Zawiyah News | Dusun Bahagia yang berada di desa Seuneubok Baru kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur membentuk sebuah tempat pengajian Al-qur’an. Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) merupakan lembaga atau kelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan nonformal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar pendidikan agama Islam pada anak usia taman kanak-kanak, sekolah dasar dan atau madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) atau bahkan yang lebih tinggi dimana kurikulumnya ditekankan pada pemberian dasar-dasar membaca Al-Qur’an serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Kegiatan pembelajaran dilakukan setiap hari pada pukul 14.00.
Materi yang diajarkan antara lain membaca Iqro, praktek wudhu, shalat, hafalan surat pendek, Bahasa arab, serta materi-materi agama lainnya. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut menggunakann metode menyimak. Dalam hal ini pimpinan pengajian menyampaikan sedikit kesulitan karena kurangnya tenaga pengajar dalam TPA tersebut, sehingga pimpinan membuka relawan untuk bergabung agar bisa membantu pemikiran, tenaga maupun Materi sehingga TPA ini bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya.
TPA ini merupakan satu-satunya TPA yang mengajarkan anak-anak di desa tersebut pada siang hari. TPA ini dipimpin oleh Ustadz Bukhari yang mana beliau adalah Ustadz pindahan dari Paya Demam Aceh Timur. Beliau baru pindah sekitar 1 tahun ke Desa Seuneubok Baro Ranto Peureulak. Lalu beliau membuka TPA untuk anak-anak di desa ini dengan niat agar anak-anak di desa tersebut tidak membuang-buang waktunya untuk bermain, dengan itu beliau membuka TPA tersebut. TPA tersebut sekarang sudah mempunyai anak didik sekitar 40 anak-anak yang notaben nya merupakan anak-anak desa Seuneubok Baro. Tapi tidak hanya anak-anak desa setempat saja yang belajar di TPA tersebut,nyatanya banyak juga anak-anak dari desa lain terutama yang masih sewilayah dengan desa Seuneubok Baro untuk belajar mengaji di TPA tersebut.
Anak-anak tidak hanya belajar membaca Al-Qur’an, tetapi mereka juga belajar menghafal Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an merupakan satu amalan yang baik untuk umat muslim yang banyak orang-orang ingin meraihnya. Dengan itu TPA ini melakukan kegiatan yang mana anak-anak tersebut belajar menghafal Al-Qur’an. Metode yang diajarkan pada anak-anak agar mereka bisa cepat lancar menghafal Al-Qur’an ialah dengan menggunakan metode mengakrabkan diri mereka dengan Al-Qur’an, sering melakukan Murajaah (mengulang bacaan), memasang target menghafal Al-Qur’an, dan yang terakhir membuat jadwal hafalan. Metode-metode inilah yang digunakan di TPA tersebut untuk membuat anak-anak tersebut bisa cepat bisa menghafal Al-Qur’an.
Jika dilihat secara kasat mata, dengan adanya TPA ini anak-anak di desa Seuneubok Baro ini sudah mulai mengurangi jam bermain mereka, mereka sekarang sangat antusias dengan ikut mengaji di TPA tersebut, mereka seakan-akan lupa dengan yang namanya bermain karena dengan ikut mengaji ke TPA anak-anak tersebut sudah merasa bahwa ke TPA adalah cara bermain mereka yang baik dan bermanfaat karena di barengi dengan kajian-kajian keislamian.
TPA merupakan lembaga yang menyelenggarakan pendidikan non-formal jenis keagamaan Islam yang bertujuan untuk memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an dan menghafal Al-Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar dinul islam pada anak-anak. TPA adalah lembaga pendidikan dan pengajaran secara klasikal yang bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan agama islam kepada anak-anak yang merasa kurang menerima pengajaran agama Islam di sekolahnya. TPA juga merupakan tempat untuk mendidik moral para pelajar sejak usia kanak-kanak.
Peran TPA dalam pendidikan karakter yang di canangkan oleh pemimpin dari TPA ini ialah santri mampu mencintai dan menggumi Al-Quran sebagai bacaan yang istimewa, dan dapat membimbing anak-anak setempat dalam membaca Al-Quran itu harus baik dan benar, selanjutnya ialah mengarahkan akhlak sosial yang baik sesuai dengan tuntunan islam, dan yang terakhir yaitu membantu anak-anak dalam belajar menulis huruf arab yang baik dan benar.
Satu permasalahan yang mungkin bisa di ubah dari TPA yang berada di desa seuneubok baro ini yaitu waktu belajar anak-anak bisa dibilang terlalu singkat yaitu mulai dari pukul 14:00 -15:00, waktu belajar tersebut bisa sekiranya diperpanjang hingga pukul 16:00, karena dengan memperpanjang waktu pengajaran maka anak-anak tidak akan buru-buru mengejar waktu belajar ataupun menghafal Al-Qur’an. Maka dari itu saran dari saya adalah memperpanjang waktu pengajaran akan lebih efektif untuk membuat anak-anak bisa fokus belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Tujuan TPA adalah menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap Al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan, dan rujukan segala urusannya. Hal ini bisa kita lihat dengan kecintaan yang mendalam terhadap Al-Qur”an, mampu dan rajin membacanya terus menerus mempelajari isi kandungannya. dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari. Batasan usia anak-anak yang mengikuti pendidikan di TPA adalah anak-anak berusia 7-12 tahun. Secara umum tujuan dari TPA adalah untuk menciptakan generasi yng beriman, berakhlak mulia, cerdas dan mandiri.
Dengan demikian, TPA adalah tempat dimana anak-anak bisa belajar, menghafal, dan mengamalakan Al-Qur’an. Al-Qur’an yang merupakan kitab suci yang harus kita jaga keasliannya. maka dari itu anak-anak adalah generasi yang akan menjaga keaslian dari Al-Qur’an. Karena Allah sudah menjamin keaslian Al-Qur’an. Dengan adanya penghafal Al-Qur’an maka keaslian itu akan terus terjaga.
(Emayanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar