Breaking News
recent

Upaya Pengembangan UMKM Kerupuk Jangek Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Gampong Sukarejo Kota Langsa

Proses Penjemuran Kerepuk Jangek di Gampong Sukarejo Kota Langsa. (Doc.Istimewa)

Zawiyah News | Serba Serbi - Kerupuk adalah makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung tapioka dan dicampur bahan perasa seperti udang dan ikan. Kerupuk sering dijadikan makanan selingan, pelengkap untuk berbagai makanan Indonesia seperti nasi goreng, gado-gado, bubur ayam, soto dan lain sebagainya, bahkan bagi sebahagian orang menganggap bahwa kerupuk sebagai lauk makan sehari-hari. Kerupuk biasanya dijual di dalam kemasan yang belum digoreng (kerupuk mentah) atau ada juga yang djual di dalam kemasan yang sudah digoreng (kerupuk matang).

Ada dua jenis kerupuk yang dikenal dimasyarakat, yaitu kerupuk  dengan  bahan  baku nabati (seperti; kerupuk singkong, kerupuk bawang, kerupuk puli, rempeyek, rengginang, kerupuk gendar, kerupuk aci, kemplang, rengginang, emping melinjo (Gnetum gnemon) dan karak) dan kerupuk dengan  tambahan bahan  pangan  hewani (seperti; kerupuk udang,  kerupuk  ikan dan kerupuk kulit (jangek/rambak). Kerupuk kulit atau yang sering dikenal dengan kerupuk jangek merupakan kerupuk yang tidak dibuat dari adonan tepung tapioka, melainkan dibuat dari kulit sapi, kerbau, kelinci, ayam atau kulit ikan yang sudah dikeringkan. Kerupuk jangek merupakan salah satu jenis kerupuk yang diolah dan dijadikan makanan warisan nenek moyang asli Indonesia. Awalnya kerupuk jangek ini hanya dikenal di masyarakat Sumatera dan Jawa, namun seiring perkembangan zaman yang begitu pesat, kini kerupuk jangek sudah dikenali di seluruh Indonesia.

Pada umumnya, bahan baku kulit yang  digunakan  dalam  pembuatan kerupuk  ini  menggunakan  kulit  kerbau dan sapi. Tapi para pengolah lebih cenderung menggunakan kulit sapi, karena kulit sapi ini paling mudah didapatkan dipasaran. Kulit merupakan bagian dari hewan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan baku pangan. Namun, kulit dapat diolah kembali menjadi makanan sehingga menjadikan suatu kesempatan untuk melakukan kegiatan usaha dalam pembuatan  kerupuk  jangek  dan berpeluang besar untuk memasuki perdagangan dipasar.

Di Kota Langsa pada umumnya sudah banyak pengusaha yang menjalankan usaha kerupuk jangek ini. Dan bahkan menjadikan makanan ini sebagai salah satu oleh-oleh khas daerah. Seperti  yang  telah  dilakukan oleh  salah seorang pengusaha dari Gampong Sukarejo Kota Langsa yang sudah sekian tahun menjalankan usahanya. Berbagai macam jenis kendala yang didapati dari persaingan pasar yang dialami pengusaha ini dengan pengusaha lainnya, membuat pengusaha ini melakukan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan usahanya. Seperti membuat ciri khas dari produk kerupuk jangeknya, hingga  memberikan  kemasan  yang menarik dari produknya itu sendiri.

Berdasarkan pengamatan penulis pada pelaku UMKM kerupuk jangek di Gampong Sukarejo Kota Langsa diketahui bahwa UMKM kerupuk jangek dijadikan sebagai mata pencaharian utama keluarga. Hasil wawancara dengan Ibu Rohimah pemilik UMKM produksi kerupuk jangek juga menyatakan bahwa UMKM kerupuk jangek apabila dijalankan dengan serius maka akan medapatkan pendapatan yang selain mencukupi kebutuhan sehari-hari juga dapat meningkatkan perekonomian keluarga. Maka dari itu alangkah lebih baik bagi generasi-gerasi muda untuk mau menciptakan atau menemukan hal-hal baru dan peluang-peluang usaha agar dapat membentuk UMKM yang dapat membangun dan mensejahterakan masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Rohimah pemilik UMKM kerupuk jangek di Gampong Sukarejo Kota Langsa diketahui bahwa saat ini masyarakat Gampong Sukarejo Kota Langsa sudah mulai menggalakkan UMKM sebagai sumber penghasilan yang cukup menjanjikan dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Namun masyarakat Gampong Sukarejo Kota Langsa menyatakan bahwa kesulitan dalam memperoleh modal dalam memulai dan mengembangkan usaha. Karena tidak dapat dipungkiri hal utama dalam memulai sebuah usaha adalah modal. 

Ibu Mega salah satu warga Gampong Sukarejo Kota Langsa menyatakan bahwa kendala dalam memulai usaha atau UMKM adalah modal. Tidak adanya modal membuat Ibu Mega hingga kini belum mampu membuat UMKM sendiri. Hingga kini Ibu Mega masih bekerja sebagai karyawan UMKM kerupuk Jangek Ibu Rohimah. Ibu Mega berkeinginan untuk dapat mempunyai usaha atau UMKM sendiri agar mampu meningkatkan pperekonomian keluarganya dan juga mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat lainnya. Ujar Ibu Mega (3/4/2021).

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis pada usaha UMKM kerupuk Jangek di Gampong Sukarejo Kota Langsa diketahui bahwa omzet penjualan kerupuk Jangek ini sangat baik sekali. Karena hampir seluruh masyarakat menyukai dan menggari makanan kerupuk jangek. Banyak masyarakat yang mengkonsumsinya sebagai cemilan biasa dan banyak juga masyarakat yang mengonsumsinya sebagai lauk saat makan. Proses pembuatan kerupuk jangek juga tidak terlalu sulit dan tidak memerlukan modal yang besar. 

Menurut penulis, perlu kiranya usaha UMKM kerupuk Jangek ini disosialisasikan kepada generasi-generasi muda agar menimbulkan minat berwirausaha bagi generasi-generasi muda untuk menyukai berwirausaha. Karena apabila diamati untuk ekonomi di masa mendatang potensi UMKM sangat mempengaruhi perekonomian bangsa. Pemerintah juga perlu mengupayakan dan mensosialisasikan UMKM baik itu di sekolah-sekolah ataupun di jenjang perguruan tinggi. Hal ini dilakukan agar membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga dapat menambah peluang kerja bagi masyarakat dan menurunkan tingkat pengangguran di negara Indonesia.

Masyarakat Gampong Sukarejo Kota Langsa menyadari bahwa pendapatan yang diperoleh dari UMKM cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari bahkan apabila mampu dikelola dan dikembangkan dengan baik, pendapatan dari UMKM juga dapat mensejahterakan keluarga. Oleh sebab itu UMKM kini sudah mulai digalakkan kepada generasi-generasi muda agar memiliki minat untuk berwirausaha dengan memulai dan mengembangkan UMKM untuk dapat membangun perekonomian Negeri. 

Salah satu bentuk upaya pemerintahan Kota Langsa dalam menggalakkan kewirausahaan bagi generasi muda saat ini dapat dibuktikan dari banyaknya seminar-seminar atau pelatihan tentang kewirausahaan dan pengembangan UMKM. Hal ini dilakukan baik secara langsung ataupun dengan menggunakan media zoom. Adanya matakuliah kewirausahaan di jenjang Perguruan Tinggi disetiap jurusan perkuliahan. Hal ini juga merupakan sebuah bukti kepedulian pemerintah untuk memperkenalkan dan menggalakkan kewirausahaan dan mengembangkan UMKM kepada generasi muda atau generasi milenial penerus bangsa. Selain itu pemerintah pada masa pandemi juga memberikan bantuan dana modal usaha bagi pemilik usaha UMKM agar dapat mempertahankan dan juga mampu mengembangkan usahanya terlebih di masa sulit pandemi covid 19 seperti saat ini. Penulis juga berharap agar upaya iuntuk mengembangkan UMKM kerupuk jangek ataupun UMKM lainnya dapat terus diminati dan dikembangkan agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan otomastis juga akan meningkatkan perekonomian Negara Indonesia.

Penulis adalah Widya Pranata dan Nurfazar, Mahasiswi Prodi HPI, Fakultas Syariah IAIN Langsa

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.