Ilustrasi Snack by ZN |
Zawiyah News | Langsa-Beberapa Mahasiswa baru (MABA) mengeluh dengan penyediaan konsumsi selama acara PBAK di Aula Seuramoe Teuhah. Kamis, (25-08-2022).
Hari pertama PBAK, MABA yang seharusnya mendapatkan snack pertama dengan jumlah 3 potong kue dalam kotak dan satu aqua gelas. Namun, beberapa MABA yang menerima isi snack dalam kotak tersebut tidak sama rata. Ada salah seorang MABA yang mengaku hanya mendapatkan kue 2 potong saja.
"Jam 10 di kasih kue 2 potong sama aqua gelas satu", ucap seorang MABA tersebut.
Adapun MABA lain juga mengaku hanya mendapatkan satu potong kue dan aqua gelas yang dikemas dalam snack box.
"Masa ada yang dapat satu potong kuenya dalam kotak tu", ujar salah seorang mahasiswa baru yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dari pengakuan MABA, saat makan siang waktu yang diberikan oleh panitia juga cukup mendesak. Mereka hanya diberi waktu untuk menghabiskan makanan dalam selama 3 menit saja.
"Batas makannya 3 menit", lanjutnya.
Sorenya saat pembagian snack yang kedua, MABA juga mengaku tidak puas karena hanya mendapatkan snack berupa jagung susu keju (Jasuke) dengan isi yang sangat sedikit.
"Cuma di kasih jasuke seperempat cup kecil banget sama aqua", keluhnya.
Kekecewaan terhadap konsumsi juga datang dari MABA lain yang hanya mendapat snack berupa olahan pisang yang dicampur dengan susu dan seres. "Pisang udah dipotong potong kecil-kecil, habis itu gak mateng lagi pisangnya", tuturnya.
Namun, pada hari kedua PBAK sebagian MABA mengaku mereka diperlakukan oleh panitia lebih baik dari hari sebelumnya. Menurut pengakuan salah seorang MABA yang kami wawancarai, ada 22 MABA yang belum sarapan pagi dan mempunyai riwayat penyakit Lambung yang mendapatkan perhatian lebih dari panitia.
"Hari kedua lumayan baik abang-abang itu, yang gak makan, ada sakit magh, sakit lambung di kasih roti seribu, aqua satu", ujarnya.
Namun selama 2 hari kegiatan PBAK digelar, MABA juga turut mempersoalkan mengapa mereka harus membawa nasi dari rumah dan nasi dari panitia konsumsi hanya ditujukan kepada panitia-panitia PBAK saja.
"Nasi gak di kasih kue 3 potong", sindir MABA.
Ketua Bidang konsumsi PBAK Miftahul Jannah, menjelaskan bahwasannya setiap kotak kue telah di cek terlebih dahulu sebelum disalurkan kepada MABA.
"Semua kotak kue itu kami pastikan jumlahnya sudah sesuai 3 potong, walaupun ada yang dapat 2 kue dalam satu kotak cuma 1 atau 2 orang", jelas Miftah.
Pada hari pertama pembukaan PBAK, Mifta awalnya menyediakan snack pertama sudah sesuai dengan jumlah MABA, namun untuk pembagian snack kedua dihari pertama dia mengakui dirinya melakukan kesalahan karena hanya menyetok sekitar 600 kotak snack, sedangkan MABA yang hadir hari itu menurutnya mencapai 900 orang. Kemudian, Mifta langsung menambah jumlah snack tersebut. Pihaknya juga ikut dibantu oleh panitia pelapor dan sekretariat dengan jumlah 26 panitia turun langsung untuk memastikan bahwa semua MABA yang telat kebagian kue tersebut.
"Dan kami sudah memastikan semua mahasiswa baru mendapatkan snacknya", ucap miftah.
Dia juga mengatakan bagi MABA yang sakit pihaknya ikut bersimpati dengan memberikan buah-buahan dari sekretnya.
"Kami juga memberikan buah-buahan kepada maba yang sakit", tukas miftah.
Terkait dengan kupon yang diterima peserta dari panitia PBAK, Mifta mengaku sebelumnya tidak mengetahui akan informasi itu, lalu 22 Agustus ia baru mengetahui tujuan pengadaan kupon itu agar pelaksanaan kegiatan acara PBAK dalam pembagian snack lebih tertib.
"Sejujurnya kupon itu gak ada konfirmasi dari pihak konsumsi", jelasnya.
Kendati begitu pihaknya membagikan snack tidak berdasarkan kupon yang telah disebarkan kepada peserta. Kupon tersebut tidak digunakan oleh peserta.
"Kalau yang gak ada kupon tetap kami kasih", ujarnya.
Dari keluhan MABA mengenai panitia yang mendapatkan nasi sedangkan untuk para MABA tidak disediakan, Mifta selaku Ketua konsumsi menjelaskan bahwasanya, dia dan pihaknya hanya menjalankan tugas berdasarkan keputusan yang tertera di RAB anggaran.
"Di RAB anggaran itu tidak tertulis bahwa peserta PBAK dapat nasi, dari inisiatif kami lah yang meminta kepada mereka (MABA) untuk membawa bekal masing-masing", jelas Miftah.
Hal ini juga turut dibenarkan oleh Kabag Akademik dan Kemasiswaan, Muhibuddin. Beliau mengatakan tidak ada anggaran yang ditujukan kepada Mahasiswa baru untuk makan siang.
Kemudian pihak Zawiyah News juga meminta untuk melihat kebenaran langsung dari RAB anggaran.
"Tidak tertulis konsumsi untuk mahasiswa baru disebabkan karena kurangnya anggaran", ujarnya saat kami temui di ruangannya.
(Iqbal)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih untuk teman-teman zawiyah news yang telah menulis berita sesuai dengan fakta. Kalian keren. Tapi kalau boleh diralat sedikit snack yg pihak konsumsi stock pada saat pembukaan sebanyak 1200 snack bukan 600 snack. Teruslah jadi media pers yang aktual dan menjunjung tinggi kebenaran.
BalasHapusMohon maaf kak, namun berita yang kami publish sudah sesuai dengan apa yg disampaikan oleh ketua bidang konsumsi PBAK. jika masih ragu boleh mengirimkan nomor wa agar kami bisa kirimkan rekaman suara yang kami peroleh. Terimakasih
HapusTerimakasi untuk teman teman zawiyah news dan semangat terus untuk menulis berita yang terpercaya, tapi disini saya mau berkomentar untuk di hari pertama konsumsi menyediakan snack pembukaan sebanyak 1200 bukan 600 snack. Mantapp lanjutkan 👍👍
BalasHapusSebenarnya tuntutan pendemo apa ya koq gak jelas gitu beritanya, kasihan adik-adik mahasiswa dan mahasiswi baru. Belum apa apa sudah terprovokasi.
BalasHapus