Breaking News
recent

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH DAN TATA CARANYA

(Doc. Nurfadila) 
Penulis: Nurfadila

KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH DAN TATA CARANYA

Bulan Ramadhan, atau Syahrul Ibadah, adalah bulan istimewa bagi umat Islam karena dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah di samping ibadah wajib.

Shalat tarawih adalah ibadah khusus di bulan Ramadhan yang tidak ada di bulan lain. Meskipun merupakan ibadah sunah, shalat tarawih memberikan ganjaran besar dan banyak keutamaan yang membawa berkah. Berikut adalah beberapa keutamaan shalat tarawih.

"Barang siapa yang melaksanakan shalat tarawih bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) seperti ia shalat dalam satu waktu malam penuh." (HR Ahmad).

1. Diampuni Dosa Terdahulu

Shalat tarawih memiliki keutamaan utama, yaitu mengampuni dosa-dosa yang telah lalu bagi yang melaksanakannya. Sesuai dengan riwayat Imam Bukhari dan Muslim.

"Barang siapa melakukan qiyam (lail) pada bulan Ramadan, karena iman dan mencari pahala, maka diampuni untuknya apa yang telah lalu dari dosanya." (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Melapangkan Rezeki

Shalat tarawih dilakukan berjamaah di masjid, di mana umat Islam menjalin silaturahmi. Menjaga silaturahmi yang baik dapat melapangkan rezeki.

"Seseorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturrahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain." 

(HR. Bukhari).

 3. Pahala Berlipat Ganda saat Berjamaah

Umat Muslim yang beribadah di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala berlipat ganda. Shalat Tarawih sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid, dan pahalanya bisa meningkat hingga 27 derajat.

"Shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR. Bukhari).

4. Memakmurkan Masjid

Shalat tarawih yang dianjurkan di masjid menjadi alasan untuk berkunjung ke masjid. Masjid adalah rumah Allah SWT, dan sering datang ke masjid dapat mendatangkan kemakmuran dan ketenangan hati.

5. Berpahala Saat Semalam Penuh

Jika melaksanakan shalat tarawih, maka akan diberikan pahala berlipat ganda yang sama seperti pahala salat semalaman. Nabi Muhammad SAW pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya, lalu bersabda,

"Siapa yang shalat bersama imam sampai selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh." (HR. Ahmad).

6. Meraih Keberkahan dibulan Ramadhan

Shalat tarawih adalah ibadah sunah yang hanya dilakukan di bulan Ramadan, saat Allah SWT menurunkan keberkahan dan ampunan. Melaksanakan shalat tarawih adalah cara untuk menghidupkan bulan Ramadan dan meraih keberkahan-Nya.

7. Menutupi Kekurangan Ibadah

Shalat tarawih akan menjadi penolong bagi seseorang di kemudian hari dari ketidaksengajaannya meninggalkan ibadah wajib. Seperti yang diriwayatkan dalam hadis at-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda,


"Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab adalah salatnya. Jika shalatnya bagus maka dia beruntung dan selamat. Namun jika salatnya buruk maka dia sengsara dan merugi. Jika ada kekurangan dari shalat fardhunya, mempunyai pahala shalat sunah untuk melengkapi kekurangan shalat fardu. Kemudian seluruh amalnya seperti itu."


8. Meningkatkan Kesehatan Tubuh

Shalat tarawih yang memiliki banyak rakaat dan rutin pelaksanaannya dapat menyehatkan tubuh. Gerakan dalam shalat tarawih baik untuk tulang dan persendian, menurunkan kadar gula darah, serta kalori. Jika dilakukan secara rutin, salat ini dapat meningkatkan kekuatan dan kesehatan tubuh.

Hukum dan Waktunya

Shalat Tarawih bukan hanya amalan sunnah untuk Rasulullah saw, tetapi juga untuk umatnya. Beliau ingin umatnya mendapatkan pahala yang luar biasa dari shalat ini.

Rasulullah saw bersabda: 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  (متفق عليه)

Artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Imam an-Nawawi dalam Syarhu Muslim menyatakan, yang dimaksud hadits di atas adalah shalat Tarawih. Dengan hadits ini mayoritas ulama sepakat bahwa hukumnya adalah sunnah. (An-Nawawi, Syarhun Nawawi alâ Muslim, [Bairut: Dârul Fikr, 1998], juz VI, halaman 39). 

Shalat Tarawih memiliki waktu secara khusus, yaitu dilakukan secara berjamaah pada malam hari Ramadhan setelah melaksanakan shalat Isya’ dan sebelum melakukan shalat Witir. Menurut pendapat yang lebih sahih sebagaimana dikutip Syekh Wahbah Zuhaili, hukum berjamaah shalat Tarawih adalah sunnah kifâyah. Artinya, jika semua jamaah masjid meningglkan jamaah Tarawih maka semuanya mendapatkan dosa, namun jika ada yang melakukannya maka gugur dosa-dosa yang lain. (Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islâmi wa Adillatuh, [Bairut-Damaskus, Dârul Fikr, 2010], juz II, halaman 1059).

Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih 

1. Membaca Niat Shalat Tarawih 

Sebagai imam:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an imaman lillahi ta'ala.

Sebagai makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muman lillahi ta'ala.

 Niat shalat tarawih secara infirad atau sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.

 Rakaat Pertama

1. Takbiratul ihram dan membaca niat di dalam hati pada saat ini.

2. Membaca surat Al-Fatihah.

3. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.

4. Rukuk dengan tumakninah (tenang sejenak selama pembacaan 1 kali tasbih).

5. Membaca tasbih rukuk 1 kali.

6. Iktidal dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

7. Membaca doa iktidal

8. Sujud pertama dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

9. Membaca tasbih sujud 1 kali.

10. Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

11. Membaca doa duduk di antara dua sujud.

12. Sujud kedua dengan tumakninah (selama pembacaan 1 kali tasbih).

13. Membaca tasbih sujud 1 kali.

14. Duduk istirahat sejenak (selama pembacaan 1 kali tasbih atau subhanallah) sebelum bangun.

15. Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua.

 Rakaat Kedua

Lakukan hal yang sama seperti pada rakaat pertama-dari poin 2 sampai 13. Kemudian duduk tasyahud (tawaruk atau duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).

Selanjutnya, membaca tasyahud atau kalimat syahadat. Lalu, membaca selawat Nabi, membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan dan membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri.

Setelah dua rakaat selesai, ulangi lagi sampai 8 rakaat atau 20 rakaat tergantung pilihan rakaat.

 Sumber : 

https://simpulkebaikan.id/implementasi/23/ketahui-tata-cara-shalat-tarawih-pahala-jika-melaksanakannya

https://www.detik.com/sumut/berita/d-6657160/makna-tarawih-keutamaan-dan-tata-caranya

https://www.nu.or.id/syariah/tata-cara-shalat-tarawih-hukum-keutamaan-dan-teknisnya-GjR3v

Redaksi



 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.