Foto : (Doc.Istimewa) |
Saya
ingin mengajak teman-teman untuk melihat keindahan desa Kaloy Kabupaten Aceh
Tamiang, yang memiliki wisata alam yang begitu memukau yang mampu memanjakan mata
untuk menikmati liburan bersama keluarga maupun bersama teman-teman kalian.
Foto
keindahan kuala paret ini adalah bukti foto keindahan Aceh Tamiang, dimana yang
masyarakatnya dikenal ramah dan sopan, serta ditambah pemandangan alam yang
indah luar biasa, sempurnalah perjalanan liburan bila sampai kesini.
Ada
yang mau liburan kesini teman-teman?
Nama
kuala paret berasal dari kata kuala yang merujuk pada bebatuan dan pasir yang
terdapat di sekitar daerah sungai. Sedangkan paret merupakan parit atau sungai
karena jika dilihat tempat ini seperti sungai kecil atau parit degan ukuran
yang besar. Jadi kuala paret adalah
sebuah sungai unik yang berada di Aceh Tamiang, sungai unik menawarkan panaroma
sungai yang dihiasi dengan tebing batuan cantik serta sungai jernih, segar dan
arus yang deras.
Provinsi
aceh memang menyimpan berbagai destinasi wisata mempesona sehingga tempat ini
sering menjadi tujuan wisata bagi pelancong mancanegara. Terdapat berbagai
destinasi wisata mulai yang telah kenal dunia dan tak banyak diketahui oleh
wisatawan.
Mulai
pada tahun 2015 lah syurga dunia yang tersembunyi ini mulai menarik perhatian
masyarakat yang ada di Desa Kaloy khususnya Kecamatan Tamiang Hulu. Belakangan
tempat ini menjadi populer setelah keindahan sungai banyak beredar di media
sosial. Hal tersebut membuat banyak wisatawan penasaran sehingga pengunjung di
tempat ini semakin meningkat setiap hari nya. Kuala paret juga merupakan salah
satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi tempat wisata yang bertaraf
internasional.
Lokasi
dari sungai ini terletak pada Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten
Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Untuk mencapai lokasi kuala paret, setidaknya
wisatawan harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer dari ibukota Aceh Tamiang
yaitu Karang Hulu. Sayangnya, hanya sekitar 20 kilometer saja jalan yang telah
di aspal baik.
Setelah
tiba di Pulau Tiga wisatawan harus melakukan perjalanan yang cukup melelahkan
dan menentang. Dari Desa Pulau Tiga menuju ke Desa Kaloy yang merupakan tempat
dimana lokasi Kuala Paret pada wisatawan harus melewati jalan setapak,
menikmati bukit, serta menuruni bukit yang merupakan area perkebunan.
Jika
baru pertama kali berkunjung ke tempat wisata ini, wisatawan harus melewati
disarankan untuk bertanya kepada warga setempat karena lokasi dari Kuala Paret
cukup sulit ditemui dan tersembunyi. Untuk memasuki kuala paret wisatawan tidak
dikenakan biaya sama sekali alias gratis, namun cukup membayar Rp. 5.000 untuk
parkir kendaraan. Bisa dicapai dengan perjalanan kendaraan roda dua dan empat
dilanjutkan dengan berjalan kaki. Untuk menuruni bukit pengunjung bisa
menggunakan tali yang di ikatkan dengan pohon besar, kemiringan dari bukit ini
mencapai 80 derajat dan wisatawan harus berjalan melewati jalan sepanjang 50
meter.
Sayangnya,
keindahan dari kuala paret nyatanya berbanding terbalik dengan fasilitas yang
tersedia sebagai penunjang pariwisata. Masih sangat minim ditemui fasilitas
umum seperti kamar mandi, toilet, mushola atau tempat istirahat bagi wisatawan.
Di sekitar lokasi dari sungai ini wisatawan juga akan kesulitan untuk menemukan
warung atau toko yang menjual makanan dan minuman.
Kuala
paret memang memerlukan pembenahan dan pembangunan fasilitas untuk lebih
menarik minat wisatawan berkunjung ketempat ini. Kondisi jalan yang terbilang
cukup susah dilalui, serta belum teraspal dengan baik menjadi salah satu faktor
penghambat. Tak ada juga rambu-rambu petunjuk jalan untuk mempermudah wisatawan
menemukan lokasi dari tempat wisata ini.
Selain itu, ditepi sungai juga semestinya dibangun semacam pagar pembatas demi
keamanan wisatawan. Teradapat juga sebuah air terjun kecil yang dapat ditemukan
wisatawan. Tebing batu di tempat ini cukup curam, terlebih lagi arusnya yang
deras tentu bisa membahayakan keselamatan wisatawan jika terpeleset atau jatuh
kedalam sungai.
Masih
belum ada pula penginapan atau tempat yang bisa digunakan wisatawan jika ingin
bermalam, jadi wisatawan tidak bisa menikmati keindahan tempat wisata di Aceh
Tamiang ini lebih lama. Berwisata dikuala paret memang memberikan pengalaman
seru yang cukup menentang. Cocok banget buat para pengunjung yang berfoto-foto
dikuala paret. Terdapat banyak objek yang bisa dilakukan diatas bebatuan atau
di air terjun mini. Tak jarang pula wisatawan yang memiliki hobi memotret rela
datang jauh-jauh hanya untuk memotre di kuala paret. Memang sungai ini sangat
layak dikunjung, karena keunikannya serta keindahan berupa bebatuan alami yang
ada di sisi-sisi sungai.
Ketika
berada di puncak bukit, wisatawan bisa melihat dengan jelas aliran sungai kuala
paret yang meliuk-liuk bagaikan ular raksasa. Warna air yang kontras seolah
menjadi ditengah perbukitan yang dipenuhi dengan pepohonan hijau. Rimbunnya
pepohonan disekitar sungai juga menambah kesan alami dan rindang pada tempt
wisata ini. Terdengar suara gemercik air yang mengalir serta menerpa tebing
batu yang berada di kanan dan kiri sungai. Derasnya air yang mengalir disungai
tersebut seolah mengundang wisatawan untuk segera menganti pakaian lalu
menceburkan diri ke segarnya air.
Tetapi, wisatawan diharapkan agar tetap berhati-hati karena arus yang cukup deras dan
bisa membahayakan keselamatan jiwa. Namun wisatawan masih bisa menikmati
sejuknya air di kuala paret dengan berendam ditepian sungai. Air yang mengalir
di sungai tersebut berasal dari sumber mata air alami sehingga sangat aman
untuk di minum, tak jarang wisatawan meneguk air untuk mengobati dahaga setelah
melakukan perjalanan yang cukup menguras tenaga.
Tempat
yang satu ini memang cukup unik dan langka, karena keindahan dari tebing-tebing
bebatuan yang seolah memagari sungai menjadi daya tarik dari kuala paret ini.
Bebatuan tersebut tersusun secara alami dan dengan apiknya menghias ditepian
sungai.
Jadi, kita sebagai masyarakat setempat manfaatkan lah wisata alam yang ada di desa masing-masing. Banyak wisata di desa kita yang masih tersembunyi yang kita belum ketahui. Marilah kita lestarikan wisata alam di desa kita. Bagi anda pecinta alam wisata,tidak ada salahnya berkunjung ke kuala paret.
Penulis adalah Dina Syntia, Mahasiswi Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar