Breaking News
recent

Tantangan Bisnis UMKM dan Solusinya di Era New Normal


Zawiyah News | Pandemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan masyarakat, terutama aspek ekonomi dan komersial. Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengarahkan untuk merealokasi anggaran dan memfokuskan kembali kebijakan untuk menciptakan insentif ekonomi bagi UKM dan pelaku informal agar dapat melanjutkan produksi dan kinerja serta meningkatkan hubungan kerja (PHK) tidak berhenti. “Yang pertama di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya melawan Covid-19. Yang kedua Jaring Pengaman Sosial , yaitu jaminan sosial. Yang ketiga menyangkut insentif ekonomi bagi pelaku ekonomi dan UKM. Selain itu, Presiden juga meminta agar program-program kesejahteraan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan konsumsi, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilaksanakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, Proyek tentang penciptaan lapangan kerja bagi usaha kecil dan menengah juga harus menjadi pendorong pembangunan ekonomi yang adil di dan menciptakan distribusi manfaat sosial yang adil. Artinya, kesejahteraan dapat dibagi rata di antara semua lapisan masyarakat. Bisnis digital juga menjadi peluang pemasaran yang besar bagi UKM, terutama di era new normal ini

Survival strategy diterapkan oleh pelaku UMKM agar dapat terus bertahan dan lebih baik dalam merespon perubahan lingkungan usaha , terutama saat Covid-19 menghantam pergerakan sektor riil. Selama merebaknya pandemi, pemerintah tidak tinggal diam mendukung koperasi dan usaha kecil menengah. Beberapa impuls dan insentif disiapkan secara khusus. Sebagai faktor ekonomi dominan atau yang mencapai lebih dari 90 persen dari total jumlah entitas ekonomi di tanah air, UKM harus benar-benar didorong sebagai bentuk keberpihakan.

Dengan digitalisasi bisnis, terdapat peluang bagi usaha kecil dan menengah untuk menggunakan berbagai platform digital untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Tidak dapat dipungkiri bahwa digitalisasi telah merambah ke seluruh area perusahaan. penguasaan digital dapat membuka akses pasar tanpa batas yang sebelumnya terbatas pada wilayah. Ruang yang tidak terbatas merupakan potensi luar biasa yang harus dimanfaatkan oleh usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Namun, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana UMKM bisa memanfaatkan platform digital ini? Dunia digital sebagai tools yang masih fresh, butuh keahlian dan kemampuan pelaku agar bisa memanfaatkannya dengan tepat dan berdaya guna. Ini menjadi tantangan yang hendak dijawab ditengah persaingan global yang semakin tinggi, UMKM harus mampu menghadapi dengan menambah kapasitasnya dan kompetensi usaha dalam SDM, teknologi dan inovasi produk,” Kendati berpotensi besar menumbuhkan perekonomian nasional, UMKM di Indonesia masih dihadapkan dengan beragam tantangan. Pemerintah juga telah merancang target pengembangan UMKM selama lima tahun ke depan seperti dipaparkan dalam Perpres No. 18 Tahun 2020 tentang RPJM Nasional Tahun 2020- 2024. Tantangan yang dihadapi oleh UMKM saat ini berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, peran sistem pendukung yang kurang optimal, serta kebijakan dan peraturan yang kurang efektif. Tantangan SDM UMKM pada umumnya disebabkan oleh rendahnya pendidikan, keterampilan dan pengalaman, serta akses ke informasi. Sebagian besar usaha kecil dan menengah juga tidak memiliki keterampilan kewirausahaan yang memadai. Hal ini terlihat dari pola bisnis UMKM yang masih lebih mengutamakan produksi daripada permintaan pasar.

Di masa new normal, daya beli kemungkinan masih akan turun dan belum kembali normal. Perilaku konsumen tidak sama dengan tahun sebelum pandemi Virus Corona muncul dan menyebabkan perubahan pada dunia usaha . Ketidakpastian saat krisis membuat masyarakat lebih berhati-hati Bertindak dalam new normal seperti sekarang. Masyarakat semakin selektif dalam membelanjakan uangnya dan khawatir likuiditas di pasar keuangan akan semakin deras sehingga pelaku ekonomi, khususnya usaha kecil dan menengah, hanya akan gigit jari karena permintaan tidak mengalir dengan cepat. 

Jadi sebaiknya fokus mencari peluang bisnis baru saat new normal datang. Salah satu caranya adalah dengan mengamati perubahan cara konsumsi masyarakat di lini yang berbeda dan kemudian memfokuskan strategi bisnis Anda pada peluang yang muncul di depan Anda berdasarkan pengamatan Anda. Ingatlah bahwa peluang muncul tidak hanya dari lini bisnis Anda, tetapi juga dari bidang bisnis lainnya. Pada dasarnya, Kita tidak boleh melewatkan peluang sekecil apa pun bahwa akan mendarat. Membuat produk sesuai dengan kondisi new normal saat ini. Situasi saat ini memaksa para pelaku ekonomi untuk memikirkan pekerjaan dan meninggalkan zona nyamannya.

Perkembangan UKM harus menjadi perhatian utama baik pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif dibandingkan dengan pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah harus memperkuat perannya dalam memberdayakan UMKM dengan bekerja memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan UMKM, memperkuat perannya dalam memberdayakan UMKM dan meningkatkan kualitas sumber daya. 

Di masa pemulihan ekonomi normal baru masyarakat dan negara Indonesia ini, diperlukan kebijakan yang menguntungkan badan usaha, khususnya di sektor UMKM. Mengingat UMKM merupakan bidang yang penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat dan negara melebihi migas. UMKM sendiri memberikan kontribusi yang besar dalam hal penyerapan tenaga kerja, pendapatan dan hal lainnya. Agar sektor UMKM dapat berjalan dengan baik, perlu melakukan hal-hal kreatif yang dapat mendukung aktivitas masyarakat di masa new normal. 

Salah satu kunci agar UMKM dapat bertahan di masa pandemi Covid-19 saat ini adalah beradaptasi dengan perubahan pasar , baik terhadap perubahan permintaan (demand) dengan melakukan inovasi produk agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di normal baru pada era tersebut. Pelaku UMKM harus mampu mengembangkan strategi ketahanan selama adaptasi untuk bertahan dan terus berkembang dalam kondisi saat ini.

(Nurina Adlia)

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.