Penulis : Tengku Julita Tamija (Peserta KKN-MS)
Dalam program Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKN) di Desa Seruway, saya diberi kesempatan untuk terlibat dalam pengelolaan ketupat tenguling, makanan tradisional yang sangat penting bagi masyarakat setempat. Jurnal ini akan mengulas pengalaman saya, tantangan yang dihadapi, serta pembelajaran yang diperoleh selama proses ini.
Pada awal KKN-MS, saya tidak memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai ketupat tenguling. Proses persiapan dimulai dengan orientasi mengenai bahan-bahan utama dan teknik pembuatan. Bekerja dengan para pengrajin lokal, saya belajar tentang pentingnya setiap bahan dan metode tradisional yang digunakan untuk menghasilkan ketupat tenguling yang berkualitas.
Dalam proses Produksi diberikan pemahaman yang mendalam tentang setiap tahap pembuatan ketupat tenguling. Mulai dari pemilihan ketan yang berkualitas, hingga teknik membungkus dan merebus ketupat, saya belajar pentingnya perhatian terhadap detail untuk menjaga kualitas produk akhir. Proses ini juga memerlukan koordinasi yang baik untuk memastikan setiap langkah dilakukan dengan tepat.
Selain terlibat dalam produksi, saya juga berpartisipasi dalam aspek pemasaran dan distribusi. Saya membantu dalam mengidentifikasi pasar potensial dan mengembangkan strategi untuk mempromosikan ketupat tenguling, baik secara lokal maupun melalui platform digital. Pengalaman ini mengajarkan saya bagaimana mengadaptasi pendekatan pemasaran untuk menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Salah satu tantangan utama adalah menjaga konsistensi kualitas ketupat tenguling ketika produksi dilakukan dalam jumlah besar. Proses yang memerlukan ketelitian dalam pemilihan bahan, teknik memasak, dan pengemasan harus dipertahankan secara konsisten untuk memastikan kualitas yang baik.
Memasarkan produk ke audiens yang lebih luas membutuhkan strategi yang matang. Menghadapi persaingan dan memahami cara menarik perhatian pelanggan potensial, terutama melalui media sosial dan platform online, merupakan tantangan tersendiri. Ini melibatkan penyesuaian strategi pemasaran yang efektif dan inovatif.
Mengajak masyarakat desa, terutama generasi muda, untuk aktif dalam produksi dan pemasaran ketupat tenguling bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan pendekatan yang tepat untuk menunjukkan manfaat dan pentingnya kegiatan ini serta membangun rasa kepemilikan di kalangan anggota komunitas.
Pengalaman langsung dalam pembuatan ketupat tenguling memperkaya keterampilan teknis saya. Saya belajar tentang proses pemilihan bahan, teknik memasak, dan pengemasan yang baik, serta pentingnya menjaga konsistensi dalam kualitas produk.
Melalui pengalaman ini, saya memahami bagaimana mengembangkan dan menerapkan strategi pemasaran yang efektif. Menggunakan media sosial dan platform digital untuk mempromosikan produk serta berinteraksi dengan pelanggan menjadi keterampilan penting yang saya pelajari.
Kegiatan ini mengajarkan saya pentingnya bekerja sama dalam tim. Mengkoordinasikan berbagai aspek produksi dan pemasaran memerlukan komunikasi yang baik dan kerjasama yang erat dengan anggota tim serta masyarakat lokal.
Terlibat dalam pengelolaan ketupat tenguling memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan manajerial dan interpersonal. Menghadapi tantangan dan bekerja dengan masyarakat lokal memperkaya pengalaman saya dan meningkatkan kemampuan problem-solving serta kepemimpinan.
Proses ini memperdalam pemahaman saya tentang budaya lokal dan tradisi. Berinteraksi dengan masyarakat dan memahami makna ketupat tenguling dalam konteks budaya memberikan perspektif baru dan meningkatkan rasa penghargaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Melihat dampak positif dari keterlibatan saya dalam pengelolaan ketupat tenguling memberikan kepuasan pribadi. Saya merasa bangga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan pelestarian tradisi lokal.
Pengalaman dalam pengelolaan ketupat tenguling selama KKN-MS memberikan wawasan berharga tentang berbagai aspek produksi, pemasaran, dan keterlibatan komunitas. Menghadapi tantangan dan memperoleh keterampilan. praktis serta pemahaman budaya merupakan hasil yang sangat berharga dari kegiatan ini. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman pribadi saya tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Seruway.
(Rilis)
Editor : Tsaqila Rizki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar