Zawiyah News | Mangrove berasal dari perpaduan antara bahasa Portugis yaitu mangue, dan bahasa Inggris yaitu grove. Dalam bahasa Portugis, kata mangrove diperuntukan untuk individu jenis tumbuhan, dan kata mangal diperuntukan untuk komunitas hutan yang terdiri atas individu-individu jenis mangrove.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata mangrove dipergunakan baik untuk komunitas pohon-pohonan atau rumput-rumputan yang tumbuh di kawasan pesisir maupun untuk individu jenis tumbuhan lainnya yang tumbuh yang berasosiasi dengannya. Contoh jenis mangrove yang umum ditemui di Indonesia adalah pohon dari spesies bakau.
Mangrove merupakan jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove juga merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Mangrove dapat kita jumpai di kawasan muara dengan kondisiti atau struktur tanah rawa/padat. Mangrove dapat dijadikan solusi untuk menangani berbagai masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat hewan. Kota langsa merupakan salah satu daerah yang memiliki hutan mangrove atau yang disebut dengan hutan bakau yang terletak di Gampong Kuala Langsa.
Hutan mangrove menjadi salah satu subjek utama bagi pengembangan lingkungan di Indonesia tak terkecuali di daerah Kota Langsa. Banyak lembaga sosial yang bergerak dalam bidang lingkungan terus mensosialisasikan manfaat mangrove. Kondisi ini mendukung kesadaran masyarakat bahwa mangrove memang penting untuk melindungi lingkungan.
Keberadaan dan kelestarian hutan mangrove mempunyai peran yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir. Berikut ini beberapa manfaat hutan mangrove antara lain yaitu: Menyediakan Nutrisi bagi Makhluk Hidup, Menjernihkan Air dan Menjaga Salinitas Garam, Menyediakan Berbagai Kebutuhan Obat Tradisional, Mencegah Abrasi dan Erosi Tanah.
Manfaat dari hutan mangrove bagi kehidupan adalah dapat membantu alam dalam mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih. Akar dari tanaman mangrove yang lebat dan padat dapat dijadikan rumah atau tempat berlindung ikan, udang dan hewan kecil lainnya. Hutan mangrove dapat dijadikan objek wisata sebagai upaya pelesetarian dan juga wujud pengenalan suatu daerah sehingga dapat dikenal oleh daerah lainnya, yang kemudian akan berimbas dalam peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Wisata Hutan Mangrove Langsa memiliki luas sekitar 8.000 hektare dan merupakan salah satu hutan mangrove terbesar di Asia Tenggara. Setidaknya, ada sekitar 38 jenis macam mangrove hidup di lokasi tersebut. Selain itu, di Hutan Mangrove ini sekarang telah berdiri bangunan megah. Bangunan tersebut diberi nama Tower Mangrove Forest Park Langsa. Kehadiran menara tersebut menandakan hadirnya icon pariwisata baru di Indonesia, khususnya di daerah Kota Langsa, Aceh.
Hutan Mangrove di daerah wisata Kuala Langsa kerap menjadi pilihan wisatawan lokal, bahkan mancanegara. Sangat indah, sehingga membuat siapa saja betah berlama-lama jika sudah berkunjung ke sana.
Lokasi wisata ini hampir tiap hari dikunjungi wisatawan. Apalagi, bila waktu hari libur telah tiba. Objek wisata ini kian hari semakin indah akibat di dukung oleh pemerintah. Kemudian, ada banyak tempat yang bisa digunakan untuk berswafoto di sana lantaran banyak spot yang bagus dan cukup indah yang mana bisa di posting di sosial media.
Dalam kunjungan kami pada hari Minggu tanggal 11 Desember 2022, kami mengunjungi salah satu warga gampong kuala langsa yang merupakan pemilik budidaya dari tanaman mangrove. Dalam pembibitannya bapak tersebut di bantu oleh beberapa warga setempat yang berkerja untuk memasukkan tanah berlumpur kedalam 2/3 bagian dari polybag. Adapun bibit yang didapat untuk menanam mangrove tersebut dari buah yang berasal dari tanaman mangrove itu sendiri. Tanaman mangrove memiliki jenis yang berbeda-beda, dapat terlihat dibatang pohon dan juga ranting-rantingnya. Kemudian dilakukan perawatan hingga benih berumur 3-4 bulan.
Sebelum masuk pada prosesi penanaman, polybag yang sudah berisi benih mangrove tadi diltakkan kedalam lubang pada lokasi yang sudah ditentukan. Dalam pembuatan lubang pun perlu diperhatikan jalur dan jarak yang tepat. Biasanya jarak tanam yang ideal untuk tanaman mangrove adalah 1m x 1m atau 1m x 2m. Pembuatan lubang untuk menanam mangrove pun sedalam polybag yang lokasinya sudah ditentukan.
Selain itu, pemilihan lokasi pada penanaman mangrove pun harus yang sesuai, seperti tempat yang sekiranya air tenang atau ombak yang tidak terlalu besar. Dikarenakan bibit mangrove yang masih baru ditanam masih belum mampu menahan ombak. Kemudian lokasi yang cocok untuk penanaman mangrove adalah dasar berupa lumpur, dikarenakan substrat dari lumpur akan tahan terhadap pergerakan arus air laut dibandingkan dengan pasir. Mangrove yang sudah siap tanam biasanya akan dibeli oleh orang lain atau terkadang akan dibeli oleh Pemko Langsa yang kemudian ditaman di Gampong Kuala Langsa itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar