Breaking News
recent

Program Pelantingan Kebun Karet ke Kebun Kelapa Sawit Pelestarian Lingkungan Hidup

 


Zawiyah News | Menjelajah objek wisata di Aceh seakan tidak ada habisnya. Daerah berjuluk Tanah Rencong ini begitu banyak menyimpan pesona dan keindahan alam yang masih tersembunyi. Salah satu daerah yang masih banyak menyimpan tempat dengan pesona keindahan alamnya ialah Kabupaten Aceh Tamiang. Daerah berjuluk Bumi Muda Sedia, memiliki beberapa tempat wisata alam yang kini mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah saat akhir pekan ataupun hari libur.

Program Replanting ini merupakan suatu program dari salah satu perusahaan swasta, yang mana pengertian dari Replanting itu sendiri adalah salah satu upaya untuk mempertahankan produksi kelapa sawit di Indonesia.

Berdasarkan data Statistik Dirjen Perkebunan (2017) tercatat luas perkebunan Tanaman Tidak Menghasilkan/Tanaman Rusak (TTM/TR) mencapai 206.501 ha.

Dalam pertanian dan perkebunan, pindah tanam atau tanam ulang adalah teknik memindahkan sebuah tanaman dari satu tempat ke tempat lain. Mengapa program Replanting ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, ataupun pelestarian lingkungan hidup, karena mengingat Indonesia berhasil memproduksi 46.500 komoditas minyak sawit. Hasil ini mengingat sebanyak 2,20% dari tahun sebelumnya, dan Dewan Negara Penghasilan Kelapa Sawit (CPOPC) mencatat, produksi minyak sawit (CPO) pada periode 2022/23 sebanyak 79,16 juta metrik ton, nah dengan begitu, program ini bisa untuk menambah penghasilan minyak kelapa sawit di Indonesia dan pastinya menguntungkan bagi masyarakat Desa Harum Sari apalagi dengan tanpa modal ataupun biaya, kita hanya menyiapkan lahan yang akan ditanami pohon kelapa sawit saja.

Begini lah contoh salah satu lahan setelah beberapa bulan dilakukan Replanting, terlihat sudah mulai tumbuh besar pohon kelapa sawit, dan tentunya masih perlu perawatan lebih lagi agar hasil buah nya maksimal.

Selanjutnya masyarakat Desa Harum Sari sedang ada kegiatan perkumpulan tentang Replanting ini dan dengan tema pembahasan yaitu Good Agricultural Practice (GAP) untuk petani program VSA, yang artinya menjelaskan tentang praktik pertanian yang baik.

Pemateri menyampaikan bagaimana menjadi petani yang unggul, baik dan maju, yang pertama harus dilakukan jika ingin menjadi petani yang unggul adalah harus tau dulu apa itu hama dan apa itu penyakit, serta cara mengatasi masalah tersebut, dan kita wajib tau perbedaan hama dengan penyakit. Kalau berbicara soal hama, hama itu dengan mudah kita lihat dengan mata telanjang, nah, kalau penyakit itu sangat sulit kita mengidentifikasi tanpa alat bantu, itu kalau secara visual, seperti menggunakan mikroskop. Dan penyakit tetap memiliki  bentuk  secara  fisik  tetapi  manusia  tidak  bisa  melihatnya.  Jadi,  kesimpulan  nya,  hama  dn  penyakit tanaman adalah organisme yang mengganggu tanaman budidaya sehingga pertumbuhan dan perkembangan budidaya terhambat.

Pemupukan itu sangat penting bagi dunia perkebunan, karena kelapa sawit membutuhkan unsur hara (makanan) yang sesuai. Tanah biasanya tidak dapat menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan produksi yang optimal, kekurangan unsur hara merupakan penyebab utama rendahnya produksi. Mengganti unsur hara terutama Nitrogen dan Kalium yang ikut terangkut pada saat TBS di panen. Penelitian menunjukan bahwa kelapa sawit memberikan respon positif terhadap pemberian pupuk.

Kekurangan satu atau lebih unsur harapan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi. Pertumbuhan yang terhambat dengan ukuran pelepah yang kecil, pelepah dengan gejala seperti kekuningan dan kering, produksi rendah dan kecil, hasil per hektar yang rendah dan pendapatan petani rendah. Tanaman yang kekurangan unsur hara akan menghambat pertumbuhan kelapa sawit dan lebih mudah terserang hama dan penyakit.

Kekurangan unsur Nitrogen (N) sering terjadi pada tumbuhan muda, keseluruhan tanaman akan berwarna hijau pucat dan kekuningan. Pertumbuhan pokok lambat, jumlah daun baru sedikit, pelepah-pelepah tua menjadi hijau pucat dan kekuningan. Kalau kekurangan Kalium (K) pada pohon sawit itu muncul gejala kekurangan pada pelepah tua, biasanya disebut Orange Sporting (Bercak kuning) dan kemudian menjadi kuning terang dengan bersatunya bercak tersebut. Pada lahan berpasir dan tanah gambut disebut Mid-Crown Yellowing (Daun tua yang mengering dan mati). Tanaman tumbuh kerdil dan pelepah pendek. Pertumbuhan batang mengecil dan meruncing (tampak seperti bentuk piramida). Tidak tampak gejala kekurangan unsur harapan pada daun namun gejala tampak pada batang kelapa sawit.

Pengendalian rumput liar untuk meminimalkan persaingan dalam unsur hara dan air serta yang menghalangi akses jalan guna efektifitas pekerjaan di lapangan terutama pada saat panen. Pengelola air pada kelapa sawit untuk mempertahankan ketinggian air yang optimal untuk produksi dan pertumbuhan kelapa sawit serta mencegah kekeringan atau banjir. Akses jalan juga perlu di perhatikan untuk memperlancar kegiatan di kebun terutama pada saat panen dan pengangkatan tanda buah segar. Pengelolaan kanopi untuk mempertahankan jumlah pelepah yang optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit dan produktifitas tandan buah segar.


Disusun Oleh: Balqis Ahmad Baihaqi (4012019124)

Mahasiswa IAIN Langsa, Prodi Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.