 |
| Acara latihan dasar kepemimpinan yang di selenggarakan oleh DEMA FUAD tepatnya di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah lantai 1. Senin, (17/7/2023). |
Pelatihan hari ini di isi oleh 4 pemateri. Pemateri pertama yaitu Abdul Latif Silalahi, dengan judul manajemen organisasi. Pemateri kedua yaitu Iqbal, dengan judul pembinaan karakter mahasiswa sebagai agen of change.
Baca juga: Pembukaan Pelatihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Fuad
Pemateri ketiga yaitu Ali Iqbal, dengan tema dimamika kepemimpinan. Dan pemateri ke 4 yaitu Syarwan, dengan judul membangun net working.
Abdul Latif Silalahi yang juga merupakan Presiden Mahasiswa IAIN Langsa memaparkan, bahwa di dalam manajemen organisasi yang terpenting adalah struktur yaitu ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara karena hal itu merupakan titik koordinasi diantara pengurus.
”Di manajemen organisasi yang terpenting strukturalnya itu adanya ketua, ada wakil, ada sekretaris, ada bendahara itu yang penting. Karena itu titik koordinasi diantara pengurus,” ujar Abdul Latif Silalahi
Menurutnya organisasi yang baik dapat terwujud apabila komponen-komponen di dalamnya berfungsi secara maksimal. Suatu organisasi akan mencapai tujuan dengan baik, apabila mampu merencanakan program-program secara matang dengan memperhitungkan masa yang akan datang dan melaksanakan rencana yang telah dibuat.
Setiap organisasi, lanjut Latif, memerlukan pengelolaan yang baik dan benar, sehingga pengelolaan dan manajemen organisasi layak untuk dipelajari.
Manajemen organisasi disini membahas tentang beberapa materi pokok, meliputi evolusi, teori manajemen, perencanaan strategis, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam organisasi, perkembangan teori organisasi hingga manajemen konflik.
Materi kedua di paparkan oleh Iqbal tentang pembinaan karakter mahasiswa sebagai agen of change. Mahasiswa sebagai agent of change harus memiliki sifat-sifat dasar, seperti jujur, adil dan istiqamah serta berfikir kritis.
Menurut Iqbal mahasiswa juga sebagai agent of change harus memiliki karakter yang kuat, sebab karakter itu bukan soal pengetahuan tapi soal habits atau kebiasaan mahasiswa sebagai agent of change juga tidak hanya bermimpi tapi harus bergerak membawa perubahan.
Ali Iqbal selaku pemateri ke tiga menyebutkan, hal-hal yang harus di perhatikan sebagai pemimpin yaitu anti kritik dan susah beradaptasi, micro manajemen, tidak berani menghadapi konflik serta tidak memberikan contoh tanpa memberi seruan.
”Pemimpin itu ibarat nahkoda, artinya seorang pemimpin tau mau kemana dan dia memimpin arahnya. Yang tidak boleh ada dalam diri pemimpin adalah anti kritik dan susah beradaptasi. Pemimpin harus siap mendengar segala kritikan yang ada di sekitarnya serta adaptasilah dengan pertemanan yang kita miliki sekarang. Ingat tujuannya adalah membuat perubahan. Cara mengalahkan musuh adalah jadilah teman dari pada musuh tersebut,” jelas Ali Iqbal.
”Kemudian micro manajemen, tidak boleh segala sesuatu itu dia yang lakukan. Kalau mau jalan jauh, kita jalan bersama kalau mau jalan cepat jalan sendiri. Pemimpin tidak boleh takut menghadapi konflik karena menjadi seorang pemimpin akan banyak konflik yang di hadapi kedepannya. Selanjutnya harus memberi contoh yang baik kepada orang sekitar, jangan asal menyuruh tanpa memberi contohnya,” lanjutnya.
Adapun pemateri terakhir, Syarwan dengan judulnya Membangun Net Working, menjelaskan, Networking adalah tindakan membuat koneksi dengan orang lain untuk tujuan bertukar informasi, ide, dan peluang. Dalam bisnis, ini bisa berarti mengenal orang-orang di dalam industri dan membangun hubungan dengan mereka sehingga dapat bekerja sama di masa depan.
”Anak organisasi dalam mencari jaringan itu yang pertama jangan malu, berani aja tapi mencarinya harus tepat sasaran,” ujar Syarwan.
Oleh: Yunita Fitri Nasution
Editor: Syuknura Maghfirah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar