Breaking News
recent

Sekapur Sirih Menjalani Pengabdian Masyarakat

Zawiyah News | Mahasiswa semester akhir dihantui oleh pengalaman yang mengesankan atau bahkan menyebalkan, perasaan itu berasal dari sistem yang telah diatur sedemikian rupa oleh kampus hingga memberikan kesan kepada mahasiswa berupa makna, walaupun dari bimbingan tugas yang tidak menyenangkan tetap saja menerbitkan pelajaran yang dapat diambil bagaikan “cahaya senja dikala menunggu mekarnya malam “ atau bahkan “setiap warna awan dari matahari terbit yang penuh harapan’ bagiku pengabdian masyarakat adalah hal yang tidak karuan tetapi amat kurindukan.

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang di legitimasi oleh  Tridharma Perguruan Tinggi di samping darma pendidikan dan penelitian. Adanya pengabdian kepada masyarakat mempunyai keterkaitan  bahkan kemahsyuran antara perguruan tinggi dan masyarakat. Berbeda jika dibandingkan dengan  darma pendidikan dan penelitian yang interpretasinya tidak terlalu banyak bersinggungan diantara warga. Perguruan tinggi dalam kegiatan khususnya Pengabdian kepada masyarakat tergabung ke dalam pengembangan Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memberian bantuan kepada masyarakat. Pengabdian kepada Masyarakat harus memperbaiki sumber daya manusia guna mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan dinamika pembangunan, mempercepat upaya pengembangan masyarakat menuju masyarakat dinamis, atau bahkan mempercepat upaya pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai dengan perkembangan dalam modernisasi. 

Kisah terjun kedunia pengabdian masyarakat tentunya mempunyai alur kejadian yang terjadi tanpa permisi, Memutuskan untuk ikut mengabdi kepada masyarakat akibat dorongan hati sebagai mahasiswa tingkat akhir, Mau tidak mau, suka tidak suka, pil pengabdian ini harus dirasakan. Tak tergambarkan dorongannya karena berbentuk seperti abstrak, namun saat mendengar kata-kata yang tidak asing dalam pengabdian, seperti “berbagi, mengasihi, bersama, letih, duka, atau bahkan kebaikan,” aku merasakan ini  “

Sebagai mahasiswa, ada juga bayangan pemikiran lain, seperti, “pengabdian aja lah, biar berguna dikit jadi mahasiswa”

Awal Mengabdi Kepada Masyarakat

Aku mendaftar di Lembaga Penelitian Pengabdian Mahasiswa (LP2M) bersama rekan sesama mahasiswa. Setelah berkas aku selesaikan, Kami duduk sembari menghabiskan waktu akhir petang menceritakan betapa besar dampak mengabdi terhadap kehidupannya. Seperti ada yang membukakan wawasan lain tentang menjalani hidup. 

“udah pada daftar? ” mereka bilang, “sudah dong, tinggal melakukan pengabdian yang benar-benar menyenangkan. Seru deh pokoknya.” Tapi kabar yang aku terima beberapa temanku di pisah kelompok.

Sebelum memulai hari pertama pengabdian, temanku membuatku kesal, penyakit kudis mereka kambuh (kurang disiplin) dengan pakaian yang aku kenakan serta berpenampilan layaknya pengabdian masyarakat yang professional ditemani beberapa bungkus snack aku duduk diruang tamu, sampai akhirnya kekhawatiran terhadap batalnya kegiatan Pengabdian hari pertamaku pun sirna, Handphone kesayanganku memeberiku kabar “Dimana,? Kami sudah berkumpul di titik temu”.

Bayangan tentang keseruan mereka gambarkan dengan pergi ke pelosok desa yang disambut perjalanan indah oleh hamparan sawah, dikelilingi pepohonan, sungai yang mengalir, banyak hasil kebun, hewan ternak yang diliarkan begitu saja tanpa takut kehilangan atau dicuri orang, dan kaum milenial kecil menggemaskan berlarian.

Kejutan Yang Mengejutkan

Pengabdian ini bergerak di bidang pendidikan, mengadakan pelatihan pembuatan sabun pencuci dan diedarkan kepada masyarakat Bukit Pulo

Keseruan dan kelihaian untuk mengaduk bahan, bermain, mengganggu teman tidak luput aku lakukan, karena kebetulan kelompok ku bercirikan orang yang kompak, jadi kerjaan yang harusnya berjalan lama dapat selesaikan dengan wakktu yang singkat, hingga setelah melakukan pengemasan, kami melakukan pelatihan dari rumah-kerumah dan melakukan pengedaran sabun pencuci. Sesaat melihat simpul di wajah mereka, terbesit diadalam benakku begini rasanya meringankan beban oranglain, walaupun hanya sebatas sabun pencuci piring  

Ibadah terkecil yang bisa ditularkan kepada oranglain adalah tersenyum 

Akrab dan Bersatu

Demi terwujudnya keberhasilan pengabdian ini, pelan-pelan kami mempelajari pola kehidupan di kampung ini. Ada masa dimana kami diberikan harapan sebagai keluarganya dan dibebankan menjadi panitia dihari bahagianya pasangan itu 

keikut sertaan dalam aktivitas tersebut, dari mulai memasak, dari mengisi dandang satu kedandang lain, mengolah masakan dengan jumlah tertentu untuk para tamu semua kerjaan mereka kerjakan berasama sama, inilah wujud dari “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan yakni suksesnya acara pesta tersbut, semuanya dekat dan saling mengerti.

Namun, setelah menghadapi kesulitan bila dilakukan bersama-sama akan menjadi mudah, seperti pada kegiatan lainnya yakni melakukan sensus kepada masyarakat sekitar, mengecek KK untuk mencari dua kepala keluarga dalam satu KK, karena apabila hal demikian terjadi, maka akan susah rumah tersebut mendapatkan bantuan. Dari sisi lain aku memetik pelajaran, dimana saat bercerita mengenai hal-hal yang sederhana, ternyata itu menyenangkan 

Hikmah

Berkat pengabdian ini, aku lebih mengerti akan arti pengabdian. Dan juga makna dari sebuah istilah “Memanusiakan manusia.”

Teramat bersyukur aku di pertemukan dengan pengalaman yang demikian. Benar kata pepatah “Jangan melihat ke atas, lihatlah ke bawah,” karena tidak semua kemudahan yang kurasakan sekarang bisa dirasakan orang lain. Kadang, dengan kemudahan yang Aku nikamati ini saja, aku masih sempat mengeluh. 

Kurasa harus lebih banyak lagi orang yang melek terhadap persoalan tersebut. Agar banyak orang yang terbantu dalam mendapatkan kemudahan pada semua elemen kehidupan.

Ini hanya sebagian cerita dari yang kualami selama empat puluh lima hari. Kupikir untuk mencari sisanya, harus dimulai dengan mengalaminya sendiri.




Oleh, Wardhatulain

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.