Breaking News
recent

Kesenian Terbangan Sebagai Media Syiar di Desa Asam Peutik, Kec. Langsa Lama

Zawiyah News | Assalamu'alaikum Wr.Wb

Salam sejahtera buat semuanya, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT dalam melakukan aktivitas sehari hari, syiar bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada tanpa menimbulkan kerusakan dan tidak berlebihan, kesenian adalah salah satu media yang bisa dimafaatkan sebagai media syiar, diman dalam pandangan islam, skesenian bukanlah termasuk syariat agama islam, namun kesenian bukan juga sesuatu yang diharamkan secara mutlak oleh agama islam, karena kesenian memiliki keberagaman dan manfaat tertentu, tentu saja seperti yang kami perhatikan selama melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata bahwa ada kesenian yang digunakan sebagai media syiar, yakni kesenian terbangan atau banyak disebut sebagai kesenian yang berbau nilai nilai religi di dalamnya, seperti rebana atau dikenal dengan sebutan terbangan juga merupakan sebuah kegiatan membaca shalawat yang mana diiringi alat musik hadroh/rebana dengan macam - macam variasinya, seperti yang kita ketahui kesenian ini memiliki irama yang menghentak dan berbagai variasinya sendiri dari pukulan yang dimainkan oleh pemainnya, seperti yang ingin saya sampaikan selama melakukan kegiatan kuliah pengabdian masyarakat di gampong asam peutik, kecamatan langsa lama, kota langsa, saya melakukan berbagai kegiatan sosial, salah satu diantaranya yakni kegiatan kesenian terbangan yang di lakukan oleh remaja remaja pengajian "Darul Muttaqin", atau yang dikenal sebagai majelis shalawat "Darul Muttaqin" yang ada di gampong asam peutik, yang sebagaimana diketahui sudah menjadi tradisi sebagai bentuk dakwah atau mahabbah terhadap sang rasul melalui lantunan - lantunan shalawat yang dibacakan.

Kegiatan kesenian terbangan yang dilakukan remaja pengajian "Darul Muttaqin" gampong asam peutik ini, menjadi kegiatan kesenian yang memiliki nilai positif, sebagaimana yang di lakukukan remaja pengajian "Darul Muttaqin", yang mana mereka seringkali melakukan kegiatan kesenian terbangan ini pada saat perayaan hari besar islam seperti dalam acara maulid, isra' miraj atau hajatan seperti sunatan dan pernikahan, adapun alat alat utama yang mereka pakai dalam kegiatan ini adalah rebana/hadroh dan jidor, namun terkadang banyak juga yang mengkaloborasikan dengan alat - alat sekarang seperti gitar dan lainnya.

Tentu saja kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang sangat baik dan positif dari masyarakat, sebagaimana terlihat dalam acara acara perayaan hari besar islam maupun acara keagamaan lainnya seperti pengajian, grub majelis shalawat "Darul Muttaqin" ini yang di bawakan oleh remaja gampong asam peutik sangat menghiasi acara dan memukau serta memberikan kesan yang meriah terhadap masyarakat gampong asam peutik lewat lantunan - lantunan shalawat yang di bacakan, selain itu mereka juga membacakan ayat suci al qur'an sebagai pembukaan sebelum melakukan kegiatan kesenian terbangan ini, kesenian terbangan ini sendiri merupakan kesenian yang sudah di lakukan secara turun - menurun oleh orang terdahulunya, seperti grub majelis shalawat "Darul Muttaqin" ini yang mana merupakan didikan/asuhan dari bapak H. Syaman Atim, yang mana beliau dahulunya juga merupakan salah satu pemain kesenian terbangan itu sendiri yang di didik/asuh oleh orang tuanya yakni bapak Atim.

Dalam kegiatan ini juga tentu saja mereka menunjukan upaya dan kontribusinya dalam meningkatkan nilai - nilai keagamaan di gampong asam peutik, yang mana sebagai wadah untuk menimbah ilmu dan juga membentuk karakter kepribadian yang baik sebagai seorang muslim, dan sebagai bentuk syiar mereka terhadap nilai - nilai keagamaan kepada masyarakat gampong asam peutik, kesenian terbangan ini sendiri berfungsi untuk mententramkan fikiran dan beban kemanusiaan serta dapat memperbaiki tabiat manusia, selain itu sebagai alat manifestasi atau penyemangat dalam meningkatkan moralitas dan spiritualitas terhadap masyarakat khususnya para remaja, di samping itu juga dapat berfungsi sebagai sarana atau alat untuk berzikir, sebagai manifestasi dan wujud syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah Dia berikan kepada hamba hamba-Nya.

Aktivitas kesenian terbangan inilah sebagai media dakwah yang mana merupakan kegiatan positif yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan, sebagai wujud cinta kepada Rosulullah agar mendapat syafa‟at kelak di hari kiamat, serta sebagai sarana dalam meningkatkan semangat para remaja dalam meningkatkan semangat para remaja dalam melaksanakan aktivitas keagamaan sekaligus pembinaan akhlak pada remaja, oleh karena itu diharapkan seluruh masyarakat khususnya para remaja ikut turut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini dan mendukungnya, sebab upaya dalam bersyiar tidak hanya harus dilakukan oleh seorang ustadz saja, akan tetapi dari diri kita sendiri juga bisa selama itu tidak bertentangan dengan nilai nilai moralitas dan keagamaan, mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan atas waktunya saya ucapkan terima kasih.

Subhaanakallahumma wa bihamdika, asyhaduallaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika, Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Penulis:

1. Muhammad Zayyan Nur (2012019096), Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah

2. Maya Oktari Savira  (4022019082), Program Studi Ekonomi Syari’ah

Mahasiswa/i Institut Agama Islam Negeri Langsa, Aceh.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.