Mahasiswa KKNMS V kelompok 15 Desa Tualang berada di SD Negeri 3 Lokop |
Penulis : Yusnaini (Peserta KKNMS Kelompok 15)
Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 lokop sebagai Sekolah penggerak kecamatan serbajadi berlokasi strategis antara Desa Tualang, Ujung Karang, Leles dan Terujak menjadi Sekolah dasar paling ramai siswa/i nya diantara 9 sekolah dasar lainnya yang ada di kecamatan Serbajadi.
Sinyal menjadi hambatan utama bagi guru di SD tersebut, tanpa sinyal sulit melakukan aktivitas digital. padahal harus diterapkan sejak dari sekolah dasar, terkadang sinyal menghilang sampai berhari - hari hitungannya, bukan hanya sinyal, listrik pun sering padam tiba - tiba, bahkan sudah menjadi kebiasaan hidup tanpa jaringan internet, sulit memberdayakan sekolah menjadi maju tanpa jaringan internet apalagi di era digital ini. akibatnya pendidikan di sekolah tertinggal jauh, mereka tidak merasakan pendidikan yang setara dan nyaman seperti sekolah dasar pada umumnya, bukan hanya siswa/inya tapi para guru pun mengeluh karna sulitnya membangun ketertinggalan ini, akibatnya para guru malas untuk menggunakan media ketika mengajar.
Bukan hanya sinyal tapi fasilitas di sekolah ikut di prihatinkan, namun meski begitu tidak menurunkan semangat para anak - anak untuk pergi kesekolah. Setiap pagi anak-anak berjalan kaki dari rumahnya untuk kesekolah, ada juga yang di antar orang tua tapi tetap berjalan kaki, rata rata kebanyakan anak - anak berjalan kaki ramai bersama teman-temannya. keseruan kebersamaan berjalan berbondong - bondong sangat terasa di SD Negeri 3 Lokop ini.
Sekolah yang terdiri dari 9 kelas masih memerlukan kontribusi dan pelayanan perhatian pemerintah demi kelayakan keberlangsungan belajar dan mengajar. terdapat 1 kelas ajar yakni kelas II yang diharuskan masuk siang karna kekurangan kelas, ruang guru pun tidak ada di SD tersebut untuk para guru berkumpul layaknya sekolah yang mempunyai ruang khusus untuk para guru.
Perpustakaan yang dijadikan ruang serba guna guru karna kekurangan ruangan |
Dahulunya ruang guru ada terletak di samping perpustakaan, namun karna kekurangan kelas maka dari itu ruang guru tersebut digunakan untuk ruang belajar mengajar. Pada akhirnya sampai sekarang para guru menggunakan perpustakaan untuk ruang guru, guru yang sedang melakukan kegiatannya membutuhkan fokus malah riuh dengan siswa/i yang berlalu lalang di perpustakaan untuk membaca dan mengambil buku, “Kami menerima segala bentuk bantuan dari mahasiswa KKN, kami juga kekurangan guru untuk mengajar, maka dari itu kami sangat terbuka jika ingin melakukan kegiatan disini.” Ujar, Kepala sekolah SD Negeri 3 Lokop.
Deretan kelas di SD Negeri 3 Lokop yang dipenuhi mural indah yang beredukasi |
Sungguh prihatin SD Negeri 3 Lokop sekolah penggerak favorit desa masih kekurangan fasilitas. meski begitu, anak anak SD Negeri 3 Lokop memiliki jiwa kreativitas yang tinggi, tampak begitu masuk pagar terlihat jelas bermacam ragam mural edukasi warna - warni yang memanjakan mata memenuhi dinding kelas dari kelas 1 sampai kelas VI yang berada dari ujung ke ujung, salah satunya mural proses terjadinya hujan dari gambar laut, awan dan lainnya terlihat rapi dan indah memenuhi dinding kelas.
Mahasiswa KKNMS V kelompok 15 Desa Tualang mengunjungi SD Negeri 3 Lokop tersebut dan memberikan kontribusi aktif Sebagai bentuk semangat dan peduli terhadap SD Negeri 3 Lokop. Humas Kelompok 15 Desa Tualang menemui Kepala sekolah Ibu Suhartini, untuk bersilahturahmi dan ingin terlibat dalam SD Negeri 3 Lokop tersebut "Takjub dan luar biasa semangat anak-anak menyambut kami dari pagar sudah di teriakin, senang rasanya anak-anak masih bersemangat sekolah apapun keadaannya." ujar, Rehan selaku Humas KKNMS V Kelompok 15 Desa tualang. "Kami diterima baik oleh guru maupun anak- anak disini, para guru langsung menyambut kami dan berbincang ramah di perpustakaan. Alhamdulillah akan jadi pengalaman bagus berkunjung ke Sekolah penuh kreativitas ini." ujar, Syahrul Humas KKNMS V Kelompok 15 Desa tualang.
Mahasiswa/i KKNMS V kelompok 15 Desa Tualang berkunjung ke SD Negeri 3 Lokop |
Para Mahasiswa/i KKNMS V Kelompok 15 Desa tualang ingin menyalurkan kontribusi berupa Sosialiasasi Bullying di hari Kamis jam 09.00 s/d 11.00 WIB khususnya bagi anak kelas V dan VI demi memberikan pengetahuan khusus terkait pentingnya menjaga diri dan membentengi diri sejak dini dari kekerasan, banyak bentuk kekerasan kecil seperti mengejek, memukul, mendorong, merendahkan dan tidak ingin berteman satu sama lain di kalangan Sekolah dasar yang akan berdampak besar bagi pertemanan dan sekolah bahkan psikologis anak. maka dari itu para Mahasiswa/i KKNMS V Kelompok 15 Desa Tualang ingin mensosialisasikan betapa perlunya menjaga diri dan lingkungan sekitar dari kekerasan, sehingga terbentuklah sosialisasi dengan tema Bullying oleh Mahasiswa/i KKNMS V Kelompok 15 Desa Tualang.
Terdapat 17 guru aktif mengajar di SD Negeri 3 Lokop, namun masih tampak kekurangan guru karena masih ada beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki guru. “Guru disini awalnya banyak namun tidak kalah banyak dimutasi ke luar kecamatan dan yang tersisa kebanyakan guru honorer saja.” Keluh ibu Suhartini selaku Kepala sekolah.sulit mengimbangi guru dengan mata pelajaran yang sesuai akibat kekurangan guru, seperti mata pelajaran Bahasa arab, Alquran dan hadits, Fiqih dan mata pelajaran Agama lainnya di pegang oleh satu guru agama. "Saya ini guru agama, semua pelajaran agama saya pegang, memang masih bisa saya belajar dari internet sebelum mengajar, tapi kalau Bahasa Arab saya susah, karna memamg saya tidak bisa bahasa arab. jadi terkadang tidak saya ajarkan pelajaran itu, kalau pakai internet pun susah kalau bukan basic Bahasa Arab." ujar, guru agama SD Negeri 3 Lokop. Walau begitu para guru saling membantu dan belajar di luar keahliannya demi memberikan yang terbaik bagi para Siswa didiknya.
Sekolah Dasar Negeri 3 Lokop tetap seperti SD pada umumnya yang melakukan Upacara di setiap hari Senin. dan bahkan tetap semangat menggelar yasinan rutin setiap Jum’at serta senam sehat setiap Sabtu. namun senam jarang diadakan karena sering mati lampu, akibatnya tidak ada musik yang mengiringi senam. dan terkadang tidak ada pemandu yang bisa memandu senam karena guru sering telat dan jarang hadir jika tidak ada mata pelajaran mengajarnya. jarak tempuh mengajar ke sekolah terbilang jauh sekitar 2 jam perjalanan, padahal anak anak senang melakukan senam namun terlalu banyak hambatan yang harus mereka terima. “Kami suka anak-anak senam setiap Sabtu cuman kendala listrik dan pemandu senam kadang ada, kadang tidak ada, makanya jika ingin ikut senam bersama kami setiap Sabtu kami sangat senang, anak anak kadang kalau tidak ada senam di pertanyakan kenapa tidak ada senam.” Ujar, Nurasiyah (guru).
Harapan saya sebagai Penulis kepada pemerintah,khususnya untuk memberikan perhatian khusus kepada SD Negeri 3 Lokop ini, Betapa pentingnya membangun pendidikan dasar bagi setiap anak, paradigma awal anak dan pendidikan terbentuk pertama kali di Sekolah dasar. apa jadinya jika anak tidak terpenuhi kenyamanan sekolahnya di pendidikan pertamanya. semangat anak untuk pertama kali bersekolah sangatlah tinggi, dan masalah utamanya adalah sinyal, guru akan lebih produktif melakukan tugasnya jika fasilitasnya terpenuhi dan kenyamanan akan hadir. jika semua terpenuhi, pada akhirnya pendidikan menjadi lebih baik, sekolahpun tidak akan tertinggal, pendidikannya akan setara seperti Sekolah dasar pada umumnya. sekolah yang keren dan anak yang kreatif akan lebih mudah terlihat jika digitalisasi di SD Negeri 3 Lokop ini maju, sinyal dan fasilitas menjadi topik utama terhambat bergeraknya SD Negeri 3 Lokop yang penuh kreativitas ini.
Editor : Widya Dwi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar