Breaking News
recent

Kue Timpan, Kue Basah dan Legendaris Dari Aceh

Zawiyah News | Aceh yang merupakan provinsi paling barat di Indonesia, memiliki beragam sajian kuliner yang unik. Aceh tidak hanya dikenal dengan kuliner yang kaya akan rempah. Perlu diketahui bahwa ada satu penganan khas kota Aceh yang justru rasanya terasa legit, manis dan membuat kangen kita mau memakannya terus, apalagi kalau bukan Kue Timpan. Salah satunya adalah kue timpan, penganan yang sangat legendaris dari Aceh. Kue timpan dibuat dengan berbagai varian isi, seperti parutan kelapa atau srikaya. Kue ini termasuk salah satu makanan tradisional yang terkenal di Aceh dan sering disajikan saat hari raya Idul fitri. 

Kue Timpan merupakan salah satu makanan khas dari Aceh. Kudapan manis terbuat dari tepung ketan ini menjadi makanan kegemaran masyarakat Aceh pada hari-hari besar Islam seperti hari raya. Selain hari-hari besar, Kue Timpan juga sering ditemui pada jamuan pesta, arisan maupun jamuan penting lainnya yang diadakan dalam masyarakat Aceh. Rasanya yang lezat, menjadikan kue ini disukai semua kalangan baik muda maupun tua.

Lalu, apa yang membuat kue ini unik dan bagaimana proses pembuatannya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Keunikan Kue Timpan

Pasti Sahabat tahu lontong, kan? Nah, tampilan kue timpan mirip seperti lontong jika dilihat dari luar. Namun, pada kue timpan daun yang digunakan untuk membungkus adalah daun pisang bagian pucuk. Bahan utama kue timpan terbuat dari campuran ketan dan pisang. Paduan dari dua bahan inilah yang menghasilkan perpaduan rasa manis gurih nan unik pada kue timpan.

Kue timpan biasanya disajikan pada saat hari raya atau hari besar tertentu. Jadi, nggak heran apabila menjelang hari raya akan ada banyak orang yang menjajakan kue timpan ini. Perlu diketahui, selain sebagai sajian hari raya, ternyata kue ini juga sering dipilih sebagai oleh-oleh khas Aceh.

Masakan Turun Temurun

Hal menarik lain dari Kue Timpan adalah resepnya yang diwariskan secara turun-temurun pada garis darah perempuan Aceh. Jadi, hampir seluruh keluarga yang memiliki garis keturunan perempuan dapat membuat masakan ini, Sahabat. Kalau orang Aceh sendiri banyak yang mengatakan bahwa menurunkan resep ini supaya tradisi tetap terjaga. Selain itu, kue timpan juga digunakan sebagai wadah dan jalan komunikasi antara perempuan Aceh. 

Jadi, bukan hanya sekadar mengajarkan cara pembuatan kue timpan saja, namun perempuan Aceh juga akan saling bercakap dan saling berbagi pengalaman atau hal apapun sehingga terbentuk tali silaturahmi yang erat di antara mereka.

Proses Pembuatan Kue Timpan

Bahan baku yang harus disediakan adalah tepung ketan, pisang raja, gula, telur ayam kampung, kelapa, minyak goreng dan pucuk daun pisang sebagai pembungkus. Cara membuatnya nggak rumit kok Sahabat, namun memerlukan waktu yang cukup lama. Ibaratnya kalau membuat kue timpan ini setelah waktu Isya akan selesai mendekati waktu Subuh.

Dalam proses pembuatannya, pertama harus membuat adonan ketan dan pisang terlebih dahulu. Lalu, tambahkan gula serta garam sedikit demi sedikit dan aduk perlahan hingga matang. Setelah itu, dinginkan beberapa saat dan digulung menjadi satu. Setelah pembuatan adonan telah selesai, dilanjutkan membuat isi kue timpan, biasanya terbuat dari parutan kelapa, srikaya atau bisa juga potongan nangka.

Setelah adonan dan isi kue timpan sudah siap, kemudian daun pisang dibentangkan di atas talenan dan taruh satu sendok adonan ketan di atasnya. Lalu beri isi Kue Timpang secukupnya dan gulung dengan daun pisang.

Biasanya orang Aceh menggunakan periuk dari tanah liat yang diberi sekat dengan lubang-lubang seperti saringan untuk mengukus kue timpan tersebut. Penggunaan alat untuk merebus juga akan berpengaruh pada rasa dan tekstur kue timpan nantinya. Menurut banyak orang yang sudah mencobanya, hasil akhir kue timpan yang menggunakan periuk tanah liat lebih enak dibandingkan dengan panci alumunium atau stainless steel.

Bagi orang Aceh, baik yang berada di Aceh maupun di luar Aceh, tiada yang tidak mengenal kue/adonan yang satu ini. Timphan yang merupakan makanan lembek berbalut daun pisang muda ini yang paling terkenal adalah timphan rasa srikaya. Sebelum menjelang lebaran bisanya ibu-ibu sudah menyiapkan daun pisang muda baik memetik di kebun atau beli di pasar.

Cita rasa yang legit, manis dan gurih bisa Sahabat temukan pada kue timpan. Saat mencicipinya memang cocok disajikan bersama dengan kopi atau teh. Kue timpan sekarang memang sedikit sulit didapatkan, bahkan untuk di warung-warung atau tempat makan di kota Aceh pun sering kehabisan kue timpan pada saat malam menjelang karena sudah cepat habis dibeli oleh masyarakat Aceh.

Saking terkenalnya Timphan ini di Aceh, sehingga banyak ungkapan/pribahasa dengan kata Timphan diantaranya yaitu ìUroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasaî (Hari baik bulan baik Timphan ibu buat harus dapat kurasakan).




(Wahyu Mardhatama, Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah, IAIN Langsa)


Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.