Ilustrasi by:Google |
Misalnya dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan genk, Lingkungan masyarkat sekarang pun sudah di luar batas peredarannya. Tentu saja hal ini biasa membuat para orangtua, ormas Islam, Ormas FPI, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela.
Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada remaja yaitu dari pendidikan, keluarga. dan komunikasi yang efektif, Orangtua diharapkan mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba. Dan hingga kini narkoba pun telah merajalela di kalangan siswa-siswa SMP maupun SMA. Hal tersebut akan mengganggu prestasi belajar siswa yang mengkonsumsi narkoba tersebut. Jika siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti (ketagihan) akan merusak beberapa jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran, selalu gelisah, tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu akan menurun.
Narkoba dan Persoalannya dalam Perspektif Komunikasi Pembangunan :
Komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agar dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam konteks ini kompem dilihat sebagai rangkaian usaha mengomunikasi kan pembangunan kepada masyarakat, agar mereka ikut serta dalam memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu bangsa. Usaha tersebut mencakup studi, analisis, promosi, evaluasi, dan teknologi komunikasi untuk seluruh sektor pembangunan. Pengertian ini tercermin dalam sejumlah kegiatan sistematis yang dilakukan oleh berbagai badan, dan lembaga yang bersifat lokal.
Banyak orang menggunakan narkoba di antaranya agar dapat diterima oleh lingkungan, mengurangi stres, mengurangi kecemasan, agar bebas dari rasa murung, mengurangi keletihan, kejenuhan atau kebosanan, untuk masalah pribadi,dan lian-lain. Alasan memakai narkoba dapat dikelompokan ssebagai berikut: Anticipatori beliefs, yaitu anggapan bahwa jika memakai narkoba, orang akan menilai dirinya hebat, dewasa, mengikuti mode dan sebagainya. Relievingbeleifs, yaitu keyakinan bahwa narkoba dapat digunakan untuk mengatasi ketegangan, cemas, dan defresi akibat setresor psikososial. Permessive beliefs, yaitu keyakinan bahwa penggunaan narkoba merupakan gaya hidup atau kebiasaan karena pengaruh zaman atau perubahan nilai sehingga dapat diterima.
Jadi, menurut Tinjauan perspektif komunikasi pembangunan terkait dengan Narkoba dan persoalan dalam penggunaan narkoba berawal dari persepsi, anggapan, atau keyakinan yang tumbuh dimasyarakat, mereka tidak mau memahami atau tidak mau mgenerima kenyataan atau fakta yang dibuktikan secara ilmiah dan sah menurut hukum.
Peran Komunikasi Pembangunan Terkait Narkoba dan persoalannya dalam kehidupan pemakai narkoba:
Sebagai proses penyebaran informasi dan penerangan kepada masyarakat yang bermasalah khususnya pada remaja putra dan putri yang terjebak dengan narkoba, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada usaha penyampaian dan pembagian (sharing) ide, gagasan, dan inovasi pembangunan antara pemerintah dan masyarakat. Pada proses tersebut, informasi dibagi dan dimanfaatkan bersama-sama dan seluas-luasnya sebagai sesuai yang berguna untuk kehidupan.
Sebagai proses pendidikan dan keterampilan bagi masyarakat, titik pandang komunikasi pembangunan difokuskan pada penyediaan model pembelajaran publik yang murah dan mudah dalam mendidik, dan mengajarkan keterampilan yang bermanfaat serta memberi saran dan sarana yang mencukupi. Dengan bekal pendidikan dan keterampilan yang dimiliki, masyarakat dapat lebih kritis dan mandiri memahami posisinya serta lingkungannya terhadap apa yang dialami dan hal yang menyebabkan kerugian pada dirinya. Melalui interaksi, informasi, komunikasi, dan sosialisasi dalam berbagai saluran, proses komunikasi pembangunan kemudian dianggap sebagai bentuk pencerahan, penguatan dan pembebasan dari ketergantungan dan keterbelakangan sehingga mempermudah menerima suatu inovasi yang ditujukan kepada mereka yang khususnya terjebak dalam penggunaan Narkoba.
Sebagai proses rekayasa sosial, komunikasi pembangunan dipandang sebagai bentuk pengembangan tindakan komunikasi yang sistematis, terencana dan terarah, dalam melakukan transformasi ide, gagasan atau inovasi melalui informasi yang disebarluaskan dan diterima sehingga menimbulkan partisipasi masyarakat dalam melakukan perubahan. Pada tingkat ini, intervensi komunikasi dalam mengarahkan bentuk rekayasa sosial yang diinginkan dapat berwujud interaksi, partisipasi, dan dukungan atas informasi yang mereka terima.
Sebagai proses perubahan perilaku, komunikasi pembangunan dipandang sebagai proses psikologis, proses sebagai tindakan komunikasi yang berkesinambungan, terarah, dan bertujuan. Proses ini berhubungan dengan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental, dalam melakukan perubahan. Kredibilitas sumber, isi pesan dan saluran komunikasi sangat berpengaruh dan menentukan perubahan perilaku.
Dapat penulis simpulkan bahwa :
Agar mereka bebas dari bahaya narkoba. Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua , masyarakat , negara dan agama sudah saatnya kita berkata “ Katakan tidak pada Narkoba” atau “Say No To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri . Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapatkan kenikmatan sesaat yang dapat menghancurka fisik dan mengganggu kesehatan mental dengan mencoba-coba menggunakan narkoba.
Penulis: Muhammad Faisal Mahasiswa Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Semester VII/ Unit 3 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, 2021
REFERENSI :
Tanjung, Ain.2004.Pahami Kejahatan Narkoba. Jakarta: Lembaga Terpadu
Pemasyarakatan Anti Narkoba
Jean. Dkk. Bahaya Narkoba Pada Remaja. Samarinda. 2007
Ruslid . Faktor dan Akibat NArkoba. jakarta :PT. Raja Grafindo . 2000
Dilla, S. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu. Simbiosa.
Bandung.
Nasution, Z. 2004. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan Teori dan
Penerapannya. Rajawali Pers. Jakarta.
Sitompul, Mukti , Konsep-Konsep Komunikasi Pembangunan, Medan: Fisip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar