Breaking News
recent

Melihat Dari Dekat Produksi Kerupuk Kuning dan Putih di Gampong Timbang Langsa

Zawiyah News | Langsa-Kerupuk merupakan makanan ringan yang banyak di sukai diberbagai kalangan masyarakat dan sangat mudah di dapatkan. Baik tua maupun muda pasti sangat menyukai makanan ringan yang berbahan dasar tepung ini, apalagi bagi masyarakat Indonesia kerupuk tidak hanya sebagai cemilan, melainkan bisa dijadikan sebagai lauk atau pun pendamping segala jenis makanan. 

Di Gampong Timbang Langsa terdapat pabrik rumahan produksi kerupuk yang sudah berdiri sejak tahun 2007. Pemilik pabrik rumahan produksi kerupuk tersebut bernama Bapak Arka. Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap Pak Arka, ternyata Pak Arka merupakan warga asal Bandung yang merantau ke Kota Langsa. Beliau memperkerjakan 8 orang pekerja yang juga merupakan warga asal Bandung untuk membantu kelancaran usahanya tersebut, dimana  4 orang pekerja  bertugas untuk memproduksi kerupuk, dan 4 orang pekerja lainya bertugas untuk mendistribusikan hasil produksi kerupuk tersebut.

Adapun kerupuk yang diproduksi di pabrik rumahan ini terdapat 2 jenis kerupuk yaitu kerupuk kuning lipat atau sering juga disebut juga dengan kerupuk jangek dan kerupuk putih atau kerupuk  Bandung. Setiap harinya proses pembuatan kerupuk ini dimulai dari pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Dalam sehari usaha produksi kerupuk tersebut menghasilkan 55 kg tepung dengan pendapatan perharinya sekitar lebih kurang 2 juta rupiah. Dari hasil tersebut lah Pak Arka membayar upah pekerjanya dan mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

Jenis Kerupuk Kuning/jangek

Kerupuk Putih/Bandung

Dalam proses pendistribusian, Bapak Arka masih mengandalkan pekerja dalam memasarkan produknya. kerupuk di pasarkan oleh 4 pekerjanya ke beberapa pedagang kecil yang ada di sekitaran wilayah terdekat serta memikul keliling dalam menjualkan kerupuk tersebut,  dan ada juga konsumen yang langsung membeli ke tempat pembuatan kerupuk tersebut. Untuk harganya terbilang sangat terjangkau, untuk kedua jenis kerupuk ini, baik kerupuk kuning ataupun kerupuk putih  satu bungkusnya terdiri dari 12 pcs kerupuk dan dihargai dengan harga 10 ribu rupiah saja perbungkusnya. Untuk kedua jenis kerupuk ini sudah bisa di pasarkan dengan harga yang di tentukan.

Sebagai suatu industri lokal, usaha produksi kerupuk ini masih menggunakan peralatan-peralatan dan teknologi yang masih sangat sederhana seperti mesin pencetakan dan alat manual tangan, Saat mengunjungi pembuatan kerupuk ini, terdapat sebuah mesin pencetak kerupuk untuk jenis kerupuk putih. Sedangkan untuk jenis kerupuk kuning masih memakai cara manual artinya prosesnya masih mengandalkan tenaga manusia, yg di perlukan hanya sendok dan satu buah wadah yang bertangkai untuk mencetaknya.

Dalam pembuatan kerupuk dari bahan mentah hingga matang, memerlukan waktu 2 hari jikalau cuaca yang mendukung. Dan membutuhkan beberapa proses, diantaranya ialah:

Proses Membuat Adonan

Adapun bahan adonan kerupuk ini terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka, bumbu rempah, dan air secukupnya.

Proses Mencetak Adonan

Adonan kerupuk kuning ini dicetak dengan cara menuang kan adonan menggunakan sendok di atas meja lalu di tutup dengan plastik bening yg di timpa kayu untuk mengepres dan meja yang dibuat khusus dari bahan alumunium dengan kompor gas di bawah meja, sehingga bahan mentah menjadi setengah matang. "Diputar bentuk bulat lalu dilipat di atas meja aluminium ini, jadi seperti oven lah mejanya, ini sudah setengah jadi, ada juga yang menamai ini kerupuk lipat karena buatnya yang dilipat seperti itu," ungkap Pak Arka sambil tersenyum.

Sedangkan untuk kerupuk putih pencetakan digunakan menggunakan mesin. 

Proses Penjemuran

Proses penjemuran yang dilakukan masih sangat sederhana yaitu dengan memanfaatkan panas sinar matahari seutuhnya. Jadi proses penjemuran sangat bergantung pada cuaca yang mendukung atau tidak, sekitar satu sampai dua hari. Namun, proses penjemuran yang semakin lama semakin baik. Karena semakin kering kerupuk dijemur maka semakin bagus dan semakin mengembang ketika di goreng nantinya.

Setelah 2 hari proses penjemuran, baru kita lihat apakah kerupuk sudah kering dengan baik atau tidaknya.

proses penggorengan

Proses penggorengan kerupuk yang sudah kering  yaitu dengan cara memasukkan kerupuk kedalam  wajan kecil sambil disirami minyak panas sedikit demi sedikit dan terus diaduk  sampai mengembang, sebelum mengembang sempurna kerupuk di pindahkan ke wajan minyak panas yang lebih besar untuk proses pengembangan yang maksimal, setelah semua sudah kembang maksimal kerupuk di angkat, dan di tiriskan selama 5 menit, setelah kering dan minyak nya turun kerupuk di pindah kan kewadah untuk langsung masuk ke proses pengemasan.

Proses pengemasan

Proses pengemasan juga harus lebih hati-hati agar kerupuk tidak mudah pecah, pertama plastik di buka lalu dilipat ujung plastiknya dan di masukan satu persatu kedalam plastik dengan satu plastik berisi 12 pcs, setelah di masukan plastik, plastik sedikit ditarik dan di kembungkan dengan cara di putar agar  ada  sedikit udara yang masuk seperti balon fungsinya agar kerupuk tahan lama dan memastikan tidak mudah masuk angin,dan di ikat menggunakan karet gelang. Dan kerupuk siap di distribusikan dan di konsumsi.




Penulis:

Delima Mustika Sari dan Syawarina Putri, Mahasiswi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Langsa.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.