Breaking News
recent

Dampak Tindakan Bullying Terhadap Kesehatan Mental Individu

Nama: Annisa Nur Salsabila

Prodi: Psikologi Islam

Zawiyah News | Bullying atau perundungan adalah segala bentuk kekerasan atau penindasan yang dilakukan dengan sadar atau sengaja oleh seseorang atau kelompok terhadap orang lain, dan seringkali dilakukan terus menerus.

Bullying merupakan tindakan yang tidak baik karena bisa melukai secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tidak nyaman, tertekan, tak berdaya, bahkan sampai trauma.

Mengutip hasil ratas bullying Kementerian PPA menyampaikan ada enam kategori bullying, yaitu pertama, bullying verbal langsung, bullying verbal adalah bentuk penindasan yang paling umum ditemukan dan biasanya merupakan langkah awal untuk menuju kepada penindasan yang lebih lanjut. Contoh bullying verbal yaitu julukan nama, sarkasme, fitnah, celaan, kritik kejam, mengancam, mengejek, juga merendahkan. Tindakan lain yang bisa dikategorikan bullying adalah menyebarkan gosip, memaki, penghinaan, teror, surat-surat mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, pernyataan-pernyataan pelecehan seksual, kasak-kusuk yang keji dan keliru, dan sebagainya.

Selanjutnya yang kedua, bullying fisik langsung, bullying secara fisik merupakan bentuk penindasan yang paling tampak dan mudah diidentifikasi. Contoh bullying fisik yaitu menampar, menyikut, mendorong, memeras, menjambak, memukul, menendang, ,meninju, mengunci, menggigit, mencubit, mencakar, mencekik, mengunci seseorang dalam ruangan, meludahi atau merusak dan menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas, dan lain-lain.

Lalu yang ketiga, bullying nonverbal langsung, bullying jenis ini berupa tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, memperlihatkan ekspresi wajah yang merendahkan atau mengejek, dan sebagainya. Biasanya disertai juga dengan bullying fisik atau verbal.

Setelah itu yang keempat, bullying nonverbal tidak langsung, bullying jenis ini paling sulit dideteksi dari luar, karena penindasannya dilakukan dengan cara melemahkan harga diri si korban bullying secara sistematis melalui tindakan mendiamkan, mengasingkan atau mengucilkan, penghindaran atau penyingkiran, pengecualian, dan pengabaian.

Selanjutnya yang kelima, cyber bullying, bullying ini merupakan bullying terbaru karena berkembangnya teknologi, internet dan media sosial yang begitu pesat. Tindakan dari bullying ini berupa pencemaran nama baik lewat medsos, rekaman video intimidasi, mengomentari dengan kata kasar, dan juga mendapatkan pesan negative dari pelaku bullying secara terus menerus. Pada intinya menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik.

Jenis bullying yang terakhir adalah sexual bullying, bullying jenis ini berupa tindakan pelecehan seksual yang sangat berbahaya dan memalukan seseorang seperti pemanggilan nama seksual atau cat-calling, menyentuh, gerakan vulgar, dan materi pornografi lainnya.

Penyebab seseorang melakukan bullying biasanya karena berasal dari keluarga yang orang tuanya seringkali bermasalah. Anak akan mempelajari perilaku bullying ketika mengamati konflik-konflik yang terjadi pada orang tua mereka, kemudian menirunya terhadap teman-temannya. Semakin berkembang tindakan bullying ini ketika pihak sekolah sering mengabaikan keberadaan bullying ini. Akibatnya, pelaku bullying akan mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan intimidasi terhadap anak lain. Akan tetapi apapun alasannya, tindakan bullying ini tidak bisa dibenarkan karena memiliki dampak negative yang cukup besar terhadap korban bullying, mulai dari antisocial personality disorder, gangguan kecemasan, stres, depresi, trauma, bahkan bisa sampai bunuh diri. 

Orang dewasa yang mengalami bullying sewaktu kecil, pasti akan bermasalah dengan kesehatan mentalnya, karena tindakan bullying yang pernah dialami akan terus diingat seumur hidupnya. Selain orang dewasa, anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying bisa mengalami: kehilangan minat terhadap aktivitas tertentu, prestasi akademik menurun drastis, gangguan makan, penurunan harga diri, mimpi buruk, sering bolos, susah fokus saat belajar, putus sekolah.

Tindakan bullying juga berdampak terhadap kehidupan sosial, mulai dari berkembangnya tindakan kekerasan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam kehidupan bermasyarakat, mempertahankan kepercayaan yang keliru bahwa orang tua memiliki hak untuk melakukan apapun kepada anaknya, termasuk membenarkan orang tua melakukan tindakan kekerasan terhadap anak, dan juga menurunnya kualitas hidup seluruh anggota masyarakat dikarenakan individu yang ditindas tidak dapat mengambil peran yang selayaknya dalam kehidupan bermasyarakat. 

Ada beberapa tanda yang dapat kita ketahui dari orang yang dibully, contohnya seperti munculnya bekas kekerasan fisik seperti goresan, luka, atau memar yang janggal, sering terlihat sedih, murung atau bahkan berlinangan air mata, tubuh yang lelah juga lesu, lebih sering menyendiri, munculnya gejala-gejala gangguan makan seperti kehilangan nafsu makan, menunjukkan tanda-tanda terkena gangguan tidur seperti insomnia, tampak lebih cemas atau gelisah dari biasanya, prestasi yang menurun drastis secara tiba-tiba, atau bisa juga keinginan mendadak untuk pindah sekolah.

Bullying merupakan tindakan yang sangat merugikan bagi semua orang yang mengalami, berikut ada beberapa cara untuk mengatasi bullying. Pertama, cari bantuan, bantuan dibutuhkan ketika bullying mengarah pada kekerasan fisik atau penyerangan. Selanjutnya yang kedua, bersikap tenang, pelaku bullying akan sengaja memancing emosi korbannya dan merasa senang ketika korbannya terpancing, maka tetaplah tenang ketika dibully agar pelaku bullying tidak makin menjadi-jadi. Ketiga, segeralah menjauh dari lokasi bullying jika aman untuk dilakukan. Keempat, mengumpulkan bukti dari tindakan bullying yang dialami, bila mengalami cyber bullying, screenshot atau record bukti chat atau percakapan yang mengancam untuk digunakan ketika melapor. Kelima, mengikuti program anti bullying.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.