menganggap bahwa mengaji
adalah suatu pekerjaan yang membosankan, berbeda dengan permainan yang
disenanginya seperti game memainkannya sesuka hati.
pengaruh terbesar
dari pergeseran dunia di zaman sekarang tentu saja dipengaruhi oleh teknologi,
salah satunya handphone. Kecepatan teknologi ini akan memengaruhi gaya hidup seseorang,
termasuk anak-anak yang mudah sekali terpengaruh.
.banyak sekali
dari orang tua pun yang mendukung penuh untuk anak-anaknya terus mengaji dan
belajar Al-qur'an dan ilmu agama, Orang tua pun hanya mengikuti kemauan anak.
Harapan otang tua pun ingin anaknya menjadi lebih baik dimasa depan sehingga
mampu mengamalkannya untuk dunia maupun akhirat. Para orang tua pun berharap
penuh agar anak-anak mereka tetap belajar mengaji terus dan bukan hanya pada
saat adanya mahasiswa yang mengajari .
Kegiatan ini
mendapat respons yang positif dari warga sekitar,banyak sekali pujian dari
warga yang telah membangun semangat anak-anak untuk terus mengaji dan
mempelajari hal-hal yang positif. Tidak hanya warga di desa bunin itu yang mendapatkan manfaat dari program ini,
melainkan mahasiswa juga mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga yang didapat
setelah melaksanakan program ini. Mereka mendapatkan pengalaman luar biasa yang
tidak akan pernah mereka lupakan, dan menjadikan sebuah ilmu baru bagi mereka.
pandemi bukanlah
alasan untuk berhenti mengaji. Walaupun jam mengaji tidak lama seperti
sebelumnya, tetapi tidak mengurangi rasa semangat anak-anak dalam mengaji, rasa
ingin terus belajar mengajinya semakin meningkat ketika mereka diajarkan,
karena selain mempelajari ilmu-ilmu agama juga diselingi dengan permainan
ataupun kuis yang bernilai positif sebagai mengasah daya ingat anak, Sekaligus
agar anak-anak tidak bosan dalam proses pembelajaran agar anak-anak semakin
ingin dan selalu semangat dalam mengaji . agar pembelajaran mengaji biar tidak
tegang bisa diselingi dengan permainan, bershokawat dari situlah anak akan
semakin merespon proses belajar mengaji.
Apalagi sifatnya
tidak diwajibkan bagi anak dari warga sekitar untuk mengaji, namun demi anak
yang cerdas dalam ilmu agama warga sekitar pun mendukung kegiatan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar