(Peserta Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan berfoto di Desa Daena Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo (Doc. Istimewa) |
PWNPTK tahun ini Racana Teuku Umar - Cut Nyak Dhien mengirim 10 peserta dan 3 pendamping untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perguruan tinggi keagamaan yang ada di Indonesia.
PWNPTK tahun ini dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang hadir langsung di Bumi Perkemahan Wirakarya Nasional Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo. Ia mengatakan kegiatan ini harus bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk menghadapi tantangan perubahan zaman.
“Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan ke XVI tahun 2023 ini harus benar-benar dijadikan momentum untuk meneguhkan diri sebagai sebuah gerakan yang adaptif, inovatif dan kreatif dalam menyesuaikan dan menghadapi tantangan perubahan zaman,” ujar Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berdiri diatas panggung saat membuka acara Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan ke XVI tahun 2023 (Doc. Istimewa). |
Selanjutnya kontingen dibagi menjadi dua kloter untuk memulai kegiatan Homestay di desa-desa sekitar Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo. Kontingen IAIN Langsa mendapatkan tempat Homestay di Desa DaenaaKecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dan disambut baik oleh masyarakat disana.
Ketika selesai Homestay, peserta mengikuti kegiatan Giat Wisata dan mengunjungi berbagai lokasi wisata yang ada di Gorontalo seperti Benteng Otanaha, Taruna Remaja, Museum Provinsi Gorontalo dan Menara Limboto yang berbentuk seperti Menara Eiffel di Kota Paris.
Malam harinya, Kegiatan PWNPTK diisi dengan pentas seni untuk menampilkan kesenian dan budaya dari masing-masing daerah. Kontingen IAIN Langsa mendapatkan kesempatan menampilkan kesenian daerah Aceh pada malam pertama PWNPTK.
Malam itu, Kontingen IAIN Langsa menampilkan tarian Meusare-sare yang menceritakan kegiatan masyarakat Aceh dalam usaha bertani dan berlaut yang disatukan menjadi Meusare-sare.
Tarian Meusare-sare yang dipersembahkan oleh kontingen Racana Teuku Umar - Cut Nyak Dhien IAIN Langsa pada malam pertama PWNPTK (Doc. Istimewa). |
Setiap harinya anggota PWNPTK mengikuti senam pagi sebelum menerima penyampaian materi. Hari jumat mereka juga menghadiri Tabligh Akbar yang ada disana.
Selain itu, ada juga kegiatan festival kuliner yang menampilkan makanan khas dari masing-masing daerah kontingen. Mereka pun saling mencicipi makanan dan minuman khas daerah lain yang tersedia di Bumi Perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo..
Kontingen IAIN Langsa menyajikan makanan khas Aceh berupa asam keueng, keukarah, meuseukat, kue bhoi, pisang saleh, manisan pala, dan rujak aceh yang bisa dicicipi oleh seluruh peserta yang ada di bumi perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo.
(Doc. Istimewa) |
Salah satu peserta PWNPTK IAIN Langsa mengatakan, ia mengaku senang bisa ikut dalam Perkemahan Wirakarya Nasional ini sehingga ia mendapatkan pengalaman tingkat nasional.
“Saya senang, karena disana saya bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang kebudayaan, makanan khas, dan mendapatkan teman-teman baru di seluruh Nusantara dari Sabang sampai Merauke sehingga tau kebiasaan dan budaya mereka yang tidak saya ketahui sebelumnya,” ujar Sri Anjenni.
Oleh: Annisa Mahasti
Editor: Syuknura Maghfirah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar