Breaking News
recent

Tikar Gayo Seni Menganyam Yang Mulai Hilang di Gerus Zaman

 


Zawiyah News | Suku gayo banyak tersebar di aceh khusunya di aceh tamiang tepat nya di desa batu bedulang yang masih kental dengan adat istiadat itu sendiri. Banyak hal yang dapat kita ketemui di desa batu bedulang tersebut seperti adatnya, keseniannya, dan juga kerajinannya. Salah satu kerajinan yang sangat menonjol yaitu tikar anyaman gayo.

Tikar gayo merupakan kreasi atau kerajinan tangan ibu ibu yang berada di dusun pajak peunaron desa arul pinang, yang dibuat dari tanaman daun pandan berduri, dimana daun pandan ini dicari di pinggtir sungai ataupun di kebun sendiri yang memang ada sebagian masyarakat menanam tanaman pandan berduri. Daun pandan ini diolah dengan sangat rumit karena daunnya berduri duri. Daun pandan ini bukan hanya untuk membuat tikar bercucuk saja,tapi biasanya juga dibuat untuk tape(tempat beras) dan ampang atau tempat duduk pengantin baru saat acara pesta.

Awal mula daunnya diambil dari pohonnya menggunakan parang, dan  sampai dirumah daun nya diiris memanjang dengan pisau dan direbus dahulu daun tersebut kemudian di jemur dan diberi pewarna.

Daun pandan ini direbus sampai daunnya layu, kemudian daunnya dijemur setelah dijemur direndam kembali dengan pewarna guna untuk mempercantik tikar tersebut. Setelah fase fase atau tahap tahap tadi selesai lanjut tahap berikutnya. Yaitu tahap menglangus, menglangus daun pandan yang sudah di iris memanjang tadi dan yang sudah dijemur dengan kering dengan bagus. ( Dilangus dengan bambu yang dibuat khusus untuk mengerjakan pekerjaan tersebut ). Setelah dilangus daun ini baru dibuat menjadi tikar dan tape / sentong.

20 Oktober 2022 (Ibu ju, pengayam  tikar bercucuk ini), apa kegunaan daun pandan dan tikar bercucuk ini saya bertanya pada ibu ju ?

Kegunaan daun pandan ini sangatlah banyak yaitu membuat tikar, ampang gayo, tape/ sentong, banyak lagi, jawab ibu tersebut. Tikar ini apa kegunaannya,” kan zaman sekarang banyak sudah tikar tikar plastik yang canggih dan bermerek. Ibu ju menjawab; memang banyak sudah tikar tikar plastik dijual orang yang banyak juga motif, tetapi tikar ini sangat berharga bagi orang gayo, karena saat orang meninggal tikar ini dicari untuk alas mayit, dan bnyak lagi lah kegunaannya.

Kalau tape atau sentong ini apa kegunaannya bagi kita orang gayo. Ya bagi orang gayo tape atau sentong ini sangaat berguna, tape /sentong ini bisa tempat beras, saat pergi undangan ketempat kerabat kerabat tape /sentong ini untunk menggantikan plastik atau pun baskom yang biasa dibawa oleh ibu ibu umumnya untuk undangan, orang gayo menggunakan tape/sentong in untuk tempatnya, tape sentong ini juga bisa untuk tempat nasi pergi keladang saat ada acara  misalnya acara menanam padi diladang rame rame dengan kerabat , tetangga, dan tape /sentong ini digunaakan untuk membawa nasi saat acara pesta kerumah pak imam, pak lurah, dan senak saudara lainnya. Kata ibu ju penganyam tape/sentong.

Tikar bercucuk ini  adalah tikar yang terbuat dari daun pandan berduri juga, tetapi saat tikar tersebut sudah jadi dan bisa di pakai ibu ini menambal atau ditambah diatas tikar  ini benang wol atau pun benang yang cantik coraknya, benang ini disulam kembali diatas tikar gayo tersebut, agar tikarnya menjadi indah. Ini adalah salah satu budaya suku gayo di desa peunaron. Namun budaya ini sudah terhitung mulai punah karena banyaknya orang gayo di desa arul pinang mulai melupakan suatu budaya ini, dirumah rumah masyarakat gayo saat ini sangatlah minim sekali yang mempunyai tikar tersebut mau pun tape/ sentongnya, karena generasi yang ada saat ini sudah jarang yang berminat untuk menanyam sebuah tikar tersebut, dengan banyak alasan seperti menayamnya lumayan susah, mencari daun pandan berduri juga susah dan sebagainya. masyarakat ini jika memang harus menggunakan tikar ini saat melakukan upacara adat misalnya masyarakat harus membeli kepada masyarakat lain, dari lokop dari gayo lues, mereka harus membeli tikar ini sangat tinggi harganya. Harganya itu bisa mencapai hingga lima ratus ribu rupiah. Karena memang tikar ini sangatlah cantik dan dalam ukiran anyaman didalam tikarini sangat banyak lah makna nya bagi orang gayo. sehingga maka dari itu lah budaya ini hampir punah dikalangan masyarakat gayo, walau pun masih ada orang tua satu dua yang tidak bisa bekerja lagi keladang atau pun bekerja berat, ini lah yang dilakukannya di rumah dengan teliti menganyamnya.

Sudah sangat jarang saat ini saat ini orang orang menganyam lebih banyak membeli tikar plastik yang murah harganya dan mudah ditemukan, dikampung ini sepertinya hanya beberapa ibu ibu saja yang membuat tikar,ungkap ibu ju tersebut.

Saya pun disisni karena mau menganyam nya karena menurut saya disini masih memerlukan tikar anyaman ini, jadi dari pada beli saat kita perlukan lebih baik di buat pelan – pelan.

Ibu ini juga mengatakan kalau mengaynam ini bisa mamakan waktu hingga seminggu atau lebih, dan dalu masa gadis ibu ibu ini mereka lebih suka menganyam tikar dari pada main – main. dan kalau tidak pandai bertanya sama orang tua yang sudah pandai menganyam. berbeda dengan anak gadis saat ini mereka tidak mau belajar menganyam tikar padahal ini budaya kerajinan tangan yang sangat penting dalam adat gayo, Kata ibu ju.

Sampai disinilah kami berbincang bincang tentang tikar gayo yang sangat berharga makna didalam setiap anyaman tikar bercucuk.


DINA ARSANDI 4022020063

INDAH PUSPITA SARI 4022019078

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.