Breaking News
recent

Dosen IAT Presentasi Disertasi ke Jerman, Peneliti Utama GloQur: Kami Belum Pernah Kedatangan Peserta dari IAIN Langsa, Kecuali Lenni

Dosen Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin Adap dan Dakwah, IAIN Langsa, Lenni Lestari mempresentasikan karya Disertasinya di sebuah ruang di Universitas Freiburg, Jerman. 
Zawiyah News | Jerman - Dosen Ilmu Al-Quran dan Tafsir, IAIN Langsa, Lenni Lestari Presentasi Disertasi di Universitas Freiburg, Baden-Württemberg, Jerman. Lenni lolos sebagai Peneliti Sejarah Terjemahan Al-Quran peringkat teratas dalam program Grad Student Workshop yang berlangsung pada 4-5 Oktober lalu. Lenni pun mendapat kesempatan untuk mempresentasikan penelitiannya ke Universitas Freiburg, Jerman. Sabtu, (14/10/2023).

Lenni lolos sebagai peserta Grad Student Workshop yang digelar oleh GloQur (Global Quran). Awalnya Lenni mengirimkan 1000 kata sebagai abstrak kepada Peneliti Utama GloQur sekaligus Profesor Studi Islam di Univesitas Freiburg, Johanna Pink.

Awal April lalu Lenni dinyatakan lolos sebagai pelamar dengan peringkat teratas dan mendapat pilihan untuk mengikuti Grad Student Workshop secara online atau Langsung. Lenni mengatakan ia dan mahasiswa Doctoral lainnya dari berbagai negara memilih untuk hadir langsung di Freiburg, Jerman. Menurut Johanna ada 12 peserta diantaranya yang berasal dari Prancis, Jerman, India, Nigeria, Polandia dan Inggris.

“Setelah lolos ditanya mau in person (secara langsung) atau online gitukan, kemudian ya gak ada perbedaan yang penting mereka membiayai yang im person, kita semua memilih untuk hadir,” ujar Lenni saat dihubungi di Freiburg pada selasa, (7/10).

Di Freiburg, Lenni mempresentasikan karya ilmiahnya yang berjudul “Translation in Acehnese Exegetical Works; Locality and Power Relation of Selected Tafasir” selama 30 menit serta Tanya jawab bersama peneliti lain selama 10 menit.

“Presentasinya 30 menit, Tanya jawabnya 10 menit gitu,” kata Lenni.

Dalam presentasi diajang internasional itu Lenni membandingkan antara tafsir Tajuman Al Mustafid, Tafsir Hasbi Assidqi, dan terjemahan murni Tengku Mahyudin Yusuf yang menggunakan bahasa Aceh.

Tak hanya itu, Lenni juga melihat bagaimana hubungan relasi kekuasaan pada ketiga tafsir itu dengan pemerintah pada saat tafsir tersebut ditulis. Ia juga menjelaskan dari segi lokalitasnya, sejauh mana tokoh tersebut menerapkan unsur-unsur Aceh dalam tafsir mereka.

Sebelum itu, Lenni mulai mempersiapkan penelitiannya sejak 2021. selama penelitian, ia kerap meminta bantuan dari Dosen IAIN Langsa, Prof. Zulkarnaini Abdullah soal bacaan Arab Melayu klasik pada tafsit yang ditelitinya.

“Beliau itu tiada bosan-bosannya menjawab Wa (WhatsApp) saya ketika saya tidak bisa membaca Arab Melayu yang sangat klasik,” tutur Lenni.

Lenni akan mengunjungi Perpustakaan Universitas Leiden, Amsterdam, Belanda, untuk melihat manuskrip kuno peninggalan Aceh sebelum kembali ke Indonesia hari ini.

Johanna Pink mengatakan Lenni Lestari adalah peserta pertama sebagai pengajar dari IAIN Langsa yang mempresentasikan karya ilmiah di ajang internasional yang diadakan oleh GloQur.

“Sepengetahuan saya, kami belum pernah kedatangan peserta dari IAIN Langsa, kecuali Lenni yang pernah presentasi pada acara GloQur (online) sebelumnya,” ungkap Johanna melalui email yang dikirim Jurnalis Zawiyah News pada Sabtu, (14/10).

Oleh: M. Iqbal

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.