Breaking News
recent

Masuknya Budaya Baru ke Desa Tualang

Mahasiswa KKNMS Kelompok 15 Serbajadi bersama Generasi Muda Desa Tualang (Foto:Siti Nurhalizah)

Penulis : Mutia Jashina (Peserta KKNMS Kelompok 15)

Desa Tualang, yang dikenal dengan kekayaan tradisi dan adat istiadatnya, kini dihadapkan pada tantangan baru dengan masuknya berbagai budaya asing. sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun V di Desa ini, saya menyaksikan bagaimana budaya baru ini mulai meresap ke dalam kehidupan masyarakat. Jurnal Reflektif ini akan mengeksplorasi dampak dari masuknya budaya baru ke Desa Tualang, serta bagaimana masyarakat desa merespons perubahan ini.

Masuknya budaya baru ke Desa Tualang tidak lepas dari pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi. Teknologi telah membuka pintu bagi warga desa untuk berinteraksi dengan dunia luar, tetapi juga membawa tantangan dalam menjaga identitas budaya lokal.

Generasi muda di Desa Tualang adalah kelompok yang paling terpengaruh oleh masuknya budaya baru. Mereka cenderung lebih terbuka dan cepat beradaptasi dengan perubahan, serta sering kali mengadopsi elemen-elemen budaya asing dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, penggunaan bahasa gaul yang bercampur dengan bahasa asing, dan perubahan gaya berpakaian yang mengikuti trend. Meski hal ini menandakan keterbukaan terhadap hal baru, ada kekhawatiran bahwa generasi muda mulai meninggalkan budaya lokal yang telah menjadi identitas mereka.

Respon masyarakat Desa Tualang terhadap masuknya budaya baru sangat beragam. Ada yang menyambutnya dengan antusias sebagai bagian dari perkembangan zaman, sementara yang lain merasa khawatir akan dampak negatif yang mungkin timbul, terutama terhadap anak-anak remaja. Beberapa tokoh adat dan masyarakat berusaha mempertahankan tradisi dan memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya menjaga warisan budaya. 

Namun, mereka juga menyadari bahwa menolak perubahan sepenuhnya adalah hal yang sulit, sehingga pendekatan yang lebih bijak adalah mengedukasi masyarakat tentang cara menyikapi budaya baru dengan bijak. Sebagai bentuk respon terhadap masuknya budaya baru, berbagai upaya pelestarian budaya lokal mulai digalakkan. Selain itu, upacara adat dan festival budaya di desa mulai didokumentasikan dan dipromosikan melalui media digital sebagai cara untuk memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus globalisasi.

Meskipun ada upaya untuk melestarikan budaya lokal, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah kurangnya minat dari generasi muda yang lebih tertarik pada budaya baru yang dianggap lebih modern dan relevan dengan kehidupan mereka.

Sebagai Mahasiswa yang terlibat dalam proses KKN Melayu Serumpun V di Desa Tualang, saya menyadari betapa kompleksnya dinamika budaya di Desa ini. Pengalaman ini membuka mata saya tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara keterbukaan terhadap budaya baru dan pelestarian budaya lokal. Saya melihat bahwa budaya bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Namun, perkembangan ini harus diiringi dengan kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai yang menjadi identitas kita.

Masuknya budaya baru ke Desa Tualang membawa dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam hal nilai-nilai sosial dan budaya. meskipun ada aspek positif dari keterbukaan terhadap budaya baru, tantangan dalam menjaga identitas dan nilai-nilai tradisional tidak bisa diabaikan. Dengan pendekatan yang bijak, Masyarakat Desa Tualang dapat memanfaatkan masuknya budaya baru sebagai peluang untuk memperkaya budaya lokal, sambil tetap menjaga esensi dari tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur mereka. 

Melalui jurnal reflektif ini, saya berharap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana budaya baru mempengaruhi Desa Tualang, Serta pentingnya kesadaran dan upaya bersama dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal. Semoga pengalaman ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua dalam menghadapi tantangan budaya di era globalisasi.

(Rilis)

Editor : Widya Dwi Putri 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.