Zawiyah News | Langsa - Kepanitian Syariah Competition Jilid VII sudah 7 bulan menggantungkan hadiah 33 pemenang kompetisi berupa uang tunai yang belum diserahkan hingga kini. Selasa, (24/01/2023).
Kompetisi yang digelar Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah (DEMA FASYA) Institut Agama Islam Negeri Langsa itu mengadakan pengumuman juara pada (17/6/2023) di Aula Fakultas Syariah. Dalam pengumuman tersebut pemenang hanya menerima tropi dan sertifikat dari panitia. Sedangkan hadiah berupa uang tunai belum diterima hingga sekarang. padahal saat peserta melakukan pendaftaran, di flyer akun instagram @demafasyaiainlangsa pemenang dijanjikan akan memperoleh hadiah berupa uang tunai. Tak hanya itu, peserta atau tim perlombaan diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 20.000 sampai Rp. 200.000.
Panitia Syariah Competition Jilid VII dinilai tidak adil. Pasalnya, dari 13 cabang yang di perlombakan hanya cabang futsal saja yang mendapat uang tunai beserta hadiah lainnya, sedangkan 12 cabang perlombaan lainnya gigit jari.
Kwitansi
Akhir Juni lalu ketua Umum DEMA FASYA, Muhammad Reza mengeluarkan kwitasi kepada para pemenang sebagai jaminan akan diserahkannya uang tunai pada 10 Agustus lalu. Namun hingga sekarang kwitasi tersebut masih di tangan peserta dan uang belum dibagikan.
Salah seorang juara Syariah Competititon, Ariza Dila Miranti mengatakan, ia merasa kecewa kepada panitia penyelenggara lantaran hadiah uang tunai yang sudah ditetapkan tidak pernah diserahkan. “Ajang perlombaan yang mereka buat, tidak sesuai dengan prosedur yang sudah dibuat,” tulis Ariza saat dihubungi Zawiyah News.
Dia juga mengaku sebelumnya telah menghubungi Ketua Panitia, namun ia hanya diminta menunggu dan akan dikabarkan jika dana sudah cair. Akan tetapi hingga kini Ariza tak pernah diberikan kabar lanjutan, sehingga Kwitansi yang telah diterimanya kini sudah dibuang. “Kwitansi yang telah diberikan ke saya pun sudah saya buang, karena untuk apa saya simpan. Toh sampek sekarang gak ada informasi lebih lanjut mengenai pencairan dana,” cetus Ariza.
Hal senada dirasakan Mulianda atau yang biasa disapa Yanda, ia sempat meminta ketarangan terkait pencairan dana dari Muhammad Reza, namun Yanda juga diminta untuk menunggu tanpa diberikan batasan waktu. Pemenang cabang Catur ini pun menganggap acara Syariah Competition tidak ada kejelasan. “Gak jelas kali orang tu,” tukas Yanda.
Pemenang cabang Pop Solo Islami, Salwa, tak tinggal diam setelah digantungkan harapannya selama 7 bulan. Ia menyindir kepanitiaan Syariah Competition Jilid VII melalui unggahan story akun instagramnya. Ia kesal lantaran panitia penyelenggara tak bertanggung jawab dengan apa yang sudah dijanjikan.
“Pernah ikut lomba Pop Solo di salah satu Fakultas IAIN Langsa. Lombanya bulan 6 tahun 2022 tapi anehnya sampek sekarang honornya sama sekali gak ada,” tulis Salwa dalam unggahannya (21/1/2023).
Tak hanya peserta, Salwa memperlihatkan chattingan diduga dengan seorang dewan juri yang mengaku belum menerima honor hingga sekarang. Ia menganggap, jika lomba yang diadakan seperti itu, tingkat komplek juga dapat melakukannya.
“Bukan perkara uangnya tapi pada panitia pelaksana gak ada amanahnya dan gak bertanggung jawab,” tulisnya kepada kru Zawiyah News.
Dana Cair
Syahrial selaku Kabag Tata Usaha Fakultas Syariah, mengatakan dana anggara Syariah Competititon Jilid VII telah cair sejak Juni lalu. Dana yang berasal dari daftar isian pelaksana anggaran (DIPA) itu cair sebesar Rp 8.470.000 “Semua kegiatan mahasiswa udah anu (cair) semuanya,” kata Syahrial (23/12/2022). Awalnya ia mengaku tak mengetahui hadiah uang tunai peserta akan digantungkan.
Tak hanya itu, sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan Syariah Competition juga didapatkan dari dana sponsor. Sumber dana lainya juga diperoleh dari uang pendaftaran peserta.
Sebelumnya, Muhammad Reza mengatakan dana acara Syariah Competition sebesar Rp 12.000.000 dan terpakai pada cabang futsal Rp 5.800.000.
Selama ini Zawiyah News meminta keterangan lanjutan dari Reza sejak 22 September lalu, namun ia menolak karena kesibukkan terkait kegiatan Milad IAIN Langsa. “Nanti dikabari kapan bisa” balas Reza saat dihubungi. Selanjutnya Permintaan keterangan lanjutan mengenai acara Syariah Competition pada 23 Desember lalu hanya di read dan tidak direspon.
Zulfakhri selaku Ketua Panitia Syariah Competition Jilid VII, mengaku sedang berada di Tanggerang. Zulfakhri hanya bersedia memberikan keterangan secara langsung namun ia mengatakan akan kembali ke Langsa bulan depan. Selain itu, saat kru Zawiyah News hubungi melalui pesan whatsapp, Zulfakhri menghindar untuk memberikan keterangan mengenai hadiah uang tunai pemenang Syariah Competition bulan Juni lalu yang belum dibagikan hingga sekarang. “Tanyain aja ke orang yg stay disana. Mereka juga tau kok kenapa, apa, bagaimana cerita Syariah Competition,” Balas Zulfahri.
Menurut teman sejawatnya, Muhammad Farhan, Zulfakhri tak lagi kuliah di IAIN Langsa, ia kini pindah ke Jakarta dan bekerja di salah satu bandara disana. “Tapi sekarang dia sudah pindah ke Jakarta, gak kuliah lagi disini,” ujar Farhan.
Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar