Breaking News
recent

Kami Rindu Perpustakaan


Dulu...
Ketika ia masih mendiami rumah lama, kami melihat jejeran buku berbaris rapi nan indah di
setiap mata memandang... sekarang, mata kami bosan.

Dulu...
Saat kami masih harus melepaskan alas kaki untuk masuk kedalamnya
berlama-lama pun tak masalah
sekarang, badan kami cepat gerah.

Dulu...
Walau ruangnya sedikit sempit
kami sanggup memburu buku dengan gesit
sekarang, meski begitu lapang hati makin tak tenang

Sekarang lihat...
Dia semakin gagah mempesona
kalau tak takabur, bolehlah disamakan dengan gedung-gedung di Meikarta.
Fisiknya futuristik...kontemporer.
Ia tahan debu, sepatu, dan alas kaki sekarang
Tubuhnya besar dan bidang, begitu mengagumkan.

Terus apa?
Cukup itu saja?
Sampai bila ia asyik berdandan?
Bagaimana kebutuhan kami? Literasi?
Apakah dunia maya kami jadikan partner terus-terusan?

Apa yang salah sih sebenarnya?!
Ah, entahlah
Kami hanya dituntut untuk belajar
Tanpa harus mempersoalkan keadaan

Namun
Kasihan adik-adik.
Dengan siapa mereka harus mengadu??
Ayahnya pasti sedang sibuk kerja?
Atau malah menutup mata?
Yang kami takut hatinya buta.

Kami yakin..
Mereka berbisik dalam hati, berharap sang ayah mendengar
“Jika tak sanggup lagi bekerja, istirahat saja Ayah!”

Penulis adalah Arif Fadillah
Mahasiswa IAIN Langsa Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) 
Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.