Breaking News
recent

Lontong Khas Desa Karang Anyar Yang Lezat dan Menggiurkan

Zawiyah News | Langsa-Lontong merupakan sajian makanan yang kerap kali ditemukan ketika momen hari besar atau lebaran lontong yang disiram dengan kuah yang gurih dan nikmat menjadi salah satu makanan wajib saat hari raya tiba, sajian lontong selalu menjadi kuliner pilihan masyarakat karena kelezatannya.

Namun siapa sangka di Desa Karang Anyar Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa Terdapat salah satu penghusaha Pembuatan Lontong Yang  di produksi Hampir setiap harinya Tanpa Menunggu Momen lebaran Tiba lontong di desa karang anyar ini selalu ramai dengan pembeli.

Ibu Juliani Namanya salah satu pengusaha Lontong Di desa Karang anyar beliau sudah berusaha Setengah abad namun masih tekun menjalani usahanya ini tanpa menggunakan bantuan karyawan satu orangpun, semuanya dikerjakan dengan sendiri dan bantuan anak perempuannya dari awal proses hingga selesai. Ibu jualiani juga menjelaskan proses pembuatan lontong menggunakan daun pisang sebagai berikut,

Bahan:

- Setengah liter beras, cuci bersih

- Air secukupnya

- 1 lembar daun pisang, cuci dan keringkan hingga bersih

- 10 buah tusuk lidi

Cara membuat lontong:

· Persiapkan daun pisang, jemur dan lap hingga bersih.

· Potong daun pisang menjadi bentuk segiempat, sisihkan.

· Cuci bersih beras hingga 3 kali lalu tiriskan hingga cukup kering.

· Ambil selembar daun pisang dan gulung hingga berbentuk cerobong dengan diameter 4 cm.

· Tusuk salah satu ujungnya dengan tusuk lidi.

· Selanjutnya isi daun pisang tersebut dengan beras, hindari untuk memenuhi daun pisang.

· Tusuk satu ujung lainnya agar terbungkus secara sempurna.

· Lakukan hingga beras habis.

· Masukkan daun pisang berisikan beras tersebut ke dalam panci perebus.

· Usahakan agar lontong terendam air rebusan tersebut.

· Tutup dan tunggu hingga 30 menit.

· Angkat dan tiriskan, siap untuk disajikan.

Kegiatan ini yang dilakukan bu Juliani setiap harinya, dalam sehari bu juliani bisa mengahabiskan 1 karung beras 15kg untuk pembuatan Lontongnya 1 karung beras 15kg dapat memproduksi sebanyak 400 batang lontong, waktu pengerjaan lontong dilakukan bu juliani dari sore hingga malam hari dan proses pengukusan dilakukan setelah habis magrib dan besok pagi harinya lontong sudah siap buat dijual dengan harga Rp.1000 per potongnya dan meraup omset ratusan ribu dalam sehari, bu Juliani perharinya bisa menjual hingga 600 Batang Lontong di Hari biasa dan pesanan akan membludak hingga ribuan batang ketika momen hari raya idul fitri dan idul adha tiba bisa meraup omset hingga jutaan rupiah perharinya.

Dalam proses pembuatan lontong ada ciri khas  yang masih di pertahankan oleh bu juliani yaitu masih menggunakan kayu bakar dalam proses pemasakannya sehingga muncul cita rasa dari aroma kayu bakar yang melekat di lontong itu sendiri dan menambah cita rasa kelezatannya.

Ditengah zaman yang sudah canggih dan memanfaatkan sumber daya gas namun bu juliani masih mempertahankan bahan bakar kayu bakar sehingga cita rasa lontong nya tidak berubah dan terus bertahan hingga sekarang .

Dahulunya bu juliani adalah seorang pengusaha Tahu namun seiring banyaknya pengusaha tahu di kota langsa bu juliani pun merasakan dampak ekonominya dan berfikirlah untuk beralih menjadi pengusaha lontong Hingga sekarang.

 


Penulis: Ahmad Syuhada dan Muhammad Fauzan 

 

 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.