Penulis : Tsakila Rizky
Langsa, Zawiyah News– Sejumlah panitia Zawiyah Expo 2024, yang diselenggarakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa pada 18–21 November 2024, menuntut transparansi penggunaan dana kegiatan. Mereka mempertanyakan honor panitia yang belum dibayarkan serta pembubaran kepanitiaan yang hingga kini belum dilakukan oleh ketua panitia (1/02/2025)
Panitia menduga adanya penyalahgunaan dana karena berbagai permasalahan yang terjadi selama dan setelah acara. Selain honor yang belum dibayarkan, fasilitas selama kegiatan juga dinilai tidak memadai. Salah satu keluhan utama adalah pembayaran honor juri yang dianggap tidak layak serta mengalami keterlambatan. Panitia juga mengkritik kurangnya konsumsi bagi peserta dan panitia selama kegiatan.
Selain itu, sistem perlombaan yang dianggap tidak tertata dengan baik juga menjadi sorotan. Beberapa peserta tidak dimasukkan ke dalam grup komunikasi resmi, sehingga mereka tidak mendapatkan informasi terkait jadwal technical meeting dan aturan perlombaan. Akibatnya, banyak peserta datang di hari lomba tanpa mengetahui ketentuan yang berlaku.
Panitia juga mempertanyakan transparansi penggunaan dana pendaftaran peserta yang dianggap tidak jelas.
Ketua panitia, Teuku Qamarullah, belum dapat dihubungi untuk memberikan klarifikasi terkait permasalahan ini. Sementara itu, Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (DEMA-I) IAIN Langsa, Khairul Sujja’i, menyatakan bahwa dana sebesar Rp20.100.000 telah dicairkan oleh Biro. Namun, menurutnya, jumlah tersebut tidak mencukupi untuk menutupi seluruh kebutuhan acara karena adanya pengeluaran tak terduga.
"Tidak ada penggelapan dana. Justru kami harus menutupi kekurangan anggaran hingga Rp5.000.000 dengan uang pribadi. Bahkan, ketua panitia harus menjual HP-nya untuk membantu menutupi kekurangan ini," ujar Sujja’i.
Ia menjelaskan bahwa beberapa faktor menyebabkan biaya membengkak, seperti tambahan biaya kebersihan dan perlombaan yang awalnya direncanakan berlangsung satu hari tetapi diperpanjang menjadi dua hari, sehingga honor juri harus dikalikan dua.
Sujja’i menegaskan bahwa laporan keuangan telah disampaikan dalam Sidang Umum Keluarga Besar Mahasiswa (SUKBM) di hadapan seluruh peserta sidang dan Wakil Rektor III. Ia juga menyatakan bahwa tidak semua panitia berhak menerima honor sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), di mana hanya ketua panitia, sekretaris, dan satu anggota lainnya yang mendapatkan honorarium.
Terkait transparansi, Sujja’i menyatakan kesiapannya untuk menerima laporan dugaan kecurangan jika dilengkapi dengan bukti yang jelas. Ia juga siap jika isu ini dibawa ke ranah media.
Sementara itu, berdasarkan data dari bagian keuangan Biro IAIN Langsa, anggaran yang dialokasikan untuk honor panitia pelaksana hanya sebesar Rp1.100.000. Hingga kini, permintaan untuk memperoleh RAB kegiatan belum mendapatkan tanggapan lebih lanjut dari pihak terkait.
Editor: Echa Mayanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar