Foto: (Istimewa) |
Zawiyah News | Langsa - Merespon Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Asesmen Nasional yang meliputi kemampuan literasi numerasi peserta didik di SMA Negeri 1 Tamiang Hulu.
Kepala SMAN 1 Tamiang Hulu, Marlina melakukan analisis akar masalah penyebab rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa. Hal itu dilakukan dengan menghadirkan narasumber Marzuki yang merupakan Praktisi Pendidikan Aceh, Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Direktur Bimbel 99 dan Sekretaris Lembaga Penjamin Mutu di IAIN Langsa. (23/9/2023).
Marzuki mengatakan akar masalah rendahnya kemampuan literasi meliputi : Kompetensi penguasaan membaca teks informasi, Kompetensi membaca teks sastra, dan penerapan praktek pembelajaran yang inovatif.
Sedangkan akar masalah rendahnya kemampuan numerasi meliputi: Kompetensi pada domain Membaca Data dan Ketidakpastian (Peluang), dan Kompetensi pada domain Aljabar.
Untuk mengatasi hal ini Marzuki menyarankan Pengembangan diri terkait literasi bisa dilakukan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), Pelaksananaan kegiatan pengembangan minat baca peserta didik, Pemberdayaan Perpustakaan, pemanfaatan perpustakaan pendidikan non-formal.
Kemudian pada kegiatan ini Marzuki memberikan trik dan tips dalam merancang soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dengan konteks stimulus yang membuat siswa mau berliterasi, memiliki penasaran yang mendalam tentang teks soal yang disajikan.
Contoh teksnya “Jangan keluar rumah dengan rambut basah!” kemudian guru melanjutkan mendesain soal yang bervariatif, yang meliputi: soal pilihan ganda, soal essay, soal isian singkat, soal menjodohkan, dan soal pilihan ganda komplek dengan beragam kontek sosial budaya, kontek saintifik dan kontek personal.
”Pada akhir pelatihan dengan harapan untuk semua guru di sekolah ini bisa mengimplimentasi soal-soal yang berbasis AKM dan model pembelajaran yang inovatif dikelas-kelas,” ungkap Marzuki.
(Rilis)
Editor: M. Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar