Breaking News
recent

Mengenal Berbagai Adat dan Budaya Masyarakat Aceh

Foto : Maulidanur

Zawiyah News | Ada berbagai kebudayaa di indonesia dari sabang sampai meruke yang perlu diketahui. Setiap daerah memiliki karakteristik upacara adat sendiri. Upacara adat biasanya dilakukan secara turun temurun sesuai dengan kepercayaan daerah masing-masing. Tujuan setiap upacara pun berbeda-beda, misalnya untuk perkawinan, kelahiran, dll.

Seperti halnya di aceh, Adat dan budaya Aceh memang sangatlah unik dan beragam. Budaya aceh sangat terkenal dengan upacara adat dan budayanya yang sakral. Masyarakat aceh sangat menjaga baik adat tradisinya sehingga masih bertahan ditengah-tengah masyarakat aceh sampai saat ini. Walaupun sudah ada beberapa tradisi yang ditinggalkan dan hanya dilakukan ditempat-tempat tertentu saja oleh penduduknya di aceh. Berikut merupakan macam-macam budaya aceh:

Foto : Maulidanur



1. Peusijuk
Upacara adat ini biasa dilakukan oleh masyarakat sebagai upacara syukur kepada Allah dalam acara pernikahan, rumah baru, naik haji, hingga kelahiran.

2. Samadiah
Samadiah merupakan salah satu tradisi adat istiadat masyarakat aceh. Samadiah adalah budaya tradisional aceh yang berdoa sebagai cara memberi pengormatan kepada orang yang sudah meninggal.
Biasanya samadiah ini dilakukan tujuh hari tujuh malam setelah seseorang meninggal. Masyarakat setempat akan datang kerumah keluarga untuk menghibur dan berdoa bersama dengan membaca surah yasin dan berzikir.

3. Peutron aneuk
Salah satu adat dan tradisi masyarakat aceh adalah mempertahankan karya tradisional peutron aneuk. Tradisi ini biasanya dilakukan untuk merayakan kelahiran bayi. Biasanya peutron aneuk dilakukan dihari ke tujuh atau haru ke empat puluh empat setelah bayi lahir. Ritual keagamaan yang dilakukan pada upacara peutron aneuk, seperti membentangkan kain diatas kepala bayi, kemudian memotong kelapa diatas kain. Kemudian bua kelapa tersebut diberikan kepada orang tuasebagai tanda kebersamaan. Irisan kelapa dikatakan membantu bayi supaya tidak takut dengan suara petir.

Foto : Maulidanur



4. Meugang
Meugang merupakan tradisi dan adat istiadat masyarakat aceh yang paling menarik. Saat meugang diadakan, semua rumah keluarga dipenuhi dengan aroma daging sapi atau daging yang dimasak. Daging yang dimasak dan disajikan dimakan oleh keluarga, anak yatim, dan orang miskin. Budaya meugang berlangsung sebelum bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

5. Kenduri beeureuat
Kenduri beeureuat tradisional aceh merupakan tradisi masyarakat aceh yang selalu diperingati pada bulan sya’ban dalam penanggalan hijriah. Bulan sya’ban juga dikenal sebagai bulan khanduri bu dalam penanggalan aceh. Tradisi ini akan diadakan dimesjid, mushola dan tempat-tempat belajar setelah matahari terbenam atau isya.
Orang datang dengan membawa idang, yaitu paket makanan dengan nasi dan lauk pauk didalam kotak. Setelah itu masyarakat juga akan menyantap idangan untuk menikmati manfaat bulan sya’ban berupa syukuran.

6. Tulak bala
Budaya tulak bala merupakan budaya masyarakat aceh yang di rayakan setahun sekali, tepatnya pada bulan safar. Menurut cerita masyarakat, beberapa penduduk setempat menganggap bulan safar sebagai waktu perubahan atau cuaca tidak menenti dan aura kurang baik.
Tradisi ini dilakukan oleh orang-orang yang terbang kepantai, sungai, atau tempat lain, hanya untuk berdoa dan makan bersama. Tradisi ini didasarkan pada doa bersama yang dipimpin oleh seorang teungku. Ada beberapa pemandian bunga yang dimaksud untuk menghilangkan aura buruk.

Penulis: Maulidanur (3022018028)
Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.