Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama mengadakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (DIKLATPMNAS) ke Lima (V) Dengan tema "Kepemimpinan Transformatif" berhasil terlaksana dengan suskes setelah berbagai materi pelatihan kepemimpinan diberikan selama tiga hari berturut turut di Hotel Luminr Pecenongan, Jakarta.
Setelah di adakannya pembukaan pada Minggu malam 20 Okteber 2024, Penutupan kini dilaksanakan pada hari ketiga tepatnya Rabu malam setelah agenda terakhir diadakannya Forum Group Diskusi mengenai Surat Keputusan (SK) Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) tahun 2024. (Kamis,24 oktober 2024).
Pelatihan ini dianggap sangat relevan oleh para peserta yang merupakan pimpinan-pimpinan tingkat kampus salah satunya adalah Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dari Insitut Agama Islam Negri (IAIN) Langsa Khairul Sujja’i.
Dalam wawancara, Khairul Sujja’i menjelaskan mengapa tema ini begitu penting bagi para Ketua Dema yang hadir dari seluruh Indonesia.
"Tema kepemimpinan transformatif ini sangat cocok untuk kami yang berada di posisi strategis sebagai Ketua DEMA," ungkapnya.
"Kami mahasiswa sering disebut sebagai agen perubahan, dan melalui pelatihan ini, kami belajar bagaimana menjadi pemimpin yang bukan hanya mengikuti alur, tetapi juga mampu menginspirasi dan memberdayakan rekan-rekan mahasiswa."
Menurut Sujja’I, pelatihan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana pemimpin harus bisa beradaptasi di tengah perubahan yang cepat di era sekarang.
"Kami belajar untuk lebih fleksibel dan responsif terhadap tantangan-tantangan baru, baik di bidang akademik maupun sosial. Dunia terus berubah, dan mahasiswa harus bisa merespon dengan kepemimpinan yang cerdas dan inovatif," lanjutnya.
Tidak hanya soal kepemimpinan pribadi, Sujja'i juga menyoroti pentingnya penguatan organisasi kemahasiswaan.
"Kami diberi bekal untuk membangun organisasi yang lebih solid, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui kepemimpinan transformatif, kami didorong untuk membuat perubahan struktural dan budaya di organisasi yang kami pimpin," jelasnya.
Kegiatan ini di tutup oleh Kepala Subdirektorat Sarana dan Prasarana (Kasubdit Sarpras) serta Kemahasiswaan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam oleh Nur Sohib.
Dalam penutupannya, Nur Sohib menekankan bahwa pelatihan ini juga membentuk karakter kepemimpinan yang lebih kuat.
"Kepemimpinan transformatif mengajarkan teman-teman tidak hanya tentang strategi, tetapi juga tentang moralitas dan integritas. Ini adalah nilai-nilai yang sangat penting jika kita ingin membawa perubahan yang berdampak positif, tidak hanya di kampus, tapi juga untuk masyarakat luas," tutupnya.
Dengan bekal yang diberikan melalui DIKLATPIMNAS V ini, para Ketua DEMA diharapkan mampu membawa semangat perubahan ke lingkungan kampus masing-masing dan menciptakan dampak yang lebih luas di masyarakat
Editor: M. Iqbal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar