Breaking News
recent

Mahasiswa HKI Praktikum Enterprenuership ke Sanggar Seni Gerabah

Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, IAIN Langsa melakukan praktikum di sanggar seni gerabah, Gampong Serambi Indah, Langsa Barat, Langsa pada Jumat, (24/11/2023).
(Rilis)

Langsa, Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, IAIN Langsa melakukan praktikum di sanggar seni gerabah, Gampong Serambi Indah, Langsa Barat, Langsa pada Jumat, (24/11/2023). Praktikum ke sanggar seni gerabah ini melalui mata Kuliah Enterprenuership, dengan dosen pengampu Jaidatul Fikri pada mata kuliah Enterprenuership. 

Pemilik sanggar seni gerabah ini bernama Aswan.S.Dirja. dia merupakan orang yang talent dan pemerhati seni, dimana dia mendalami seninya ke Jogja.

Banyak yang dia pelajari disana seperti seni batik, lukis, gerabah, dan musik. Bahkan, itu merupakan atensi dia sejak dulu.

Dan di Kota Langsa ini ada beberapa hasil karya dia yaitu, hiasan di bambu runcing dan lukisan di pagar kantor Walikota Langsa. 

Beliau telah memamerkan hasil karyanya di berbagai pameran seni salah satunya pada saat Pekanbaru Kebudayaan Aceh (PKA) di Banda Aceh kemarin.

Dan sering memenangkan ajang perlombaan di kancah Nasional sampai ke negara tetangga, Malaysia.

Harapan Aswan membuka sanggar seni ini. “Menjadi edukasi seni dan budaya terhadap masyarakat Kota Langsa, negara, bahkan sampai mendunia.

Dan menjadi salah satu tempat pariwisata Kota Langsa, yang tidak hanya Hutan Manggrove, Hutan Lindung, Villa Indah, dan lain-lain,” ujar pak Aswan.

Sebagaimana hasil wawancara kami dengan pemilik gerabah tentang bagaimana proses pembuatan gerabah, pengambilan tanahnya, dan trik untuk membuat gerabah yang bagus. 

“Dimana tempat pengambilan bahan untuk membuat gerabah ini pak?,” tanya mahasiswa. 

“Kami mengambilnya dari beberapa tempat yaitu di Hutan Lindung, Bukit Tinggi, dan Aramiya,” ujar Aswan. 

“Lalu tanah itu gimana lagi pak prosesnya,” sambung Jaidatul.

“Tanah ini setelah di gali kemudian didiamkan dulu beberapa hari dan digiling ke dalam mesin 2-3 kali sampai mengahasilkan tanah yang elastis dan lumat.

Kemudian siap di bentuk bulat dan di letakkan di atas keramik yang di bantu dengan alat putar berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.

Setelah dibentuk dan sudah jadi, tidak boleh langsung di bakar karena akan meledak, tunggu dulu sampai kering.

Dan tempat pembakarannya ada 2 ukuran: pertama, ukuran yang muatannya 60, kurang lebih lama bakarnya 9 jam. Dan kedua, ukuran muatannya mencapai lebih dari 1.000, lama bakarnya 2 hari 2 malam”, jawab Aswan. 

“Ada beberapa teknik membuat gerabah ini yaitu throwing (putar), slabing (lempeng), press (tekan), dan lain-lain,” sambung Aswan. 

Namun yang kami pelajari hari ini ialah teknik throwing yaitu teknik putar dengan cara mengambil segumpal tanah liat, diletakkan diatas keramik yang dibantu dengan alat putar berupa subang pelarik.

Lalu tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil menaruh ibu jari di tengah dan di putar, kemudian di bentuk tanah liatnya sesuai dengan selera masing-masing mahasiswa.

Dengan adanya kegiatan praktikum ini kita Berharap untuk dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berkreasi, berinovasi, serta meningkatkan skil tidak hanya di bidang akademik namun di bidang kinestetik. Dan dapat menjadi bergerak, bergerak, berdampak Khususnya di Kota Langsa.

Editor: M. Iqbal

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.