Keberagaman dan kehidupan masyarakat di Desa Selamat, kecamatan Tenggulun.
Penulis : Oktaviani ( peserta KKNMS kelompok 02 kecamatan Tenggulun)
PENDAHULUAN
Desa Selamat yang berada di Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, merupakan contoh unik keberagaman etnis di Indonesia. Walaupun berada di Provinsi Aceh yang mayoritas penduduknya merupakan suku Aceh, Desa Selamat justru didominasi oleh masyarakat suku Jawa. Kehadiran masyarakat Jawa di desa ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari perjalanan sejarah panjang yang melibatkan migrasi dan asimilasi budaya.
SEJARAH DAN LATAR BELAKANG
Penduduk Jawa di Desa Selamat, seperti banyak komunitas Jawa di berbagai daerah di Sumatra, adalah keturunan dari mereka yang mengikuti program transmigrasi pada masa kolonial dan pascakemerdekaan. Program transmigrasi ini bertujuan untuk mengatasi kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan memanfaatkan lahan subur di luar Jawa, termasuk Sumatra dan Aceh. Namun, proses adaptasi masyarakat Jawa dengan lingkungan baru tidaklah mudah, karena adanya perbedaan yang signifikan dalam budaya, bahasa dan adat istiadat antara mereka dengan masyarakat Aceh asli.
KEBERAGAMAN DAN KEHIDUPAN SOSIAL
Keberagaman etnis di Desa Selamat menggambarkan dinamika interaksi sosial antara masyarakat Jawa dan Aceh. Walaupun mayoritas penduduk adalah orang Jawa, hubungan sosial dengan masyarakat Aceh tetap terjalin dengan baik. Toleransi dan saling menghormati menjadi pilar utama dalam menjaga keharmonisan antarwarga. Dalam kehidupan sehari-hari, warga Desa Selamat saling berbagi dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari kegiatan keagamaan hingga gotong royong, serta dalam merayakan hari-hari besar keagamaan.
Kehidupan sehari-hari masyarakat di Desa Selamat dipengaruhi oleh tradisi Jawa yang kuat, seperti penggunaan bahasa Jawa, pelaksanaan upacara adat Jawa dan penerapan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan keluarga. Namun, mereka juga menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan budaya Aceh, terutama dalam hal keagamaan, di mana mayoritas penduduk Desa Selamat yang beragama Islam mengikuti ajaran Islam yang dianut masyarakat Aceh.
REFLEKSI PRIBADI
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang plural, Desa Selamat memberikan pelajaran berharga tentang pengelolaan keberagaman. Meskipun berbeda dalam hal budaya dan asal usul, masyarakat Desa Selamat mampu hidup berdampingan dengan harmonis. Ini mengingatkan saya akan pentingnya sikap saling menghormati, toleransi, dan gotong royong dalam masyarakat yang beragam.
Kehidupan di Desa Selamat mengajarkan bahwa keberagaman bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan harus dirayakan sebagai kekayaan bangsa. Masyarakat Desa Selamat menunjukkan bahwa dengan menghargai perbedaan, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera. Ini juga menjadi refleksi bagi kita semua bahwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dapat terwujud ketika kita mampu menerima dan menghargai perbedaan yang ada.
KESIMPULAN
Desa Selamat di Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang adalah contoh nyata dari keberagaman dan bagaimana masyarakat dari latar belakang etnis yang berbeda dapat hidup berdampingan dengan damai. Keberhasilan masyarakat Desa Selamat dalam menjaga keharmonisan ini menjadi inspirasi bagi kita semua dalam membangun masyarakat yang inklusif dan toleran. Keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang harus kita syukuri dan pelihara bersama.
(Rilis)
Editor : Dewi Saprila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar