Penampilan dari grup qasidah rebana dan shalawat TPQ Darussalam |
Desa Pantai tinjau kecamatan Sekerak Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam acara tersebut masing-masing warga desa membawa nasi bungkus untuk nantinya di makan bersama dan di bagikan saat selesai acara tersebut agar mempererat tali persaudaraan antar warga desa.
Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan yang dilaksanakan untuk memperingati hari lahirnya nabi besar kita Muhammad SAW. Tepatnya 12 Robiul Awal Nabi Muhammad lahir ke dunia untuk menyempurnakan Islam dengan berbagai perjuangan dan tantangan yang dihadapinya. Di desa Pantai Tinjau diselenggarakan acara Maulid Nabi pada hari Minggu (11/12/2022), sebagai upaya menumbuhkan rasa cinta kita terhadap junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Dalam rangkaian acara peringatan maulid kali ini, tamu dan warga yang hadir di hibur dengan penampilan grup qasidah rebana dari TPQ Darussalam. Penampilan grup qaidah rebana yang terdiri dari 11 orang santri, membawakan 2 lagu dengan tema religi dan penampilan grup shalawat terdiri dari 7 orang santri membawakan 2 lagu di akhir acara untuk menghibur seluruh yang hadir.
Qasidah rebana adalah salah satu jenis musik tradisional yang banyak tersebar di tengah tengah masyarakat Indonesia. Qasidah mengandung nilai –nilai dakwah Islam, dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam.dan rebana terbuat dari selembar kulit yang di rentangkan pada bingkai kayu yang bundar dan pada bingkainya ditambahkan beberapa logam pipih, yang dimainkan dengan cara di pukul menggunakan tangan biasanya orang mengambil sikap duduk atau berdiri, kemudian memegangnya dengan menggunakan tangan kiri, kemudian memukulnya dengan tangan kanan.
Alat musik rebana biasanya digunakan untuk mengiringi lagu, menentukan tempo nada dan menandai bagian lagu. Instrumen yang dipukul ini berbentuk silinder dengan permukaan bulat. Alat musik rebana berasal dari kata Arba dalam bahasa Arab, artinya empat. Instrumen musik ini mengandung prinsip dasar dari agama Islam, yakni kewajiban pada Allah SWT, alam, masyarakat, dan kewajiban pada diri sendiri.
Butuh keahlian dan kekuatan ketika memukul rebana, supaya menghasilkan nada. Cara memainkan alat musik ini yaitu dipukul memakai tangan. Pemain musik mengambil sikap duduk atau berdiri ketika memainkan instrumen ini.
Lirik lirik lagu yang dinyanyikannya tidak terbatas pada lirik-lirik berbahasa Arab, melainkan banyak pula yang berbahasa Indonesia. Berlainan dengan jenis jenis rebana lainnya, pada rebana qasidah dewasa ini sudah lazim kaum wanita berperan aktif, baik sebagai penabuh maupun sebagai pembawa vokal. Dengan demikian rebana kasidah lebih menarik dan sangat populer.
Alat musik rebana berfungsi untuk melakukan penyambutan dan menunjukkan rasa syukur di masa lampau. Namun, hingga saat ini penggunaannya tentu sudah berubah untuk berbagai kepentingan. Secara umum, rebana sering kali identik dengan penggunaan tradisi adat tertentu. Berikut ini fungsi alat musik rebana yang masih sering digunakan:
Media hiburan: mengiringi acara syukuran khitanan, pengiring musik di acara pernikahan, dan peringatan acara keagamaan seperti Maulid Nabi, Isra Miraj, dan hari besar Islam lainnya.
Transfer norma budaya: digunakan saat mengumandangkan syair-syair keagamaan sebagai misi dakwah. Hal ini seiring dengan dakwah yang dilakukan oleh Wali Songo saat menyebarkan dakwah dan menyampaikan nilai-nilai islam di Indonesia.
Kesenian: menjadi alat yang bisa dipakai untuk mengembangkan keterampian dan nilai seni dalam membuat lagu atau karya seni sejenisnya. Rebana sering dipakai untuk melantunkan lagu-lagu kasidah atau hadroh.
Acara maulid tersebut di awali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Khairun Nisak dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari Kepala desa kampung Pantai Tinjau dan kata sambutan dari ketua panitia kemudian baru tampil grup qasidah rebana TPQ Darussalam.
Grup qasidah rebana dan sholawat tersebut melakukan latihan di beberapa hari sebelum nya dengan santri yang sangat bersemangat dalam melakukan latihan dan menjemput teman untuk hadir latihan untuk tampil dengan baik.
Hadir untuk memberikan tausiyah dalam acara tersebut adalah Ustadz Asep Mahfud Tajuddin S.Pd yang dapat diambil dalam tausiyahnya sendiri adalah banyaklah bershalawat dan mendengarkan shalawat agar mendapatkan syafaat nabi Muhammad SAW di akhirat kelak setelah memberikan tausiah di di tutup dengan doa yang di pimpin ustadz tersebut.
Di akhir acara warga desa makan bersama dengan panitia membagikan nasi yang sudah di bungkus ke semua tamu dan warga desa yang hadir dalam acara maulid tersebut.
"Sangat terkesan dengan kegiatan Maulid kali ini. Karna dapat mendengar qasidah rebana dari teman-temanya dan bershalawatan bersama ustadz kemudian di akhiri dengan makan bersama dengan warga sambil mendengarkan shalawat dari TPQ Darussalam. Dan hal yg terpenting tausiah yang disampaikan oleh ustad dengan begitu banyak pesan yang sangat bermanfaat" tutur Nabatul Ulya.
"Terimakasih dan Alhamdulillah penampilan qasidah rebana dan shalawatnya terlaksana dengan baik, semoga menjadi ibadah bagi kita semua dan ibu bangga sama kalian" tutur Khadijah kepala TPQ Darussalam
Masyitah (NIM : 1012019022 Mahasiswi KKN 2022, Jurusan PAI, Fakultas FTIK, IAIN Langsa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar