Breaking News
recent

Peran Pasar (Pekan) Jum’at di Dusun Bandung

 

Keadaan sekitar pasar Dusun Bandung. (Docs.Istimewa)

Zawiyah News | Opini - Desa Paya Tampah terletak di Kecamatan Karang Baru kabupaten Aceh Tamiang yang bersebelahan dengan desa Alur Selalas  kecamatan Karang Baru kabupaten Aceh Tamiang dan desa Bandung Jaya yang terletak di kecamatan Manyak Payet Kabupaten Aceh Tamiang. Desa Paya Tampah sendiri terdiri dari 6 dusun diantaranya adalah dusun Bandung, di dusun Bandung terdapat  pasar  tradisonal yang di adakan setiap hari Jum’at. Pasar di dusun bandung memiliki beberapa fasilitas diantaranya adalah: 1 kamar mandi, 1 gudang, sumber air yang memadai, sapu lidi, pel, sapu ijuk dan 3 buah tong sampah.

Pasar atau pekanan adalah pusat jual beli, pekanan ini diadakan seminggu sekali setiap di hari Jum'at. Dengan adanya pekanan ini memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Jarak kampung yang agak jauh dari pusat kota menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Pekanan yang diadakan di dusun bandung merupakan tempat yang strategis karna terletak diantara dua desa yaitu desa Payah Tampah dan Bandung Jaya. Di pasar tersedia segala hal dari mulai ikan, sayuran, bumbu dapur baju sandal sepatu, tas dan jajan kaki lima.

Pembeli sendiri tidak hannya dari desa Paya Tampah dan desa Bandung Jaya akan tetapi banyak dari desa tetangga yang datang membeli ke pekan jum’at dusun Bandung, seperti desa Alur Selalas, desa Seleleh dan Desa Alur Baung. Jarak yang mudah di jangkau dan jalan yang bagus memudahkan pembeli dari desa tetangga datang untuk membeli.

Pasar Bandung berdiri di atas lahan wakaf yang diberikan masyarakat desa Paya Tampah. Dalam masa pembangunan 120 hari dalam kalender, kontraktor pelaksana sendiri berasal dari CV. Tumbuk Landa. Pasar bandung ini sudah berdiri selama 2 tahun 7 bulan. Keadaan pasar bandung terlihat bersih dan tertatah kerana para pedanga menjaga kebersihan dan mengikuti peraturan yang ada seperti para pedagang ikan dan ayam terletak di ujung pasar atau di paling belakang pasar sedangkan para pedangan penjual bumbu dan sayur berada di tengah dan pedang baju dan sandal berada di paling depan.

Pedagang jajanan kaki 5 berada di sekitar pasar yang bersebelahan dengan para pedagang buah. Pedagang yang berada diluar bangunan pasar tidak dikenakan wajib pajak, akan tetapi para pedang yang berada diluar bangunan pasar tetap membayar pajak kepada pemilik lahan tanah yang meraka tempati untuk berdagang.

Pasar bandung  sendiri berdiri atau di bangun pada 23 Mei 2019, yang dibangun menggunakan dana dari DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN yang berjumlah 1.368.946.000. Sumber dana DAK TA. 2019 dari dana yang di berikan telah dibangun pasar yang memiliki kamar mandi dan tempat penjualan ikan. Para pedagang berasal dari kota langsa dan kuala Simpang. Para pedagang sendiri datang menggunakan mobil sendiri seperti mobil pike up kecil dan becak.

Pedangang Ikan. (Docs.Istimewa)
Para pedagang datang membawa dagangannya sendiri atau pun menjual dagangan orang lain, para pedagang datang kepasar tradisional sekitar pukul 14.00 dan pasar tutup pada pukul 18.00. pendapatan para pedang sendiri meningkat ketika mendekati hari besar dan stabil dihari biasanya, pendapatan pedang menurun ketika cuaca hujan. 

Setiap pedang diharuskan untuk membayar pajak semampunya untuk kemaslahatan masyarakat sendiri, penarikan uang pajak setiap duduk atau setiap pekanan adalah 5.000 rupiah. Pengutipan uang wajib pajak tidak terlalu di paksakan kepada pedagang yang dagangannya kurang laris.Uang pajak sendiri dikutip oleh salah satu masyarakat yang bertugas untuk menjaga dan merawat pasar jum’at yang bernama bapak Aseng, bapak Aseng tinggal di depan pasar Bandung. Bapak Aseng juga memiliki anggota untuk merawat pasar jum’at di dusun Bandung.

Uang pajak yang terkumpul juga digunakan untuk merawat pasar seperti membayar seksi kebersihan dan pembilian pulsa listrik. Uang pajak pedang sendiri di kumpulkan untuk uang kas, uang kas yang dapat di kumpulkan dalam sebulan sekitar 150.000 - 250.000. Pasar yang dibangun menggunakan dana dari DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN dapat digunakan masyarakat untuk mengadakan acara seperti maulid nabi dan lainya yang diadakan oleh remaja mesjid setempat. Pasar itu sendiri tidak dipungut biaya ketika digunakan untuk masyarakat setempat.

Uang kas yang terkumpul digunakan untuk membantu desa seperti memberi bantuan ketika acara berlangsung atau pemberian bantuan kepada remaja mesjid, pemuda desa seperti kebutuhan olaraga dan lainnya. Dari hasil pengutipan wajib pajak bagi pedang kaki lima yang berdagang di pasar atau pekan jum’at desa Paya Tampah Dusun Bandung sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa paya tampah sendiri.

Masyarakat desa Paya Tampah hidup saling bermasyarakat dan saling membantu antara satu dan yang lainnya, masyarakat desa saling menjaga fasilitas yang ada di desa dan memanfaatkannya dengan baik.  Informasi ini didapat dari masyarakat yang bernama bapak Romi Hutabarat yang berumur 43 tahun dan tinggal disekitar dusun Bandung.

Penulis adalah Siti Nurnafsiah, mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, prodi Madrasah Ibtidahiyah IAIN Langsa.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.