Kepala Dusun Ladang Baru, Khairul Fahri mengimbau kepada warga agar waspada terhadap maling hingga himbauan untuk bersedia memangkas bagian pohon yang berpotensi merusak kabel SKTR. (Doc. Naofaldy). |
Seruway, Zawiyah News – Kepala Dusun Ladang Baru, Khairul Fahri ingatkan warga waspada akan maling hingga minta kesediaan warga untuk memangkas bagian pohon yang berpotensi merusak Serabut Kabel Terinsulasi dan Berlapis Karet (SKTR).
Himbauan tersebut disampaikan di kediaman Jarno, Dusun Ladang Baru, Desa Perkebunan Gedung Biara, setelah selesai acara wirid pada Kamis Malam (8/8). Jumat, (9/8/2024).
Khairul menghimbau kepada warga Ladang Baru untuk waspada akan kemalingan di rumah masing-masing. Hal itu disampaikan karena salah satu rumah di Desa Perkebunan Gedung Biara mengalami kemalingan.
“Sekarang kita harus berhati-hati, salah satu rumah di kampung kita ada yang kemalingan,” ujar Khairul.
Khairul belum menyebut rumah siapa dan kapan kemalingan itu terjadi. Namun dia mengatakan korban kehilangan uang tunai sebesar Rp2 juta. Kasus tersebut tidak dapat ditindaklanjuti karena kekurangan bukti. Ia menghimbau warga untuk lebih berhati-hati dan segera melapor apabila terjadi hal yang mencurigakan.
Jika warga sendirian melihat aksi maling, Khairul mengingatkan untuk memvideokan dan mengirim secepatnya ke perangkat desa untuk ditindaklanjuti. Namun jika beberapa warga yang melihat aksi maling Khairul meminta untuk diringkus di lokasi.
“Kalo sendirian videokan aja, nanti akan segera kami tindaklanjuti,” ujar Khairul.
Selain itu, Desa Perkebunan Gedung Biara kini kerap mengalami pemadaman listrik. Khairul mengatakan penyebab pemadaman itu karena adanya bagian pohon warga yang menimpa kabel SKTR.
Ia menghimbau kepada warga agar bersedia dipangkas bagian pohon oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berpotensi merusak kabel SKTR.
“Desa kita sering mati lampu karena putus jaringan kabel SKTR. Ini karena batang pohon yang jatuh ke kabel SKTR,” tukas Khairul.
Dalam hal ini, lanjut Khairul, ia tidak memaksa warga untuk menebang bagian pohon yang berpotensi merusak kabel SKTR apabila warga tersebut tidak bersedia. Namun ia mengatakan jika terjadi pemahaman listrik yang disebabkan oleh rusaknya kabel SKTR karena tertimpa ranting pohon warga, maka warga tersebut akan dikenakan saksi oleh pihak PLN.
“Kami tidak memaksa, tapi nanti kalo kabel itu tertimpa pohon maka pemilik lahan akan dikenakan sanksi oleh PLN,” ucap Khairul.
Adapun Khairul juga mengajak warga untuk membantu Mahasiswa KKN-MS dalam merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) dengan berkontribusi keuangan bersama.
“Kalo bapak-bapak setuju kita kumpul uang satu keluarga Rp 20.000,” tutur Khairul.
Sekretaris Desa Perkebunan Gedung Biara, Agus Supriyanto mengaku tidak ada anggaran desa untuk perayaan HUT ke-79 RI ini. Namun warga belum memberikan jawaban terhadap persetujuan perayaan HUT RI dalam pertemuan yang juga dihadiri Mahasiswa KKN-MS itu.
(Rilis)
Editor: Khalbi Nurron Lubis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar