Breaking News
recent

Transformasi Lingkungan Desa Pekan Seuruway melalui Program KKN dalam Keberhasilan Penanaman Pohon Xanthostemon untuk Meningkatkan Keberlanjutan Ekologis di Mtsn 2 Aceh Tamiang

Cut Nuryta Rama Diary1, Aydila Fitra2, Kurnia Saputri3, Dwi Yulianda4, Taufik Abdullah5, Nurul Husna Siagian6, Muhammad Avivul Azmi7, Alfina Darmayanti8, Muhammad Fauzan Ramadhan9, Muhammad Firdaus Akbar10, Siti Nurhaviza11, Humaira12, Putri Nur Izza13, Tengku Julita Tamija14



Email:kknms.pekanseuruway01@gmail.com 


 Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam upaya transformasi lingkungan di Desa Pekan Seruway melalui penanaman pohon Xanthostemon di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Aceh Tamiang.

Program ini diinisiasi untuk meningkatkan keberlanjutan ekologis serta memperkuat kesadaran masyarakat dan siswa terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan, wawancara, dan analisis dokumentasi untuk menilai keberhasilan penanaman pohon Xanthostemon sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan penghijauan lingkungan sekolah. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berhasil menanam sejumlah pohon Xanthostemon yang memberikan manfaat langsung, seperti peningkatan kualitas udara, penurunan erosi tanah, dan peningkatan estetika lingkungan. Selain itu, program ini juga meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dan siswa dalam kegiatan pelestarian lingkungan, yang menjadi dasar penting bagi keberlanjutan ekologis jangka panjang di Desa Pekan Seruway.

PENDAHULUAN

Transformasi lingkungan merupakan proses perubahan yang terencana dan sistematis untuk meningkatkan kualitas ekosistem, yang mencakup pemulihan fungsi ekologis, peningkatan kualitas hidup manusia, serta pelestarian keanekaragaman hayati. Transformasi ini melibatkan intervensi yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Dalam konteks desa, transformasi lingkungan sangat bergantung pada keterlibatan komunitas lokal, yang memiliki pengetahuan dan kepentingan langsung terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.

Penanaman pohon merupakan salah satu strategi efektif dalam transformasi lingkungan yang mendukung keberlanjutan ekologis. Pohon memainkan peran penting dalam menyerap karbon dioksida, meningkatkan kualitas udara, dan menjaga keseimbangan air tanah. Penanaman pohon juga berperan dalam memulihkan ekosistem yang terdegradasi dan meningkatkan keanekaragaman hayati. 

Di lingkungan sekolah, program penanaman pohon dapat menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan bagi siswa dalam memahami pentingnya pelestarian lingkungan. Penanaman pohon merupakan salah satu langkah sederhana namun sangat efektif dalam upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim. Fenomena menarik yang muncul dari penanaman pohon adalah kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer, yang merupakan salah satu gas rumah kaca utama penyebab pemanasan global.

Menurut penelitian, satu pohon dewasa mampu menyerap hingga 22 kilogram karbon dioksida setiap tahun. Selain itu, pohon juga menghasilkan oksigen—satu pohon dewasa dapat menghasilkan oksigen yang cukup untuk kebutuhan dua orang setiap harinya. Fakta ini menjadikan penanaman pohon sebagai salah satu solusi alami yang murah dan efektif untuk mengurangi jejak karbon manusia.

Selain manfaat lingkungan, penanaman pohon juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Di banyak daerah, penanaman pohon telah terbukti meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal. Misalnya, pohon buah-buahan yang ditanam di desa-desa tidak hanya menyediakan pangan tetapi juga sumber pendapatan bagi penduduk. 

Di sisi lain, ruang hijau yang dihasilkan oleh pohon di perkotaan dapat menurunkan suhu udara, mengurangi efek pulau panas perkotaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi masyarakat. Fenomena ini menunjukkan bahwa penanaman pohon tidak hanya penting untuk keberlanjutan ekologis, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup manusia di berbagai aspek.

Keberlanjutan ekologis adalah konsep yang menekankan pada kelangsungan fungsi ekosistem dalam jangka panjang, memastikan bahwa sumber daya alam dapat mendukung generasi saat ini dan mendatang. Keberlanjutan ekologis memerlukan integrasi antara upaya konservasi lingkungan dengan pembangunan ekonomi dan sosial. 

Di desa-desa, upaya ini dapat diwujudkan melalui program-program berbasis komunitas yang menggabungkan pengetahuan lokal dengan praktik-praktik terbaik dalam pelestarian lingkungan. Keberlanjutan ekologis merupakan konsep yang berfokus pada menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian lingkungan alam untuk memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang.

Keberlanjutan ekologis mencakup upaya mempertahankan fungsi ekosistem, seperti siklus air, penyediaan oksigen, dan penyerapan karbon, agar tetap berjalan secara alami tanpa terganggu oleh aktivitas manusia. Hal ini berarti bahwa penggunaan sumber daya alam harus dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa sumber daya tersebut dapat terus diperbarui dan tidak mengalami degradasi yang merusak ekosistem.

Untuk mencapai keberlanjutan ekologis, diperlukan integrasi antara pendekatan ekologis dengan praktik ekonomi dan sosial yang ramah lingkungan. Ini mencakup praktik-praktik seperti penggunaan energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, dan pengelolaan limbah yang efektif.

Selain itu, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan menjadi kunci penting. Melalui pendidikan dan kebijakan yang mendukung, keberlanjutan ekologis dapat diwujudkan, memastikan bahwa ekosistem tetap sehat dan mampu mendukung kehidupan manusia serta keanekaragaman hayati dalam jangka panjang.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dapat mendukung transformasi lingkungan. KKN adalah wujud nyata dari konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, program KKN dapat menjadi wahana untuk memperkenalkan praktik keberlanjutan ekologis kepada masyarakat desa, sambil memberdayakan mereka untuk terlibat aktif dalam pelestarian lingkungan.

Penelitian ini berfokus pada Desa Pekan Seuruway, yang memiliki potensi besar dalam pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon Xanthostemon. Pohon Xanthostemon dikenal sebagai spesies yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai jenis tanah.

Pohon ini juga memiliki kemampuan yang baik dalam menyerap polutan udara, sehingga cocok ditanam di lingkungan sekolah untuk menciptakan ruang hijau yang sehat dan mendukung proses belajar mengajar.

MTsN 2 Aceh Tamiang, sebagai institusi pendidikan di Desa Pekan Seruway, telah menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan program KKN ini. Sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat menginspirasi siswa untuk menjadi pelindung lingkungan. 

Partisipasi aktif siswa dan staf sekolah dalam program penanaman pohon ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan yang mendalam dan berkelanjutan, sebagaimana diungkapkan oleh Palmer bahwa pendidikan lingkungan di sekolah memiliki peran penting dalam membentuk perilaku dan sikap anak terhadap lingkungan.

Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak program KKN dalam upaya transformasi lingkungan melalui penanaman pohon Xanthostemon di MTsN 2 Aceh Tamiang. Penelitian ini tidak hanya menilai aspek ekologis dari program penanaman pohon, tetapi juga melihat bagaimana program ini berkontribusi pada penguatan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta siswa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat ditemukan model intervensi yang efektif dalam mendukung keberlanjutan ekologis di wilayah desa.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode Community Participatory Research (CPR), sebuah pendekatan yang menekankan pada kolaborasi antara peneliti dan anggota komunitas dalam seluruh tahapan penelitian. 

Metode ini dipilih untuk memastikan bahwa suara, kebutuhan, dan pengetahuan lokal dari masyarakat Desa Pekan Seruway sepenuhnya terintegrasi dalam proses pengambilan keputusan terkait program penanaman pohon Xanthostemon di MTsN 2 Aceh Tamiang. CPR memungkinkan masyarakat lokal untuk berperan aktif sebagai co-researchers, bukan hanya sebagai subjek penelitian, sehingga meningkatkan relevansi dan efektivitas intervensi yang dilakukan.

Dalam implementasi CPR, keterlibatan komunitas lokal diawali dengan serangkaian diskusi kelompok terfokus (FGD) yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah lingkungan yang dihadapi dan menggali potensi lokal untuk penanaman pohon. Melalui pendekatan partisipatif ini, masyarakat Desa Pekan Seruway dapat menyuarakan keprihatinan mereka serta berbagi pengetahuan mengenai kondisi tanah, iklim, dan spesies pohon yang paling sesuai untuk ditanam. 

Dengan melibatkan mereka sejak awal, penelitian ini berusaha memastikan bahwa program penanaman pohon tidak hanya relevan secara ekologis tetapi juga selaras dengan kebutuhan dan keinginan komunitas setempat.

Selain itu, metode CPR juga diterapkan dalam pelaksanaan penanaman pohon, di mana masyarakat, siswa, dan staf sekolah berperan aktif dalam setiap tahap kegiatan. Partisipasi ini mencakup persiapan lahan, penanaman, hingga perawatan pohon-pohon yang telah ditanam. 

Dengan metode ini, penelitian tidak hanya mengukur hasil penanaman pohon dari perspektif ekologi tetapi juga mengevaluasi bagaimana keterlibatan masyarakat dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Pengalaman langsung ini diyakini dapat memperkuat komitmen komunitas terhadap praktik-praktik keberlanjutan jangka panjang.

Dalam tahap evaluasi, metode CPR memastikan bahwa masyarakat terlibat dalam menilai keberhasilan program penanaman pohon dan memberikan masukan untuk perbaikan di masa depan. Evaluasi partisipatif ini melibatkan sesi refleksi bersama, di mana hasil-hasil penelitian disajikan kepada komunitas dan dibahas secara terbuka. 

Pendekatan ini tidak hanya membantu meningkatkan akurasi hasil penelitian tetapi juga memastikan bahwa temuan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat dan dapat diterapkan oleh komunitas. Dengan demikian, metode Community Participatory Research memungkinkan penelitian ini tidak hanya menjadi sarana akademis tetapi juga alat pemberdayaan komunitas dalam menjaga keberlanjutan ekologis di Desa Pekan Seruway.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penanaman Pohon Xanthostemon

Program penanaman pohon Xanthostemon di Desa Pekan Seruway menunjukkan hasil yang signifikan dalam upaya transformasi lingkungan. Dari 200 pohon yang ditanam di sekitar MTsN 2 Aceh Tamiang, lebih dari 85% berhasil tumbuh dengan baik dalam tiga bulan pertama. Tingkat kelangsungan hidup pohon yang tinggi ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan lokal, termasuk jenis tanah dan iklim, mendukung pertumbuhan Xanthostemon.

Pohon-pohon ini tidak hanya meningkatkan tutupan vegetasi di area sekolah tetapi juga memberikan manfaat ekologis, seperti penurunan suhu sekitar dan peningkatan kualitas udara. Keberhasilan ini juga didukung oleh partisipasi aktif masyarakat dan siswa dalam kegiatan perawatan rutin, seperti penyiraman dan pemupukan.

Selain manfaat langsung berupa peningkatan tutupan vegetasi dan kualitas udara, penanaman pohon Xanthostemon juga berkontribusi pada peningkatan keanekaragaman hayati di sekitar MTsN 2 Aceh Tamiang. Pohon Xanthostemon dikenal sebagai spesies yang dapat menyediakan habitat bagi berbagai jenis burung, serangga, dan hewan kecil lainnya.

Kehadiran pohon-pohon ini membantu menciptakan ekosistem yang lebih seimbang dan mendukung kelangsungan hidup berbagai spesies lokal. Selain itu, keanekaragaman flora yang meningkat dapat memperkuat ketahanan ekosistem terhadap perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim dan invasi spesies asing, sehingga menjadikan lingkungan sekolah sebagai kawasan yang lebih lestari dan berkelanjutan.

Penanaman pohon Xanthostemon juga telah menjadi sarana pendidikan lingkungan yang efektif bagi siswa di MTsN 2 Aceh Tamiang. Melalui keterlibatan langsung dalam proses penanaman dan perawatan pohon, siswa tidak hanya belajar secara teori tetapi juga memperoleh pengalaman praktis tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

Kegiatan ini telah memicu peningkatan kesadaran di kalangan siswa tentang isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim, pentingnya konservasi, dan peran individu dalam menjaga kelestarian alam. Pengetahuan dan pengalaman ini diharapkan dapat membentuk perilaku pro-lingkungan di masa depan, menjadikan siswa sebagai agen perubahan yang dapat membawa dampak positif bagi komunitas mereka.

Dampak Sosial dan Ekologis Penanaman

Transformasi lingkungan melalui penanaman pohon Xanthostemon di Desa Pekan Seuruway membawa dampak positif baik secara sosial maupun ekologis. Secara ekologis, penambahan tutupan hijau membantu mengurangi risiko erosi tanah, yang sebelumnya menjadi masalah di area sekitar sekolah. Selain itu, pohon-pohon ini berperan penting dalam menyerap karbon dioksida, berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.

Dari segi sosial, kegiatan ini berhasil memperkuat kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan siswa. Mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan tetapi juga terlibat langsung dalam upaya pelestarian, yang berdampak pada peningkatan rasa tanggung jawab mereka terhadap alam.

Dampak sosial dari penanaman pohon Xanthostemon di Desa Pekan Seuruway tidak hanya terbatas pada peningkatan kesadaran lingkungan, tetapi juga berpengaruh pada kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya tutupan hijau yang lebih banyak, suhu di sekitar area sekolah dan desa menjadi lebih sejuk, yang membuat lingkungan lebih nyaman bagi penduduk setempat. 

Selain itu, keberadaan pohon-pohon ini juga membantu mengurangi polusi suara dan meningkatkan estetika lingkungan, menciptakan suasana yang lebih asri dan mendukung kesejahteraan mental. Secara tidak langsung, peningkatan kualitas lingkungan ini dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup warga, terutama mereka yang sering beraktivitas di luar ruangan.

Program penanaman pohon juga telah berhasil memperkuat kohesi sosial di Desa Pekan Seuruway. Proses penanaman yang melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat—termasuk siswa, guru, orang tua, dan warga desa—telah mendorong kerjasama dan mempererat hubungan antarwarga. Kegiatan bersama ini menciptakan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan yang dimiliki bersama, yang pada akhirnya memperkuat solidaritas komunitas. 

Kohesi sosial yang terbangun dari kegiatan ini juga dapat berperan dalam memfasilitasi inisiatif-inisiatif komunitas lainnya di masa depan, seperti program-program pelestarian lingkungan lainnya atau kegiatan sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat 

Salah satu aspek kunci dalam transformasi lingkungan ini adalah partisipasi aktif masyarakat Desa Pekan Seuruway. Sejak awal, masyarakat dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program penanaman pohon. Keterlibatan ini menciptakan rasa memiliki yang kuat terhadap program, yang kemudian tercermin dalam komitmen mereka untuk merawat pohon-pohon yang telah ditanam.

Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa ketika masyarakat dilibatkan secara langsung dalam proyek lingkungan, hasil yang dicapai cenderung lebih berkelanjutan dan efektif. Partisipasi ini juga menguatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat, menciptakan sinergi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Sebagai bagian dari partisipasi aktif masyarakat, terbentuklah kelompok kerja lingkungan yang terdiri dari warga desa, guru, dan siswa di MTsN 2 Aceh Tamiang. Kelompok ini bertanggung jawab atas pengawasan dan perawatan pohon-pohon Xanthostemon yang telah ditanam, serta memastikan kelangsungan proyek ini dalam jangka panjang. 

Kelompok kerja ini juga berperan sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat, mengorganisir kegiatan lanjutan seperti pembersihan lingkungan dan edukasi tentang pentingnya menjaga ekosistem. Pembentukan kelompok ini telah memperkuat peran masyarakat sebagai penjaga dan pelestari lingkungan, sekaligus menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan dalam bidang konservasi.

Partisipasi masyarakat dalam program penanaman pohon ini juga memiliki dampak jangka panjang pada generasi muda di Desa Pekan Seuruway. Dengan terlibat secara langsung dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran penting tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan tetapi juga termotivasi untuk melanjutkan inisiatif pelestarian lingkungan di masa depan. 

Keterlibatan generasi muda ini diharapkan dapat membentuk pola pikir pro-lingkungan sejak dini, menjadikan mereka pemimpin yang lebih sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Pengalaman ini juga memperkuat ikatan antara generasi muda dengan komunitas mereka, memperkuat rasa identitas dan tanggung jawab terhadap lingkungan yang mereka tinggali.

Tantangan dan Pembelajaran 

Meskipun program ini menunjukkan banyak keberhasilan, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi selama pelaksanaannya. Tantangan utama adalah keterbatasan sumber daya, seperti air dan pupuk, terutama selama musim kemarau. Namun, tantangan ini berhasil diatasi melalui koordinasi yang baik antara sekolah, masyarakat, dan tim KKN, yang secara kolektif mencari solusi, seperti penggalangan dana untuk menyediakan kebutuhan perawatan pohon. 

Pembelajaran penting dari pengalaman ini adalah perlunya perencanaan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan kondisi di lapangan. Selain itu, pentingnya pendidikan lingkungan yang berkelanjutan di sekolah juga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga komitmen jangka panjang terhadap pelestarian lingkungan. 

Selain keterbatasan sumber daya, tantangan lain yang dihadapi adalah ketergantungan pada kondisi cuaca yang tidak selalu dapat diprediksi. Musim kemarau yang panjang mengakibatkan kesulitan dalam penyediaan air yang cukup untuk pohon-pohon yang baru ditanam. Untuk mengatasi masalah ini, strategi pengelolaan air yang lebih efisien dan penyimpanan air hujan di waduk-waduk kecil telah diterapkan. 

Adaptasi terhadap kondisi cuaca yang ekstrem menjadi pelajaran penting dalam perencanaan proyek lingkungan, menekankan pentingnya kesiapan untuk menghadapi variabilitas iklim dan kebutuhan untuk merancang solusi yang dapat menanggulangi dampak cuaca ekstrem.

Tantangan lain yang signifikan adalah menjaga keterlibatan masyarakat dalam jangka panjang. Meskipun partisipasi masyarakat selama fase awal program sangat baik, mempertahankan minat dan komitmen mereka setelah fase awal memerlukan upaya tambahan. Melalui pembentukan kelompok kerja lingkungan dan program edukasi berkelanjutan, masyarakat diajak untuk terus terlibat dalam perawatan dan pemantauan pohon, serta dalam kegiatan lingkungan lainnya.

 Pembelajaran dari tantangan ini menunjukkan bahwa keberhasilan program lingkungan bergantung tidak hanya pada pelaksanaan awal tetapi juga pada upaya terus-menerus untuk melibatkan komunitas dan memperkuat rasa tanggung jawab mereka terhadap proyek. Menciptakan struktur dukungan dan insentif jangka panjang menjadi kunci dalam mempertahankan keterlibatan masyarakat secara berkelanjutan.

Implikasi dan Rekomendasi untuk Jangka Panjang

Hasil transformasi lingkungan di Desa Pekan Seuruway melalui penanaman pohon Xanthostemon memberikan implikasi penting bagi program-program lingkungan serupa di masa depan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas sangat efektif dalam mencapai keberlanjutan ekologis.

Untuk masa depan, direkomendasikan agar program serupa terus diperluas dengan menambah jenis spesies pohon dan area penanaman. Selain itu, perlu adanya program edukasi lingkungan yang lebih intensif di sekolah-sekolah agar generasi muda lebih terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan mempertahankan dan meningkatkan inisiatif ini, Desa Pekan Seruway dapat menjadi model keberhasilan transformasi lingkungan yang berkelanjutan bagi desa-desa lain di wilayah Aceh dan sekitarnya.

PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanaman pohon Xanthostemon di Desa Pekan Seuruway telah berhasil membawa transformasi lingkungan yang signifikan, dengan dampak positif baik secara sosial maupun ekologis. Keberhasilan program ini menegaskan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek lingkungan, serta perlunya perencanaan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan ketergantungan pada kondisi cuaca. 

Program ini tidak hanya meningkatkan tutupan vegetasi, kualitas udara, dan keanekaragaman hayati tetapi juga memperkuat kesadaran dan keterlibatan komunitas, terutama generasi muda, dalam pelestarian lingkungan. Dengan pembelajaran yang diperoleh, diharapkan model ini dapat diadaptasi dan diterapkan dalam proyek serupa di lokasi lain untuk mencapai keberlanjutan ekologis yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, M., & Susanto, A. (2020). Pengaruh Penanaman Pohon Terhadap Kualitas Udara di Wilayah Perkotaan. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 10(2), 121-134.

Handayani, S. (2019). Peran Komunitas dalam Konservasi Lingkungan: Studi Kasus di Desa Sumberharjo. Jurnal Ekologi Komunitas, 15(1), 45-58.

Kusuma, H. & Wulandari, E. (2018). Evaluasi Program Penanaman Pohon untuk Mengurangi Erosi Tanah. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 8(3), 212-226.

Mulyani, A. & Prasetyo, L. (2021). Implementasi Pendidikan Lingkungan dalam Program Penanaman Pohon di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Lingkungan, 13(1), 78-91.

Sari, M. R., & Yuliana, N. (2020). Keterlibatan Masyarakat dalam Program Reboisasi di Daerah Aliran Sungai. Jurnal Manajemen Sumberdaya Alam, 7(2), 102-115.

Prabowo, A. & Utami, D. (2022). Dampak Sosial dari Penanaman Pohon dalam Pengurangan Risiko Bencana Alam. Jurnal Studi Sosial dan Lingkungan, 16(4), 140-155.

Nugroho, B. & Kurniawati, R. (2019). Penerapan Metode Partisipatif dalam Program Penanaman Pohon. Jurnal Partisipasi Masyarakat, 11(2), 89-102.

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.