Breaking News
recent

Penerapan Sistem Irigasi Untuk Peningkatan Hasil Pertanian di Gampong Bandrong

 

Foto : (Doc.Istimewa)

Zawiyah News | serba Serbi - Sebagaimana penting adanya irigasi yaitu sebagai suatu cara pemberian air, baik secara alami maupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberikan kelembaban yang sangat berguna bagi pertumbuhan tanaman. Dan irigasi pada dasarnya juga memiliki tujuan maka tujuan irigasi pada suatu daerah maerupakan suatu upaya buatan teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis.

Sebagaimana pada tahun 1999 Presiden mengeluarkan Inpres No.9 tahun 1999 tentang Pembaruan Kebijakan Pengelolaan Irigasi (PKPI) yang berisi isntruksi kepada Menteri Pekerjaan Umum untuk (1) melakukan koordinasi mempersiapkan kerangka peraturan dan perundangan dan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaharui kebijakan pengelolaan irigasi, (2) Pembaruan Kebijakan Pengelolaan Irigasi yang dimaksud meliputi (a) pengaturan kembali fungsi dan tugas lembaga pengelola irigasi, (b) pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air (P3A), (c) Penyerahan Pengelolaan Irigasi kepada P3A, (d) Pengaturan Pembiayaan Pengelolaan Irigasi, (e) Keberlanjutan Pengelolaan Sistem Irigasi.

Irigasi merupakan salah satu faktor yang amat menentukan suksesnya pertanian, sebab tanpa pengairan yang cukup, sebagian besar tanaman yang menjadi komoditas pertanian tidak akan tumbuh subur atau siap di panen.

Inilah yang barangkali menjadi alasan mengapa dahulu, salah satu butir dalam politik etis Belanda adalah irigasi. Sebab Indonesia sebagai negara agraris begitu membutuhkan irigasi yang cukup untuk menunjang pertanian. Irigasi memegang peran sangat penting karena tanaman yang membutuhkan pengairan cukup, tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman, atau masa-masa tertentu saja, akan tetapi pada seluruh periode.

Beragamnya sistem irigasi yang dimiliki petani Indonesia, tidak lepas dari sejarah panjang pertanian, serta beragamnya model tanah yang untuk lahan pertanian.

Irigasi juga merupakan segala kegiatan yang mempunyai hubungan dengan usaha untuk mendapatkan air yang digunakan untuk keperluan pertanian. Usaha yang dilakukan tersebut, antara lain: sebuah perencanaan, adanya pembuatan, pengelolaan, serta terjadinya pemeliharaan sarana untuk mengambil air dari sumber air dan membagi air tersebut secara teratur dan apabila terjadi kelebihan air dengan membuangnya melalui saluran drainasi.

Sebagaimana irigasi yang ada di Gampong Bandrong yaitu khusus difungsikan untuk kegiatan-kegiatan pertanian seperti di sawah. Irigasi yang ada ini sangat membantu dalam meningkatkan hasil pertanian sebagaimana usaha adanya irigasi tersebut sangat penting menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi usaha pertanian.

Tujuan irigasi secara langsung adalah membasahi tanah, agar dicapai suatu kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman dalam hubungannya dengan presentase kandungan air dan udara di antara butir-butir tanah. Pemberian air dapat juga mempunyai tujuan sebagai bahan pengangkut bahan-bahan pupuk untuk perbaikan tanah. Ada juga tujuan irigasi untuk meningkatkan hasil pertanian secara tidak langsung yaitu pemberian air yang dapat menunjang usaha pertanian melalui berbagai cara antara lain, mengatur suhu tanah, membersihkan tanah dari unsur-unsur racun, memberantas hama penyakit, mempertinggi muka air tanah, membersikan buangan air dan kolmatasi.

Irigasi yang terdapat di Gampong Bandrong sejenis irigasi gravitasi. Pada umumnya irigasi ini seperti irigasi genangan air yang dibuat berjarak dekat dengan lokasi pertanian yang menjadi fokus tujuan pemanfaatannya.

Dalam bidang pertanian sistem irigasi alias pengairan, tentu jasi satu unsur yang sangat penting. Karena irigasi merupakan sistem atau teknik utama yang wajib dipikirkan ketika hendak membangun bisnis pertanian atau perkebunan. Dan tentu ada banyak sekali model atau tipe sistem irigasi yang bisa kita buat, untukmengairi lahan pertanian menadi bersih dan sehat.

Meski begitu, manfaat irigasi alias pengairan dalam bidang pertanian perlu dijaga keseimbangannya. Artinya yaitu dalam lahan pertanian, jangan terlalu banyak maupun terlalu sedikit dalam memberikan air. Karena sistem pengairan yang tidak tepat, dapat memberikan dampak yang tidak baik terhadap tanaman di lahan pertanian, yang dapat berujung kepada kematian pada tanaman.

Adapun manfaat dari irigasi sebagai berikut:

1.    Membantu membasahi tanah di area pertanian

2.    Membantu menyuburkan tanah di area pertanian

3.    Membantu penyerapan unsur hara tanaman di area pertanian

4.    Mengisi cairan tubuh tanaman pertanian

5.    Membantu sistem metabolisme tanaman di area pertanian

6.    Membantu memelihara suhu tanaman di area pertanian, dan lainnya.

Penggunaan air yang efisien ini dikarenakan selama pertumbuhan tanaman tidak dilakukan penggenangan secara terus menerus seperti yang dilakukan pada metode konvensional. Pemberian air dilakukan secara berselang, dilakukan pada keadaan tanah retak rambut dan pengairan dilakukan sampai keadaan macak-macak atau kapasitas lapang terpenuhi.

Irigasi adalah salah satu unsur penting dalam produksi padi di sawah. Irigasi sebagai sumber bagi ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman padi. Persedian air yang mencukupi tentu sangat berpengaruh dalam peningkatan produksi padi sawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran irigasi dalam meningkatkan produksi padi sawah di Kecamatan Peureulak Aceh Timur berdasarkan respon dari petani. Terlihat bahwa peran irigasi dalam meningkatkan produksi padi sawah di Gampong Bnadrong Kecamatan Peureulak Aceh Timur sangat besar. Peran irigasi dalam meningkatkan produksi padi sawah yaitu memudahkan dalam pengolahan tanah, sebagai penyedia air bagi tanaman, memudahkan  penggunaan pupuk dan obat-obatan, serta menekan perkembangan hama penyakit dan  gulma.

Sebagaimana pendapat artikel Soedodo Hardjoamidjojo yang berjudul peranan irigasi dan permasalahannya dalam swasembada beras di Indonesia menyebutkan bahwa peningkatan produksi beras untuk mencapai serta mempertahankan swasembada pangan tergantung sebagian besar pada pengembangan irigasi, terutama di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Diperlukan usaha keras untuk mempertahankan swasembada beras, antara lain untuk mengantisipasi pertambahan penduduk, peningkatan konsumsi beras perkapita pertahun, serta mengganti berkurangnya luasan akibat alih-fungsi lahan sawah menjadi lahan non pertanian. Jadi, untuk mengimbangi pertambahan penduduk dan peningkatan konsumsi beras perkapita pertahun, diperlukan tambahan luasan lahan sawah skitar 94.000-108.000 ha pertahun, belum termasuk perluasan yang dibutuhkan untuk mengimbangi penyusutan karena beralih fungsinya lahan sawah.

Maka dari itu penulis berharap perlu dilaksanakan dengan tegas Keppres no 33, 1990 untuk mencegah lahan beririgasi beralih fungsi menjadi lahan non pertanian agar tidak menambah beban pemerintah dan utnuk dapat mempertahankan swasembada beras.

Penulis adalah Vina Andika, mahasiswa IAIN Langsa Program Studi Manajemen Keuangan Syariah

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.