Breaking News
recent

Empat Tahun Senyap Jabatan, Muncul-muncul Jadi Rektor

Rektor IAIN Langsa, Prof, Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA. Foto: (Iqbal)

Zawiyah News - Prof, Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA. Baru saja menjadi Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa pada 16 Juni lalu menggantikan kepemimpinan Dr. Basri, MA.

Pria kelahiran 1975 ini akrab disapa dengan Prof. Ia berasal dari Medan, Sumatera Utara, anak ke 2 dari 5 bersaudara. Prof terlahir dari H. Ahmad Zaini dan Hj. Rostina yang keduanya merupakan guru agama.

Sedari kecil Prof di didik secara terpisah dari kedua orang tua. Sejak awal sekolah, Prof dipisahkan ke Tapanuli Selatan selama 9 tahun. Disana Prof berhasil menempu 6 tahun pendidikan Sekolah Dasar dan 3 tahun di Pasantren Kha Dahlan Sipirok Padang Sidempuan.

Prof mengira setelah terpisah dari orang tua selama di Tapanuli Selatan ia akan kembali bersua dengan keluarganya sembari menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas di Medan. Ternyata Prof dipisahkan lagi dari lingkungan orang tuanya.

Kali ini Prof mesti menyelesaikan pendidikan Aliyah di Banda Aceh. Disanalah cita-citanya menjadi akademisi muncul. Prof terinspirasi karena guru-gurunya disana yang berasal dari kalangan dosen. Disana pula ia berkeinginan menjadi pengajar di tingkat universitas.

Kuliah

Selesai pendidikan Aliyah Program Khusus di Banda Aceh, lagi-lagi Prof harus terpisah lebih jauh dari kediaman orang tuanya. Prof harus kuliah di jurusan Tafsir Hadis pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Surakarta, Jawa Tengah, selama 5 tahun.

Awalnya Prof berharap bisa melanjutkan kuliah di kota kelahirannya, Medan, namun karena permintaan ibu tercinta ia harus melanjutkan pendidikan di STAIN tersebut.

“Saya pikir kembali ke Medan, ternyata gak boleh, harus ke Jawa,” ucap Prof yang selesai Strata-1 (S1) Tafsir Hadis pada 1998.

Tak cukup dengan kelulusannya S1 Tafsir Hadis di STAIN Surakarta, Prof diberi kebebasan untuk memilih perguruan tinggi yang ingin dia lanjutkan. Prof memilih untuk memangku pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Medan, pada jurusan Pemikiran Islam. Prof menikah pada semester 3 saat pendidikan Strata-2 di IAIN Sumatera Utara itu. 

Usai pendidikan di IAIN Sumatera Utara pada 2003, Prof yang telah berkeluarga memutuskan untuk melakoni profesi sebagai guru ngaji.

“Mengajar anak ngaji, les-les privat, 300 ribu sebulan,” ujarnya.

IAIN Langsa

Pada 2007 Prof memberanikan diri melamar di IAIN Langsa dan berhasil menjadi dosen disana. Awalnya Prof menjadi Dosen Pemikiran Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Satu tahun kemudian Prof meraih jabatan pertamanya sebagai Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Agama Islam hingga 2011.

Setelah tiga tahun masa ia bertugas di FTIK, Prof dipindahkan ke Fakultas Syariah dan mengempu jabatan sebagai Dosen dan Sekretaris Jurusan Syariah. Selama jabatannya sebagai sekretaris itu, ia berhasil menyelesaikan Strata-3nya pada Jurusan Agama dan Filsafat Islam di IAIN Sumatera Utara.

Hanya 3 tahun masa jabatannya di Syariah, Prof naik jabatan menjadi Wakil Dekan (Wadek) Bidang Akademik di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) pada 2015. Kala itu STAIN Zawiyah Cot Kala telah bertraformasi menjadi IAIN Langsa.

Tak lama Prof duduk sebagai Wadek I di FUAD, pada 2016 Prof menyandang jabatan baru sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan di Fakultas Ekonomi dan BIsnis Islam (FEBI) hingga 2019.

Itulah jabatan-jabatan yang ia raih sejak menapakkan kaki di IAIN Langsa hingga 2019. Setelah itu Prof senyap jabatan dan hanya menjadi dosen biasa di IAIN Langsa. Dalam kekosongan jabatan ini, Prof tak tinggal diam, ia justru memanfaatkan peluang untuk meraih gelar sebagai Guru Besar (profesor).

“Tapi dalam kekosongan itu bapak berusaha keras menjadi profesor,” ucap Prof.

Tak hanya itu, Prof juga mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, berupa Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya X Tahun.

Selain itu, Prof juga diberi penghargaan sebagai Penulis pada Jurnal Internasional Bereputasi (Scopus Q1) oleh Rektor IAIN Langsa, Basri, pada Desember 2021.

Selama empat tahun kekosongan jabatan di IAIN Langsa, tak hanya gelar Guru Besar dan berbagai penghargaan yang diperolehya, Prof juga berhasil meraih jabatan tertinggi di IAIN Langsa. Hingga pada 16 Juni 2023 Prof resmi dilantik oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, sebagai Rektor IAIN Langsa periode 2023 -2027.

Kini prof tinggal di Desa Sidodadi, Langsa Lama, Langsa, bersama seorang istri dan empat orang anak. Adapun Istri bernama Adelina Nasution yang juga merupakan Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Langsa.

Oleh: M. Iqbal

Editor: Syuknura Maghfirah

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.