Breaking News
recent

Warga Desa Alur Alim, Aceh Tamiang, Pertahankan Tradisi Pengajian Kitab Perukunan Melayu

Ustad Hermanto Sedang memberikan materi pengajian

Keterangan Foto. Ustadz Hermanto sedang menjelaskan materi pengajian.


Zawiyahnews_Desa Alur Alim di Kabupaten Aceh Tamiang terkenal dengan komitmennya mempertahankan tradisi pengajian menggunakan kitab berbahasa Arab Melayu atau Jawi. Salah satu kitab yang menjadi fokus utama dalam pengajian ini adalah Kitab Perukunan Melayu, yang ditulis dengan huruf Arab Melayu dan berisi ajaran ketauhidan. Di tengah arus modernisasi, masyarakat Desa Alur Alim tetap gigih menjaga warisan budaya ini.

Setiap minggu, warga desa berkumpul di Meunasah (Surau) Desa untuk mengikuti pengajian yang dipimpin oleh Ustadz Hermanto, seorang ulama setempat yang dihormati. Ustadz Hermanto, yang telah lama mengabdikan diri mengajar ilmu tauhid, menyampaikan materi pengajian dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan usia.

Kitab Perukunan Melayu memiliki nilai historis dan budaya tinggi bagi masyarakat Alur Alim. Kitab ini tidak hanya berfungsi sebagai pedoman dalam mempelajari ilmu agama, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya masyarakat setempat. Tulisan Jawi, perpaduan huruf Arab dan bahasa Melayu, menunjukkan kekayaan budaya literasi yang diwariskan turun-temurun.

Ustadz Hermanto menjelaskan bahwa penggunaan Kitab Perukunan Melayu dalam pengajian memiliki keunikan tersendiri. "Kitab Perukunan Melayu ini adalah warisan leluhur kita. Melalui pengajian ini, kita tidak hanya mempelajari ilmu ketauhidan, tetapi juga merawat identitas budaya kita," ujar Ustadz Hermanto. Ia menekankan pentingnya generasi muda memahami dan melestarikan tradisi ini agar tidak hilang di tengah arus modernisasi.

Bagi masyarakat Desa Alur Alim, pengajian dengan Kitab Perukunan Melayu adalah bagian dari jati diri mereka sebagai orang Aceh. "Kami sangat bangga dapat melestarikan tradisi ini. Ini adalah bagian dari identitas kami yang harus terus dijaga," ujar Hasan, seorang warga Desa Alur Alim. Kebanggaan ini tercermin dalam antusiasme tinggi warga mengikuti setiap sesi pengajian.

Di tengah gempuran teknologi dan informasi modern, masyarakat Desa Alur Alim menunjukkan komitmen kuat menjaga tradisi pengajian ini. Pengajian dengan Kitab Perukunan Melayu dianggap sebagai cara memperkuat iman dan pengetahuan agama, serta mempererat ikatan sosial di antara warga desa.

Selain memperdalam ilmu agama, pengajian ini juga menjadi sarana bagi Ustadz Hermanto untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika kepada masyarakat. Dalam setiap pengajian, beliau selalu mengajak jamaah mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. "Ilmu tauhid yang kita pelajari harus kita terapkan dalam perbuatan sehari-hari. Inilah yang akan membuat kita menjadi pribadi lebih baik," tegas Ustadz Hermanto.

Dengan semangat yang kuat melestarikan tradisi ini, masyarakat Desa Alur Alim berharap pengajian dengan Kitab Perukunan Melayu dapat terus berlangsung dari generasi ke generasi. Mereka yakin bahwa dengan menjaga tradisi ini, mereka tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga memperkuat fondasi keagamaan dan kebersamaan di desa mereka.

Laporan Berita dari Ahmad Husairi_KKNS Seruway12.

Moeslem

Moeslem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.