Breaking News
recent

STOP GHIBAH !!! HATI-HATI GUNAKAN LIDAHMU!

Esaay- Ghibah adalah dimana kita menyebutkan sesutau kekurangan yang terdapat pada diri seseorang muslim. Baik itu dalam keadaan soal fisiknya, jasmaninya, rohaninya, agamanya, kekayaannya, akhlaknya, hatinya, dan dan bentuk-bentuk dari lainnya. Secara bahasa lain, ghibah itu berarti mengunjing seseorang atau meremehkan masalah yang ada pada dirinya seseorang. Perbuatan ghibah sangat tidak baik untuk kita lakukan, karena ghibah itu merupakan perbuatan yang membicarakan keburukan orang lain didepan orang banyak. Ghibah adalah salah satu perbuatan dimana yang sangat tidak disukai Allah SWT dan sikap ini termasuk perbuatan dosa yang besar. Walaupun pembicaraan itu sesuai dengan fakta dan realita, namun itu tetaplah perbuatan yang zalim. 

Mungkin ghibah sangat sulit untuk kita hindari, apalagi kalo udah nongkrong bareng teman-teman. Namun, kita harus tetaplah mencoba untuk menghindari perbuatan ini. Karena Allah SWT smengibaratkan pelaku ghibah ini seperti memakan bangkai daging saudara sendiri yang sudah meninggal. Sesuai dengan arti Qur’an Surah Al-Hujarat Ayat 12. 

“Dan janganlah sebagian kalian ghibah (mengunjing) sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentulah kalian akan merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.” (Q.S Al Hujarat : 12)

Banyak sekali ghibah menimbulkan pertengkaran anatara si A dan si B. Pelaku ghibah itu nanti akan keluar kukunya dari besi lalu dicakar-cakarnya wajahnya sendiri, kenapa dicakar? Karena sebenarnya pada saat orang itu menceritakan kejelekan orang , mecacimaki orang, sama seperti kita mencacimaki diri kita sendiri. Ketika kita sudah mengejek orang dengan satu kekurangannya maka sesungguhnya kita seang mengejek kekurangan diri kita sendiri. Tapi berbahagialah dengan orang yang sibuk memikirkan cacatnya, kekurangan dirinya sehingga dia tidak sempat memikirkan cacat kekurangan orang lain. 

Ancaman bagi orang yang suka ghibah adalah jika dia tidak betaubat maka saat disebutkan namanya saja, baru disebut namanya belum disebut perbuatannya maka sudah memindahkan pahala orang ini kepada orang yang dimaksudkan. Jika dia mengerjakan satu amalan disebutkan orang lain terkait amalan itu. Kemudian, semakin kita sebutkan keburukannya maka setiap katanya yang terangkai akan terbentuk seperti bangkai orang itu, maka jika kamu tidak bertaubat hukumnya adalah kamu akan dimasukkan kedalam neraka dan diminta untuk memakan bangkai ghibah yang sudah kamu ucapkan. 

Teman-teman ayo kita jaga lidah kita. Percuma sholat 5 waktu, puasa sunnah selalu, sedekah berlimpah tetapi apabila kita masih menceritakan kejelekan oranglain maka semuanya sia-sia begitu saja. Tidak ada jalan lain untuk menahan lidah yang tak bertulang dan tidak ada cara lain untuk menahan lidah salah satunya adalah memperbanyaklah sholawat. Memang susah untuk menjaga lisan, karena kita lebih merasa enak berbicara daripada memilih diam, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk ngobrol daripada menigisi waktu dengan zikir. Bahaya lidah, dia bukan menjadi pintu hati tetapi akan menjadi sebab terisi hati hati dengan titik hitam dan titik hitam sehingga hati menjadi hitam. Sangat bahaya lidah kita, makanya Rasulullah SAW menggambarkan dihadist yang shahih yang mana artinya “Ada dua pilihan, kalo anda beriman kepada Allah dan Akhirat berkatalah yang baik atau diam”. Berarti dizaman sekarang ini lebih baik pilih diam daripada berbicara. Karena umpamanya, berbicara itu dinilai seperti nilai perak tapi jauh lebih mahal berdiam karena nilainya seperti nilai emas. Karena sangat membahayakan bukan bisa menyakiti perasaan orang lain, bukan bisa membahayakan hati kita bahkan bisa membawa kita masuk neraka. 

Bisa saja seorang berbicara tapi dia tidak menilai dan tidak memperhatikan pembicaraannya mendapatkan kemurkaan Allah gara-gara pembicaraannya itu dan masuk neraka 70 tahun, hanya dengan satu kata saja kita sudah terjerumus kedalam neraka. Bagaimana kalo kita dari pagi sampai sore meceritakan kejelekan orang lain, menghina orang, gosipin orang, menjatuhkan orang, apalagi orang yang dibicarakan itu adalah seorang ahli Ulama, atau guru-guru kita, Na’uzubillah dosa yang berlipat ganda pasti menyertai diri kita. Kita haruslah berusaha menutupi aib orang lain, mengapa?? Supaya aib kita ditutupi oleh Allah SWT. “Barang siapa yang suka membuka aib orang lain, akan Allah bukakan aib nya walapun didalam rumahnya sendirI”. 

Allah SWT mengajarkan kita untuk bertabayyun ketika kita didatangi berita fitnah, berita yang tidak jelas sumbernya, maka berahati-hatilah!!. Posisi lidah sama dengan posisi Handphone ketika kita menerima sebuah berita dengan mudah kita membaca kita tau sumber berita apakah benar atau tidak tapi langsung kita copy dan kita share. Hal ini dapat kita artikan sebagai Dosa Jariyah. Karena apabila kita sudah terlanjur mendapat berita yang hoax,  berita yang palsu, atau video yang mengadung maksiat tidak jelas karena sudah terlanjur kita lihat sudah cukup Astagfirullah dan jangan kita coba-coba sebarkan dan kirim ke orang lain. Kalau kita sudah meninggal dunia apa yang sudah kirim itu yang menjadi terbuka buku amalan kita dan mengalirkan dosa-dosa sepanjang video itu yang tersebarkan. 

Kalau kita tidak bisa berbicara baik terhadap teman kita lebih baik kita diam. Allah SWT mengizinkan kita berbicara dalam keburukan ketika ada orang yang menzalimi kita. Allah paling tidak suka melihat orang-orang berbicara buruk terhadap orang lain kecuali orang-orang yang pernah dizalimi. Kalau ada orang-orang yang menzalimi kita, orang-orang menyakiti kita, kita berhak membela, kita berhak berbicara tetapi dengan syarat tidak boleh berlebih-lebihan. Artinya ketika kita ingin membalas, ingin menyampaikan dan ingin menolong hajat kita kepada orang-orang yang bisa membantu kita tidak boleh menjadi diposisi dizalimi, menjadi orang yang menzalimi. Seperti kata pepatah ulama “Lebih baik kita tidur dalam keadaan dizalimi daripada kita tidur dalam menzalimi. Lebih baik kita di hina, kita dicaci maki kita,  difitnah , tetapi saya berusaha menjaga lidah. Maka dari itu, ayoo teman-teman semua kita hindari perbuatan ini, karena perbuatan ini sangatlah berbahaya untuk hati kita. Dimana perbuatan ini yang akan menarik kita satu langkah lebih dekat kedalam neraka. 

Nah, pasti kalian sering dan tidak asing dengan kata Ghibah kan?? Yuukk mulai sekarang kita berhenti dan jauhi dari ghibah. Buat apasih ghibah terus? Emang ada yang menguntungkan tidak dalam ghibah itu?

Penulis : Tharisa Dara Mahasiswi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.