Breaking News
recent

Budaya lokal : Keistimewaan kerawang gayo sebagai lambang kesenian di Desa Tualang

Mahasiswa KKNMS Kelompok 15 Serbajadi menggunakan kerawang Gayo(Foto:Siti Nurhalizah)

Penulis : Vira Adelia (Peserta KKNMS Kelompok 15)

Kerawang adalah salah satu kearifan lokal masyarakat Gayo. Kerawang merupakan nama dari motif hias pakaian adat tradisional suku Gayo yang memiliki makna dan nilai tersendiri dalam kehidupan masyaakat Gayo. Kerawang atau yang sering disebut kerawang Gayo ini adalah salah karya seni rupa tradisi masyarakat Gayo. Produk budaya ini menjadi identitas khas tersendiri yang dimiliki oleh masyarakat dan masih dipelihara hingga saat ini. Kerawang berasal dari kata “ker” dan “ rawang” , dalam bahasa Gayo ker berarti daya fikir dan rancangan yang absrak terjadi dengan spontan sedangkan Rawang berarti ramal atau bayangan yang berasal dari fenomena alam, prosesnya terjadinya berdasarkan pikiran. Sehingga kerawang dimaknakan sebagai perwujudan dari imajinasi yang terjadi secara spontan individu manusia yang dibordir dalam ke dalam kain.

Motif Kerawang Gayo(Foto:Syahrul Zikri)

Saat ini khalayak luas banyak yang tidak mengetahui bahwa kerawang yang populer dikalangan suku Gayo itu ternyata memiliki tiga jenis dari tiga daerah yaitu Takengon, Gayo Lues dan Aceh Tenggara, hal tersebut juga menunjukkan bahwa dari masing-masing daerah memiliki warna dan motif yang berbeda, sehingga kerawang yang dihasilkan juga berbeda, misalnya dari segi warna: Gayo Lut (Takengon) lebih identik dengan warna hijau yang berarti dingin, sesuai dengan iklim yang ada di wililayah tersebut, dan juga beberapa warna lain seperti, hitam, putih, merah kuning, dan dikenal dengan sebutan upuh ulen-ulen. Gayo Lues dominan dengan warna merah yang berarti pemberani, keras dalam dialek bahasa, juga di dampingi dengan warna-warna lain seperti hitam, kuning, putih, hijau, dan sering disebut dengan upuh kerawang. Sedangkan Gayo Alas dominan dengan warna kuning.

Desa Tualang merupakan salah satu desa di kecamatan serbajadi dengan mayoritas suku disini adalah suku Gayo. adat dan kebudayaan di Desa Tualang sebagian kecil masih menganut adat dan kebudayaan Gayo Lues sehingga dalam konteks pakaian adat masyarakat di desa tualang menggunakan kerawang yang disebut upah kerawang. Upuh Kerawang merupakan nama dari kumpulan motif Kerawang Gayo yang dibuat dari kain dasar berwarna hitam, biasanya mereka menyebutnya dengan ruje ni payung tepi atau dengan kata lain merupakan kain dari bahan satin halus, dengan ukuran 120 x 180 centimeter persegi panjang Motif-motif yang terdapat di dalam Upuh Kerawang merupakan motif yang di dapat dari hasil karya cipta manusia yang dari bentuk dan kondisi alam di tanah Gayo.

Biasanya dalam pembuatan Upuh Kerawang ini sendiri lebih banyak menggunakan motif rinu yang berbentuk seperti bola-bola kecil berwarna putih, dan juga motif Rempelis yang berbentuk garis-garis lurus berwarna kuning emas dan coklat berdampingan dengan motif Rinu, selain dua motif tersebut ada juga motif lain yang terdapat dalam Upuh Kerawang Gayo ini yaitu motif Bunge ni tuis yang memiliki bentuk motif segitiga yang dikelilingi oleh motif Rinu pada  pinggiran motifnya, dan adanya motif Tumpang Paleng dan juga pucuk ni tuis pada ujung pinggiran Upuh Kerawang.

Penari saman Desa Tualang menggunakan kerawang Gayo(Foto:Siti Nurhalizah).

Dari hasil wawancara bersama Ibu Sarsina (kamis, 22 Agustus 2024) mengatakan bahwa “Kerawang Gayo merupakan busana adat Gayo yang biasanya di gunakan di Desa Tualang ketika melangsungkan acara resepsi pernikahan, tarian saman, tarian bines dan turun tanah” Ujarnya. Di Desa Tualang sendiri penggunakan upah kerawang sebagai busana daerah khas Gayo masi tetap dilestarikan salah satunya seperti pada penutupan kegiatan bimbel solutation kids yang di adakan oleh mahasiswa KKNMS kelompkok 15, pada penutupan kegiatan tersebut ditampilkannya sebuah tarian saman dengan menggunakan kerawang Gayo sebagai pakaian mereka.

Kerawang Gayo menjadi keistimewaan tersendiri bagi masyarakat di Desa Tualang selain sebagai simbol kebudayaan masyarakat Gayo juga sebagai bentuk pelestarian budaya lokal yang harus dijaga oleh masyarakat Desa Tualang. Kerawang Gayo mempunya nilai-nilai kesenian dan nilai jual yang tinggi sehingga harus untuk dipromosikan pada khalayak ramai.

(Rilis)

Editor : Widya Dwi Putri 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.